20
Agu
10

Perkiraan biaya berkebun karet per satu ha

Meskipun perkiraan biaya sangat tergantung oleh beberapa hal,  seperti; dimana, kapan,  situasi dan kondisi lainnya.

Berikut ini rincian  biaya yang harus dikeluarkan:

Saya berharap/menghayalkan hasilnya apabila sudah panen., mudah-mudahan tidak berlebihan…,

Kalau saja  satu pohonnya menghasilkan 2 ons, dan dari  650 pohon yang  bisa disadap hanya 400 pohon saja, berarti: 2 ons x 400 pohon = 800 ons (80 kg) @ Rp 7.500 (harga sekarang Rp 9.000) maka hasil perhari adalah : 80 kg x Rp 7.500,- = Rp 600.000,- karena disarankan menyadapnya sehari sadap-sehari tidak,  maka  dalam  satu  bulan  berarti  15  hari,  jadi  saya  bergaji  dalam  satu  bulan adalah; 15 hari x Rp 600.000,- = Rp 9.000.000,- wauuuu banyak bangat.. dibandingkan dengan gaji Sarjana Komputer (IT lagi) masa kerja NOL tahun, dengan jumlah jam kerja 8 jam per hari   “hanya” Rp 4.000.000,- apalagi dibandingkan dengan gaji pegawai negeri GOL III masa kerja NOL tahun,   tidak lebih dari Rp 2.000.000,-  pada hal nyadap karet satu hectare hanya memakan waktu maksimal 3 jam.., dan lebih nikmatnya lagi tidak kena macet.

Supaya kelihatan jangan terlalu tinggi menghayalnya, bagaimana kalau saya turunkan lagi hasil per pohonya dari 2 ons menjadi 1 ons, (pada hal tukang bibit menjanjikan hasilnya 3 ons per pohon lho.) Berarti dari 1 ha karet dapat menghasilkan Rp 4.500.000,-/bulan., Pulang kampung aja yuuk!


722 Tanggapan to “Perkiraan biaya berkebun karet per satu ha”


  1. Agustus 20, 2010 pukul 5:06 pm

    wow,,,
    keren juga tu mas..
    mau dong ngikutin..
    kebetulan dikampung saya harga lahan masih 7.500.000 per hektar..
    jadi lebih dikit biayanya…

    • Agustus 20, 2010 pukul 10:11 pm

      Ayo! apalagi masih muda, tapi harus ati-ati milih bibit jangan sampai salah, OKE. oya daerah sampean dimana? Banyak hal sebetulnya yang membuat biaya lebih kecil, diantaranya harga lahan dan upah tenaga kerja apalagi cuma 1 atau 2 ha dikerjain aja sendiri, terutama pemeliharaannya, kata orang shi yang ideal minimal 2 ha, maksudnya
      waktu nyadapnya nanti 1 ha disadap 1 ha ga.

      • Oktober 20, 2012 pukul 10:28 am

        mohon penjelasn tehnis pengerjaan kebun karet….pakai mekanis. atau RAB detail.

      • 4 yulius
        Oktober 24, 2012 pukul 2:43 am

        salam kenal pak….saya punya rencana main buka kebun karet 2 ha, kira kira saya bisa tanam berapa pohon idealnya, trs bibit yg bgs apa ya?dan dimana saya bisa dptkan bibit unggul trs?

      • Oktober 24, 2012 pukul 4:19 am

        Terima kasih Mas Atas kunjungannya.

        Kalau jarak tanam 4×4 m Kl 625 pohon/ha, 3×5 m kl 660 pohon/ha.
        Pengalaman saya; dari pada 3×5 m lebih baik 4×4 m.
        Silakan cari di blog ini bayak teman2 yg nawaran bibit berbagai macam klon.
        Oya lokasi Anda dimana ni?

      • 6 aisah
        Maret 9, 2014 pukul 12:42 pm

        kalau 1 kg itu 1000 ons pak coba di cek ulang hitunganya

    • Mei 2, 2014 pukul 8:01 pm

      ok ok..sekarang i uda pulang kampung uda punya 4 ha(karet) dan tahun ini deal beli 6 ha(sawit).lumayan lah dari pada hidup di jogja ngga jelas .pulang aja ke pematang siantar.ijasa S1 IT uda kubuat untuk bungkus goreng pisang panas2 enak makan bersama di ladang bareng anak istri & anggota kerja. hehehehe (asli kenyataan hidup bukan replika ) yg mau ikut monggo brooo….salam

  2. 11 teguh
    Agustus 20, 2010 pukul 5:09 pm

    Biaya segitu di derah mana Pak?
    Bibitnya apa, beli dimana? Perbatang harganya lebih dari 4000 ya?

    • Agustus 20, 2010 pukul 6:05 pm

      – Di daerah Ogan Komering Ilir tepatnya; desa Pengarayan Kec. Tanjung lubuk

      – Nama bibitnya Klon PB 260

      – Belinya sama Bapak Islan atau Bapak Akhmadi Pegawai Balai Pembibitan Sembawa Palembang

      – Harga bibitnya ya segitu

      Kalau mas minat hubungin saja bp Akhmadi, boleh mengatasnamakan saya, bilang saja sama beliau H. Tahmid dari Jakarta, tapi coba tanya sama beliu Apakah ada klon baru yang sudah direkomendasikan! kalau tidak salah saya pernah membaca tahun 2010 ada jenis klon baru.

      Mas Teguh di Tulang Bawangnya di mana? saya hampir setiap tahun mudik kalo lintas timur mulus pasti lewat t bawang.

  3. 13 teguh
    Agustus 21, 2010 pukul 3:19 am

    Lintas timur gimana jalannya? Kemarin saya baru dari sana, mau coba lewat lintas timur tapi ada yang bilang masih busuk, ngeri, ga jadi deh. Padahal harusnya lebih singkat kan.

    Saya di kagungan ratu, pulung kencono.
    Kebetulan ini ada lahan sekapling udah uzur, waktunya ditebang, tapi regenerasinya masih bingung mau gimana. Ada artikel tentang regenerasi ga Pak?

    • Agustus 21, 2010 pukul 8:18 am

      Bualan Juni kemaren sy lewat lintas timur cukup parah, kalo pakai gerobak yg tinggi shi masih bisa, makanya waktu pulang di bulan Juli sy ga berani lagi lewat Lintas Timur tp lewat tengah, Panjang-Tanjungkarang- Bandar Jaya-Kota Bumi-Martapura/OKU terus OKI.

      Pulung Kencono itu jauh ga dari Pasar Tulang Bawangnya?

      Di Google banyak bangat, asal rajin aja antara lain:
      http://www.ipard.com/art_perkebunan
      http://migroplus.com (tentang buku Petunjuk Lengkap Budidaya Karet)
      http://erlanardianarismansyah.file.worpress.com
      http://ichwanpriyanto.wordpress.com
      atau yang lebih umum buka aja di google dengan kata kunci “budidaya karet”
      Cuma kalo di google skala besar, kitakan kecil-kecilan, memang menurut saya
      yang lebih efektif informasinya dari sebangsanya kita ini, karena riel.
      Kebetulan sy belum punya pengalaman tentang peremajaan. Yang saya pernah baca
      klon itukan masing-masing ada keunggulan; ada yang unggul di getah, ada yang di kayu dan
      ada pula dua-duanya,.. nah, berarti kayunya juga berniai jual, kalo ini benar duit hasil jual kayunya bisa membantu biaya peremajaan tadi..betul ga? Mas. Oke Selamat puasa.

      • 15 teguh
        Agustus 21, 2010 pukul 9:25 am

        Iya pak, saya juga lebih suka info dari praktisi yang real. Hasil googling muluk2, bahasanya juga seperti copy paste gitu, malah pusing.

        Kayu tebangan memang bernilai, tapi mungkin terlalu tua dan sangat rusak hanya dinilai 25 juta. Lahan 1,5 hektaran, yang dianggap layak jual cuma 0.5h *curcol* Lumayan lah buat merencanakan regenerasi.

        Btw, itu tempat beli bibit (Pak Islan/Akhmadi) apakah sekarang harganya masih segitu, bolehkah saya dapat nomor kontaknya? Adakah tempat bibit lain yang dijamin bagus? Soalnya ada tetangga yang sewaktu nanam kurang teliti, setelah waktunya panen ternyata banyak yang tidak keluar getah, istilahnya “apros” (avros?). Payah itu.

        Saya malah belum tahu pasar tulang bawang dimana, hehe. Kalau Gunung Batin sering lewat kan? Dari situ kalau jalan lagi bagus dan pakai motor bagus, rasanya tidak sampai 1 jam.

    • Agustus 21, 2010 pukul 10:27 am

      Ceritanya seperti di postingan sy sebelumnya. Kebun sy yg tahap I bibitnya dari Bapak Kennedy, beliau ini kalau ga salah punya ratusan ha kebun karet di sumsel, hubungan dengan beliau ini berkat bantuan dari kakak sepupu saya yang dosen pertanian di Univ Seriwijaya, tapi sayang kebun-kebun berikutnya beliau tdk bisa membantu lagi dalam hal penyediaan bibit.

      Oleh karena itu saya coba usaha mencari informasi ke IPB Bogor dan Biotrof Ciawi, nah dari sinilah saya diarahkan ke Sembawa untuk menemui Bapak Islan. Setelah pak Islan sy kontak via telepon saya disuruh beliau untuk menghubungi pak Akhmadi. Saya tahu bibit yang diberikan ke saya bukan produk asli Balai, tetapi saya percaya dan yakin dengan janji pak Akhmadi bahwa kualitasnya sama dengan yang dari Balai, karena produk Balaipun dia yang buat.

      Sekarang umur kebun yang bibitnya dari pak Kennedy sudah 4,5 th, 3 bulan yang lalu saya coba sadap satu batang (ukuran 45 cm keliling) hasil getahnya cukup memuaskan. Tapi kalau dari pak Akhmadi belum saya coba karena umurnya baru 3,8 th.

      Kalau saya boleh saran mas, biar capek gpp untuk hsl yg maksimal. Di Kampungku sudah banyak petani kecewa karena membeli bibit “sembarangan” tanpa melalui koneksi atau kenalanan. Kalau mas ikut yakin sama pak Akhmadi silakan hubungi beliau, ini no HPnya 081367667022. Mengenai harga mudah-mudahan masih kisaran itu, sebagai gambaran tahun 2005/2006 klon PB 260 yang payung 2 Rp 3.500 dan tahun 2006/2007 payung 2 Rp 4.000.
      Jangan lupa mas setahun sebelum kita buka lahan, kita sudah harus pesan bibitnya. Tujuannya jangan samapi lahan sudah siap tanam, bibit belum siap.

  4. Agustus 21, 2010 pukul 8:30 am

    o ya mas..saya dari dulu mau cari bibit karet sumbawa untuk perkebunan kami di Jambi..
    daerah saya tepatnya Desa Rantau Limau manis Kecamatan Tabir Ilir Kabupaten Merangin Jambi..
    tolong kasih info dong dimana bisa kami dapatkan bibit karet sumbawa..
    trims sebelumnya..
    inbox aja ke FB saya salman.sayuti@yahoo.com

  5. Agustus 22, 2010 pukul 9:25 am

    ok deh..
    kirim ja ke e-mail ku…
    aku malah ga tau kalo jambi gudang bibit unggul..
    ni e-mailku..
    salman.sayuti@yahoo.com

  6. 22 seisyuhada
    Agustus 22, 2010 pukul 1:56 pm

    wah kalo dbndingkan sama gaji dokter gmana mas?

    • Agustus 24, 2010 pukul 6:35 am

      ha ha ha.. Kalo pendapatannya tentunya tidak to mbak,
      tapi kalo si dokternya PNS dan nol masa kerja, gajinya sami mawoon.
      Tapi tolong hitungin sama mbak, kalo kita punya 20 ha berapa gaji per bln!

  7. 24 Hadi
    Agustus 28, 2010 pukul 3:00 pm

    Alhamdulillah…, Setuju ber x x, luar biasa suatu gambaran yang nyata dari Bpk. (Putera Jaya) atas tulisannya tentang budidaya karet (baik cost maupun incomenya tidak terlalu meleset jauh estimasinya), saya pekerja di Jakarta, juga sedang mencoba buka lahan budidaya karet, sudah berjalan 4 tahun di (Pangkalan Balai), se x lagi tks infonya Bpk (jadi tambah ilmu dan semangat u/terus menjalankannya, Selamat berpuasa

    • Agustus 29, 2010 pukul 2:37 am

      Selamat atas terbukanya hati pak Hadi untuk bertani, karet khususnya, apalagi mungkin usia bapak masih muda.
      Cuma sayang pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian, kurang tanggap dengan berbagai kendala petani karet untuk mendapatkan bibit yang dijamin kualitasnya. (Rasa gundah hati saya tentang bibit silakan bapak lihat pada postingan yang berjudul “disuruh lari tapi kakinya diikat”)
      Terima kasih atas kunjungannya.

      • 26 Hadi
        September 6, 2010 pukul 10:36 am

        Assalammualaiku….

        Sy sudah baca Pak tulisan (disuruh lari tapi kakinya diikat), yah begitulah pak (sory tdk mau comment byk u/itu), yang jelas baik sekali sentilan itu…
        Satu hal pak yang saya mo tanya Jarak tanam ideal satu pohon kepohon yg lain itu berapa meter ya pak? Tks

      • September 7, 2010 pukul 2:11 am

        Waalaikumsalam Gan.

        Saran/anjuran dari tempat saya beli bibit jarak tanam adalah 3 – 6 m.
        Saya coba 3 – 5 m, kelihatannya sekarang memang agak rapat
        Kalau tdk salah (cari juga informasi dari sumber lain) yang enam meternya utara-selatan, sedangkan yang tiga meternya timur-barat. Pada waktu nanam, tunas dari bibit diarahkan/mengarah ke matahari terbit.

        Mat lebaran.

      • April 6, 2012 pukul 6:20 am

        Salam kenal pak hadi……………..
        saya orang sembawa
        pangkalan balai bapak dimananya?

  8. Agustus 29, 2010 pukul 9:54 pm

    pak, saya punya beberapa pertanyaan :
    1. Untuk Indonesia bibit karet yang paling bagus itu daerah mana ya??
    apakah Medan, Palembang (Sembawa) atau bibit dari bogor
    2. Saya pernah dengar kalo bibit karet unggulan yang paling bagus itu yang dari Thailand dan Malaysia. Bapak punya kenalan gak ke perusahaan penyedia bibit karet unggulan dari negara tersebut. lebih bagusnya lagi kalau punya sertifikat.
    Terima kasih

    • Agustus 30, 2010 pukul 4:47 am

      Terima kasih gan atas kunjungannya.

      Mohon maaf jawabannnya saya yakin juragan tidak puas, karena di negara kita sendiri saja saya tidak tau dimana kita bisa mendapatkan bibit yang dijamin keunggulannya, kalau ada waktu silakan baca postingan saya berjudul “Disuruh lari tapi kakinya diikat” disitu cermin kegundahan saya terhapap sikap pemerintah tentang kepeduliannya terhadap petani karet dalam hal penyediaan bibit yang unggul dan bersertifikat, silakan juga juragan baca jawaban saya kepada teman-teman yang lainnya, tentang bagai mana susahnya mencari bibit yang unggul. Nah, kalau juragan mau nekat/spekulasi seperti saya, nanti saya arahkan juragan ke tempat saya membeli bibit tempo hari di desa Sembawa (tapi bukan balai pembibitan Sembawa, otomatis tidak bersertifikat)

      Lagi pula kitakan masih petani kecil-kecilan gan,..

      • Agustus 31, 2010 pukul 6:18 pm

        wah… manteblah tulisannya tentang “Disuruh lari tapi kakinya diikat” itu.
        tapi kita gak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah. dari petani nya sendiri enggan untuk bersusah payah dahulu demi mendapatkan hasil yang terbaik. mereka masih keukeuh untuk menggunakan cara-cara lama dalam berkebun. selain itu, banyak sarjana kita yang enggan untuk pulang ke kampungnya utnuk memperbaiki kehidupan petani itu. sarjana pertanian maunya kerja di Bank.. hehehe

        saya juga rencananya mau memulai berkebun karet dengan kecil-kecilan dulu, tetapi gak mau pake cara lama gan (kayak petani-petani kita). makanya saya lagi cari info tentang bibit yang bagus. tapi nunggu kelar kuliyah dulu.. 🙂

        thanx gan atas informasinya…

      • September 1, 2010 pukul 12:54 am

        Salauuut dan angkat topi. Masih kuliah sudah berpikir kearah situ, mudah-mudahan selesai kuliah dapat pekerjaan, dapat jodoh, dan karet panen hasilnya bisa membiayai pendidikan yang layak untuk si buah hati. Oke?

        Saya sangat setuju dengan pendapat juragan, tentang pola pikir petani kita enggan untuk bersusah payah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, namun sepertinya, itu petani di bidang pertanian secara umum. Tapi gan, khususnya petani karet mereka tidak mampu untuk membeli dan tidak tau kemana untuk mendapatkan bibit yang berkualitas (klon rekomendasi), biaya perawatan/pemeliharaan kostnya sangat tinggi untuk ukuran mereka, bagaimana tidak, harga pupuk sangat mahal, bahkan kadang-kadang hilang dari pasaran, begitu juga harga obat-obatan pembasmi gulma harganya juga mahal. Kondisi seperti itulah yang membuat mereka memilih bertahan denagan cara tradisional, karena bibit tidak perlu beli dan pemeliharaan alakadarnya. Ingin bukti bahwa kita sependapat, baca juga postingan saya berjudul “Ingin rasanya jiwa dan raga ini jadi dua” atau https://kebunimpianku.wordpress.com

        Satu hal lagi saya sangat setuju dengan pendapat juragan tentang sarjana-sarjana kita, oleh sebab itu mudahan-mudahan dengan adanya forum seperti ini lambat laun akan “bergeser” paradikma yang juragan maksud.

        Sukses Gan!

    • April 6, 2012 pukul 6:24 am

      Saya menjual bibit karet sembawa pak………….
      Untuk apa kita menggunakan produk luar negeri kalau produk dalam negri ada Dan telah teruji

  9. September 24, 2010 pukul 12:44 pm

    asslmkm….
    wah bagus bgs bgt infonya….,kbtln sy jg petani karet dr kab.bungo, dan apa yg bpk sampekan mmg benar adanya,utk no.hp pak akhmadi jg….trima ksh…

  10. 36 Toni Hariadi
    September 25, 2010 pukul 10:20 am

    mas putera jaya, tulisannya bagus sekali aq sangat tertarik, kebetulan aq juga baru mulai berkebun karet, tepatnya lokasinya di Desa Sukadarmo Kab. OKI Kec. Jejawi dan apa yang mas bilang itu betul dan karet saya sudah berumur 2 Th utk 2 Ha dan 1 Th utk 3 Ha dan sy beli bibit di Pembibitan Sumbawa per btg nya 6000 teks untuk semangatnya

    • September 26, 2010 pukul 12:52 am

      Bravo untuk Mas Toni,
      Mudah-mudahan impian kita bisa jadi Kenyataan.
      5 ha cukuplah untuk nyaingin gaji sebulan Eselon I, ha ha
      Sudah baca “Ingin lari tapi kakinya diikat”?
      Domisilinya di mana Mas?

  11. 38 Toni Hariadi
    September 26, 2010 pukul 4:28 am

    sudah baca mas “ingin lari tapi kakinya diikat” itu betul mas dan saya juga herdan ya masih banyak hutan terlantar yang tdk di kelola oleh masyarakat setempat terutama tempat saya, tapi sy pernah tanya sama org2 pemilik hutan tempat saya, mereka kebanyakan tdk ada modal awal terutama penyediaan bibit dan perawatannya

    domisili toni, di Palembang Jln ST. Mansyur Lrg. Alir No. 1186 RT.14/05 Bukit Lama Plg

  12. 40 Toni Hariadi
    September 26, 2010 pukul 5:03 am

    Mas Putera jaya, sy punya teman seorang Dosen Kopertis yang mengajar di salah satu PTS di Palembang beliau adalah Drs. H. Aras Tulip, M.Si ( pak Haji) dari segi penghasilan dan tingkat kesejahteraan sudah mapan sekali, akan tetapi dia masih bersemangat sekali untuk betani, dan pernah suatu saat saya tanya ke Pak Haji kenapa masih mau berkebun, jawab nya kita tidak akan rugi berkebun karena belajar dari sejarah bahwa nenek moyang kita dulu hidupnya dari bertani dan sanggup untuk menghidupi kebutuhan keluarganya, itu pun tanpa manajemen yang baik, sekarang kita bertani harus memakai manajemen dan hitung-hitungan, seperti yang di sampaikan oleh mas Putera, hitungan itu adalah untuk menyemnagati mimpi indah yg di harapkan bisa menjadi kenyataan, tetapi bukan sebuh hayalan belaka, kembali ke teman saya tandi Pak Haji, dengan pendidikan yang cukup tinggi dan penghasilan dan tingkat kesejahteraan yang baik beliau masih bersemangat dengan memiliki 30 Ha, kebun karet yang sudah ber umur 5 th dan 10 Ha dengan umur 1 th, lokasinya tidak jauh dari tempat saya berkebun dan dari itulah saya bercermin terhadap keberanian Pak Haji Akhirnya saya mengikuti jejak Beliau, dan di ajaknyalah saya untuk mencari lahan di sekitar kebunnya, pertama saya dapat 2 ha, seteleh itu saya dapat 3,5 ha dan dapat lagi 1 ha dan dapat lagi 3,5 ha itulah yg sedang saya kelolah, baru di mulai 5 ha, mudah mudahan sisanya th dpn dapat di kelola semua, mudah-mudahan impian saya bisa menjadi kenyataan mengikuti jejak pak Haji dengan hitungan impian pak Putera jaya, dan tak lupa selau berdo’a kepada allah untuk diberikan kesehatan dan kekuatan serta dimurahkan rezekinya amin.

    ok mas cerpennya

    • September 26, 2010 pukul 6:36 am

      Mas Toni yang beruntung…

      Sebetulnya kalau kita cermat mengamatinya semuanya sudah tersirat, contoh; krisis tahun 1997/1998 pada umumnya petani tidak merasakan dampak dari krisis itu, bahkan sebaliknya. Tapi coba ingat, yang paling terpuruk ketika itu bidang industri dan bisnis properti.

      Kalau kita tidak “takut” dikatakan sok beriman dan sok cinta alam, mari kita hitung2 seberapa besar sumbangan kita terhadap kelestarian bumi ini? Seberapa besar/banyak pahalanya apabila pohon2 yang kita tanam dihingapi burung dan hewan lainnya dst, dst.

      Apabila Mas Toni membaca semua postingan saya, disitu membuktikan bahwa saya sangat sependapat dg pak Haji yang kamu maksud.

      Kalau ada waktu dan kalau Mas berkenan kapan2 kita ketemu.

      Semangat terus Mas…

  13. 42 Toni Hariadi
    September 27, 2010 pukul 1:40 am

    ya, itu domisili keluarga kalu skr toni bekerja di Pekanbaru, sudah hampir 10 bln pindah tugas, tapi tidak apalah di jadwalkan 1 bln 1x pulang utk lihat2 kbn, klu mas putera dimana ni domisilinya … skr?

    • September 27, 2010 pukul 10:32 am

      Saya di Jakarta Mas, makanya kalo kangen, paling hanya bisa lihat foto2 kebun di blog.
      Rata-rata pulang setahun sekali, makanya jadi ngiri ni sama mas.
      Profile saya ada di about mas silakan di lihat.

      Nyonya ngajar di Pedamaran? tinggalnya juga? kampung saya ga begitu jauh dari Pedamaran.

      Maju terus Mas, berinvestasi sekaligus menyalurkan hobby oke..

  14. 44 Toni Hariadi
    September 27, 2010 pukul 2:04 am

    mas putera jaya, kalu kampungnya di OKI jadi kita satu kampung dong, krn sy berkebun di OKI dan Istri saya juga kerja di OKI tepatnya di SMP Negeri 2 Pedamaran hee hee hee

  15. 45 Toni Hariadi
    September 27, 2010 pukul 2:24 am

    ya mas putera, sy kalu akhir pekan tepatnya jum”at sore sy bermalam di kbn dan Minggu sore kembali lagi ke Plg. Asyik juga menghilangkan “streess jenuh dengan kegiatan rutin nitas pekerjaan” sama dgn Pak Haji, beliau juga selalu berakhir pekan di Kebun …

  16. 46 Toni Hariadi
    September 28, 2010 pukul 1:25 am

    Mas Putera jaya kenal sama Bpk. Darius, SE dak dia Org. Tanjung Lubuk OKI, Istrinya Org. Jejawi masih Keluraganya pak Hatta…?

    • September 28, 2010 pukul 2:24 pm

      Saya ga kenal Mas,

      Kampung saya Desa Pengarayan Kec. Tanjung Lubuk, tapi ada beberapa org Tanjung Lubuk yang saya kenal, antara lain Matyani, beliau ini bos karet dan duku. Bapak Dariusnya tinggal di mana?

  17. 48 Toni Hariadi
    September 29, 2010 pukul 1:05 am

    o ya mas bpk darius tinggalnya di plg, dia teman sejawat saja
    ok, P Jaya, ditunggu postingan yang lain untuk menambah pengetahuan di dalam perkebunan pada umumnya khususnya tanaman karet, karena tulisannya menjadi impian saya untuk bisa jadi kenyataan he ….

  18. 49 Toni Hariadi
    Oktober 4, 2010 pukul 2:23 pm

    mas putera jaya, kapan pulang kampung nya…. ?

    • Oktober 6, 2010 pukul 12:30 pm

      Sampai saat ini belum jelas kapan jadwal pulang kampungnya. Karena bulan Juli kemaren baru dari sana,

      Kabar gembira uuiiii.. paman saya minggu kemaren jual karet 5 ton, harga per kilonya Rp 17.500,- totalnya berapa tuh..

  19. 51 Toni Hariadi
    Oktober 6, 2010 pukul 1:04 pm

    sekedar info paman kita punya berapa ha ya ….?

    • 52 Putra Jaya
      Oktober 7, 2010 pukul 4:21 pm

      Wau banyak bangat, kl 30 ha, tp 8 ha yang sudah disadap itupun belum cukup umur, si paman udah ga sabar umur 4 thn 8 bulan udah diperkosa.
      Padahal si paman dari segi materi cukupan…

  20. 53 Toni Hariadi
    Oktober 8, 2010 pukul 6:15 am

    allhamduliha, ternyata allah memberikan rezekinya kepada paman melalui latek-latek yang di usahakan, semoga membawa keberkahan, dan gambaran utk kita kedepan jika, seandainya, jatuh ke hadapan kita beberapa tahun kedepan amin amin …. amin ….

  21. 54 Toni Hariadi
    November 24, 2010 pukul 1:00 am

    Toni Hariadi Sekeluarga Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1431 H, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”

  22. 56 wendy heriyanto
    Desember 17, 2010 pukul 3:21 pm

    pak,,,,salam kenal,
    saya wendy umur 24 th, saya tertarik sekali investasi di karet
    yg saya tanyakan berapa idealnya harga kebun karet umur 6 tahun?
    dan lebih baik beli yg sudah jadi atau kita mulai dari 0?

    • Desember 29, 2010 pukul 10:49 am

      Terimakasih… dan salam kenal juga.
      Pertanyaan sulit untuk dijawab.. ha ha .. kalo umur 6 tahun (maksudnya 1 ha to) bibitnya 100% rekomendasi (Klon apapun), lokasi ideal 75 jt s.d 100 jt berani.

      Mengenai Beli jadi atau mulai dari awal.. menurut saya tergantung kondisi, kalau kita beli jadi berarti kita ga usah
      repot-repot, tetapi hati-hati dengan hasil getahnya,. karena tidak sedikit petani salah membeli bibit (saya tdk berani mengatakan ditipu penjual bibit), sehingga setelah masa panen tiba banyak yang tidak keluar getah.

      Kalau kita membuka lahan dari NOL, biasanya ada kepuasan batin. Terutama bagi yang hobby tani.

  23. 58 Andri Putra
    Desember 27, 2010 pukul 3:31 am

    Salam kenal untuk Bapak Haji. Nama saya Andri. Saya sudah membaca semua tulisan di Blog Bapak. Tulisan-tulisan Bapak sangat membuka mata hati saya.
    Saat ini domisli saya dan keluarga di Jakarta karena saya bertugas di Jakarta, tetapi saya putra daerah asli dari Ogan Komering Ulu (OKU).
    Mohon pencerahan dari Bapak, saya mempunyai rencana untuk mulai belajar menjadi petani karet di daerah asal saya OKU. Kebetulan lahan saya cukup luas di OKU dan saat ini terbengkalai.
    Saya sudah mencatat No HP Bapak Akhmadi, mungkin dalam bulan Januari ini saya akan pulang kampung untuk memulai rencana saya bertani karet. Saya minta ijin dari Bapak Tahmid yang mana nama Bapak akan saya pergunakan sebagai sumber referensi untuk menghubungi Bapak Akhmadi.
    Selain itu apakah saya boleh minta No HP Bapak Isalan yang pegawai Balai Sembawa, atau No HP contac person lainnya yang dapat membimbing saya untuk belajar bertani karet.
    ini alamat email saya: andriputra88@gmail.com . Saya minta tolong dikirimkan Informasi sebanyak-banyaknya mengenai bertani karet, khususnya yang berhubungan dengan daerah kita ( OKU).

    • Desember 29, 2010 pukul 10:31 am

      Saya merasa bersykur dan terharu, Ananda tertarik dengan ajakan saya untuk bertani, beternak dan melakukan apa saja yang kiranya bermanfaatkan untuk kampung halaman kita. mari kita merubah obsesi anak muda pada umumnya bahwa, menjadi pegawailah (PNS, Peg Suwasta) itu yang lebih terhormat dan bergengsi. LOKOK HOLAU SIPA? JADI JOLMA UMPAI JADI KORA ATAU JADI KORA UMPAI JADI JOLAM? ada istilah/perumpamaan “petani itu jadi monyet dulu baru jadi orang”

      – Silakan Ananda mengatasnamakan nama saya,
      – Nomor Hp Pak Islan saya sudah tidak punya lagi, karena saat itu saya disuruh langsung menghubungi P Akhmadi.
      (P Akhmadi juga pegawai Balai)
      – Sayang untuk CP yang lainnya saya tidak bisa menjamin apakah beliau masih ada waktu untuk menerima kita,
      seperti dalam tulisan yang lain; Bapak Keneddy-lah sebetulnya pelaku langsung dalam hal ini, saya dapat informasi
      terakhir kebun beliau sudah mencapai ratusan ha, semua bibitnya hasil karya sendiri. Tapi sekali lagi sayang, beliau tidak
      bisa lagi membagi bibit karyanya ke kita. Kebun saya seluas Kl 7 ha bibitnya dari beliau sudah terbukti unggul dalam
      hal produk getah, sementara bibit dari P Akhmadi belum bisa dibuktikan karena baru berumuh 3 th lebih.
      – Masalah informasi sebetulnya banyak, apalagi di google,. hanya saja kalau informasinya langsung dari pelakunya
      (petani) biasanya lebih riil. Untuk sementara nyak kilu maaf, kabonoran
      nyak saat sija lumayan repot, sampai-sampai galak mak mulang ruk lumbahan (nua) jadi nyak mangkung pandai ngirim artikel-artikel tentang budidaya karet ruk niku, Insya’ Allah lain waktu kita pacak puhalu langsung.
      – Silakan ANDRI main ke rumah, saya juga di Jakarta (Condet).

      Semoga apa yang kita lakukan bermanfaat untuk generasi sesudah kita… Amiiin

  24. 60 Toni Hariadi
    Desember 29, 2010 pukul 3:42 am

    mat tahun baru boss, semoga kita bisa lebih baik lagi di tahun 2011 ini dan sukses selaku buat putera jaya

    • Desember 29, 2010 pukul 10:52 am

      Hallo.. Ton.
      Udah ga tahan ni.. masa’ karet kering (2 minggu setelah disadap) 18 ribu per kilo.
      gaimana tu?

      • 62 Teguh
        Desember 29, 2010 pukul 11:58 am

        karet kering itu bentuknya gimana, Pak? Disini lum 2 hari harganya 11-12an ribu.

      • Desember 30, 2010 pukul 2:58 am

        Sorry Mas sy juga baru sadar istilah “karet kering” itu adalah istilah petani lokal ditempat saya, sepertinnya yang mereka maksud karet kering adalah; setelah disadap, dipool dulu selama 2 minggu sampai satu bulan baru dijual, tp pada umumnya petani begitu selesai nyadap langsung dijual karena sudah ditunggu “periok NASI”.

  25. 64 Toni Hariadi
    Desember 30, 2010 pukul 2:28 am

    ya … kita berdo’a saja semoga sampai masaanya dgn kita, amin ..
    dan info harga saat ini sangat menjanjikan buat kita semua.. supaya kita tetap semangat …

  26. 66 Toni Hariadi
    Desember 31, 2010 pukul 2:43 am

    OOO gitu ya, cepat dijual cepat jadi duit, cepat di belanjokan, cepat nderes lagi, cepat dijual lagi terus terusssss … ahakirnya terpenuhi semua kebutuhannya. setuju masa aq

  27. 68 Toni Hariadi
    Januari 2, 2011 pukul 3:26 am

    sorry P’ Putra jaya Komen saya norak, tapi itu realita dari petani yang bersekala pas2an, sekali lagi sorry ya

    • Januari 2, 2011 pukul 4:58 pm

      Haii Mas Ton.. Dimana noraknya??
      Yang norak paman Gua tu, baru umur 4 th lebih berapa bulan udah diperkosa, pada hal secara materi beliau cukupan.. itu kenapa? ga tau de sebabnya apa.

      Semangat terus Mas, Insya’ Allah kita nanti/saatnya tiba “Kopral bergaji Jenderal” atau tampang ndeso rezki kota. Oke..

  28. 70 Andri Putra
    Januari 3, 2011 pukul 12:56 pm

    Met Tahun Baru 2011 Bos….

    • Januari 3, 2011 pukul 5:35 pm

      Matur nuwun Jurugan,. sama-sama.

      • Januari 6, 2011 pukul 5:00 am

        Berdasarkan pengalaman, sebaiknya membersihkan lahan di awal musin kemarau; awal musim kemaran dan kapan musim hujan, mungkin lebih akurat informasinya dari BMG

        Terima kasih atas imformasinya.
        Aku belum belum pernah mendengar, membaca apalagi menggunakan klon-klon tsb. Mudah2an Andri bisa mendapatkannya, sekligus aku mau nebeng, karena masih ada lahan sedikit yang belum digarap,

        Suksess selalu Andri… api golar tiuh mu?

  29. 73 Andri Putra
    Januari 5, 2011 pukul 4:12 am

    Met jumpa lagi pak Haji & Dulur2 galonyo ,
    Mohon pencerahan lagi pak. Lahan baru nak mulai di tebas dan land clearing. Pecak-nyo makan waktu jugo. Kiro2 Bulan2 apo bae yang baik utk musim tanam 2011 supayo bisa mengandalkan hujan ?
    Selain itu aku nak minta masukan/tanggapan dari Bapak & Dulur disini, beberapa waktu lalu saya cuba2 browsing ke Website Riset Perkebunan Nusantara, Katonya ada bibit klon unggulan yang baru dilepas untuk direkomendasikan tahun 2010 2014 dan kato-nyo lah dapat menghasilkan lateks di umur 3 tahun 6 bulan, Apa pak Haji atau Dulur lainnyo lah pernah meggunakannya atau punya pengalaman dengan bibit baru tersebut, Mohon bimbingannyo….
    Dibawah ini artikel yang saya petik dari Riset Perkebunan Nusantara (http://www.ipard.com/penelitian/):
    ” Klon Unggul Cepat Menghasilkan
    Penemuan terakhir di bidang pe-muliaan karet menghasilkan klon baru yang memiliki pertumbuhan cepat, se-hingga masa tanaman belum meng-hasilkan dapat dipersingkat dari 5 tahun menjadi 3 tahun 6 bulan. Klon-klon baru tersebut diberi nama IRR (Indonesian Rubber Research) dan yang terbaik terdapat 5 klon yaitu IRR 100, IRR 111, IRR 112, IRR 117, dan IRR 118. Keragaan pertumbuhan kelima klon tersebut dalam bentuk per-tumbuhan lilit batang dan persentase matang sadap pada umur 3,5 tahun (Tabel 2). Dengan kriteria matang sadap 60 persen tanaman telah men-capai ukuran lilit batang 45 cm, maka dari Tabel 2 jelas bahwa matang sadap kelima klon baru tersebut sudah ter-capai pada umur 3,5 tahun. Sedangkan klon PR 261 sebagai pembanding di-perkirakan baru mencapai matang sadap umur 4,5 tahun. Di samping waktu matang sadap lebih cepat klon baru ini juga memiliki potensi hasil lateks dan kayu lebih tinggi dari klon pembanding.”.

    GO FOREST SOUTH SUMATERA…………

  30. 74 Toni Hariadi
    Januari 7, 2011 pukul 8:27 am

    aku juga mau nebeng utk pengadaan bibitnya nampaknya bibit IRR generasi terbaru ok juga, kebetulan aku mau mulai nebas bulan Pebruari, kalu ada tolong kasih tahu ya …..

    • Januari 8, 2011 pukul 12:00 am

      Lacak terus… jangan2 baru hayalan.

      • Desember 18, 2011 pukul 4:29 pm

        Salam kenal mas… saya dari semarang, sebagai pemula saya juga lagi coba2 menanam karet kurang lebih 8 bulan ini (BPM 24, RRIC 100 IRR 118) setelah saya tanam ditempat yang subur ternyata diumur skitar 8 bulan rata2 tingginya antara 2,5 s.d 3m. jika ditempat yang kurang subur rata2 2meter. Saya juga dapat cerita dr teman saya yg bekerja di perkebunana karet swasta yang menanam karet, yaitu klon PB 260 dan klon seri IRR … setelah 4,5 tahun hasilnya yang klon PB260 baru 29% yang siap sadap, sedangkan klon IRR 118 sudah 60% yang siap sadap. Mas putera kan sudah nanam PB260, Sebetulnya saya juga pingin coba klon PB260, tapi ada yang bilang klon PB 260 mempunyai sifat genetik kering alur sadap, apakah benar seperti itu ya?

      • Desember 19, 2011 pukul 6:31 am

        Kelemahan PB260 yang pernah saya baca dan dengan memang seperti itu. Kalau disadapnya tidak menerapakan cara D3 di dua tahun pertama umur sadap. (misal; senin ha ke 1, selasa ha ke 2 rabu ha ke 3 dan kamis kembali ha ke 1). Tetapi itupun belum jaminan, tergantung juga kehati-hatian/kecermatan kita mengamati cuaca, karena dari klon apapun kalau sadapan masih mengalir getah lantas ditimpa hujan pasti akibatnya kan mati kulit/kering alur sadap.
        Saya mulai panen kl tiga bulan jadi belum nampak ada penyakit mati kulit.

        Tambahan:
        D3 2 thn pertama umur sadap
        D2 3 s.d. 5 tahun umur sadap
        D1 6 thn dan seterusnya.

        Terima kasih atas informasinya tentang perbandingan PB dan IRR, kalau ada kesempatan saya jga ingin coba jenis IRR.

  31. 78 Vanda
    Januari 26, 2011 pukul 9:10 am

    Tulisannya bagus sekali, Tulisan yang dibuat oleh saudara Putera Jaya memang benar adanya.
    Kebetulan saya juga punya kebun karet di daerah Muara Enim (Sumsel), saat ini saya masih bekerja di Jakarta, disana kebun di kelola oleh penduduk lokal sekitar kebun saya. Dulu saya mulai membeli kebun karet pada tahun 2005 seharga 25 jt untuk 1 Ha pada petani lokal yang sedang memerlukan uang. Awalnya iseng saja membeli kebun karet itu, tapi ternyata lumayan menghasilkan. Hasil dari pendapatan kebun karet itu saya tabungkan,dan saya belikan kebun lagi pada saat uang sudah cukup terkumpul.
    Sekarang Alhamdulillah saya sudah memiliki 4 Ha kebun karet yang Produktif, 4 Ha kebun karet umur 2,5 tahun dan ada 4 Ha lahan perkebunan yang belum saya tanamin.Total lahan yang telah saya miliki sekarang 12 Ha. Itu semua dari hasil 1 Ha kebun karet yang saya beli tahun 2005 dan sedikit tabungan dari hasil gaji saya yang tidak terlalu besar. Dan saya sekarang semakin semangat untuk tersu menambah kebun karet saya, ternayata memiliki 20 Ha kebun karet bukanlah mimpi untuk pegawai rendahan seperti saya.

  32. 81 TONI HARIADI
    Februari 6, 2011 pukul 6:37 am

    Mantap, semakin banyak saja reference untuk meyakinkan suatu usaha, dari 1 menjadi 12 dalam kurun waktu 6 th.

  33. 83 Toni Hariadi
    Februari 8, 2011 pukul 1:45 am

    Mas Putra Jaya, barusan saya pulang ke palembang, tepatnya tanggal 29 Januari 2011 s/d 6 Pebruari 2011, ternyata Pak Haji sudah 1 bln melakukan aktifitas Penyadapan dan Pak Haji banyak cerita banyak hal tentang produksi kebunnya, dari sekian banyak banyak kbn nya hanya 4 Ha yang baru di sadapnya dalam kurun waktu 1 bln pertama untuk 4 Ha menghasilkan +/- 600 Kg dengan harga jual Rp. 20.000,- itu pun agen ambil sendiri di kebun, dan nampaknya semakin hari semakin meningkat hasil produksinya, umur karet yang di sadapnya baru berumur 4 tahun 6 bln akan tetapi diameter batang sudah terpenuhi sehingga batangnya sudah layak untuk di produksi, untuk tahun depan Pak Haji berencana untuk melakukan produksi secara keseluruhan dari sekian Ha yang di miliki, teruss ….. saya tidak dapat membayangkan hasil peroduksi nantinya, maha besar Allah yang telah memberikan rezeki kepada Umatnya yang mau berusaha.
    Mas Putra jaya, hapir 4 jam Pak Haji bercerita kepada saya tentang perkembangan kebun Karet nya, dan Pak Haji ini adalah seorang Dosen (PNS) dan sudah Bersertifikasi sehingga Gaji nya Double (2x)” saya bilang gimana pak Haji dengan Gaji Besar dan Berkebun Karet” ternyata jawabannya Jauh lebih besar hasil Kebun Karet dari pada Gaji PNS Gol. IVa Bersertifikasi, ini adalah cerita langsung Pak Haji ke Pada Saya, Jawaban pak Haji di luar Dugaan Saya……

    • Februari 9, 2011 pukul 2:14 am

      Hai Mas Ton.

      Saya juga semalam (8/2/11) ditelepon sama “konsultanku ku” beliau menyarankan supaya saya segera menyadap pohon yang sudah cukup ukuran, karena menurut informasi yang beliau terima kebunku sudah pantas untuk dinikmati hasilnya. Oleh sebab itu, jika waktu mengizin kan bulan Maret saya akan pulang dulu.

      Saya penasaran mas Ton, 4 ha dalam satu bulan “hanya” mengahasilkan 600 kg? apakah ini karena di awal2 masa sadap saja? atau kualitas bibitnya?

      Usaha dan berdoa terus Mas Ton… sukses selalu.

  34. 89 Toni Hariadi
    Februari 9, 2011 pukul 3:21 am

    Ok. Mas Selamat Menikmati Hasil Usaha 5 tahun yang lalau, baru sekarang dirasakan ternyata petuah orang tua kita itu adalah BENAR ( Berakit2 kehulu, berenang2 ketepian, Bersakit2 dahulu bersenang2 kemudian ). Kalu sudah Mulai Produksi Jangan Lupa kasih Info di Blognya ya Mas, dan utk Kbn Pak Haji Menurut perkiraan saya karena masih awal awal saja dan 2 minggu pertama masih milih2 batang, dengan jarak tanam 5x7m, karena saya lihat luka sadapan batang =/- 2 cm dengan panjang 1/3 dia batang.

  35. 91 adrian
    Februari 13, 2011 pukul 4:36 am

    halo pak putra jaya..mau tanya ni..

    1.tanah jenis yg kek gimana ya yg cocok utk perkebunan karet..lalu harus iklim gimana ya yg cocok?saya dgr ini jg merupakan faktor utk menanam karet juga..

    2.harga tanah di sumsel mahal sekali ya pak?saya cek di jambi..paling cuma 4 juta per ha..ada yg 3,5juta malah..lalu di kampung saya..kalbar 2,5 juta pun dapat..utk tanah perkebunan..(ya agak dikit pelosoklah)

    3.utk penanaman karet ini..bapak ada didampingi sama orang yg ahlinya ga pak?yg kenalan bapak yg org sembawa itu..kalo kita mau beli bibit karet sama beliau..kira2 akan diajarin dari nol ga pak?saya kuatir,karna background saya bukan di pertanian dan saya buta sama sekali ttg pertanian..kuatir ntar sembarangan tanam malah ga hasil..

    4.lalu saya dgr bibit pb260 dipakai di ptpn 7 di bengkulu..kok bs disadap di umur 3 tahun 3 bulan ya?bisa tlg tanya yg ahlinya ga pak?mereka ada trick2 khusus apa pak?

    5.utk perhitungan bapak..abis disadap dan lsg dijual..itu kadar airnya tinggi pak..pasti ntar dipotong sekian puluh persen sama tengkulaknya..

    • Februari 17, 2011 pukul 3:07 am

      Hallo juga Adrian…

      1. Berdasarkan pengalaman dan sedikit pengetahuan, pada umumnya kondisi tanah di Sumatera sangat cocok untuk pertanian karet.

      2. Sekarang harga tanah di Sumsel khususnya Kab OKI sudah sangat mahal, itu disebabkan masyarakatnya sudah melek tani (khususnya
      karet) sebagai perbandingan di Desa saya pada tahun 1997 harganya masih 100 s.d. 300 rb per ha, tahun 2000 menjadi 1 juta per ha, tahun 2005
      5 jt per ha, 2007, 2008 15 jt per ha dan sekarang sudah tidak ada lagi yang jual. Kesimpulannya,.. Adrian, jangan ragu nanti ketinggalan.

      3. Kebetulan kakak sepupu saya Ir. pertanian dan dosen di Unsri, beliaulah yang mengarahkan saya untuk bertani Karet, yang awalnya
      saya berminat bertani kelapa sawit. Penangkar bibit sama sekali tidak mengajarkan kita bagaimana bertani karet. Ada kata kunci yang membuat
      keberhasil dalam suatu kegiatan atau pekerjaan yaitu “hooby”. Jadi, saran saya untuk Adrian jadikanlah pekerjaan/kegiatan suatu hobby bahkan
      cintailah pekerjaan itu sepenuh hati Insya’ Allah akan memberikan hasil yang menyenangkan… Oke.

      4. Salah satu dari pengunjung Blog saya menginformasikan bahwa sekarang memang ada klon baru yang umurnya relatif cepat sudah dapat dipanen,
      yaitu 3 s.d. 3,5 tahun. Saya sediri belum pernah lihat bahkan belum pernah membaca tentang bibit yang dimaksud.

      5. Tentang kandungan air apabila langsung dijual baru selesai disadap, itu betul. Cuma masalahnya tingkat kesejahtraan petenai kita sangat beragam,
      idealnya memang, kalo tidak ditunggu priok nasi… dipool dulu sudah cukup 10 ton baru di jual., (20.000,- x 10.000 kg = 100.000.000,-) kan sudah
      bisa untuk DP CR-V… ha ha

      6. tq Adrian… Sukses

    • Mei 8, 2011 pukul 9:21 am

      Pak Adrian mohon infonya donk tanah di Jambi yg hrgnya 4jt/ha itu surat tanahnya sdh bs dibuat Sertifikat Pak ? Juga mohon info lokasinya Pak, saya mau beli. Tks.

  36. 94 zulkarnain
    Februari 18, 2011 pukul 1:52 am

    salam kenal pak Putera Jaya. Saya juga orang asli Sumatera pak, jolma komering. Sekarang berdomisili di Depok & kerja di Jakarta (daerah X-bata). Wah, bagus sekali tulisan Pak putera Jaya ini, semangat terus ya pak, mudah2an sukses kebun karetnya. Terus-terang pak, saya baru2 ini saja tertarik tengan bisnis perkebunan karet, padahal di kampung asal saya, tepatnya Desa Negeri Pakuan, OKU Timur petani setempat sebagian besar memulai berkebun karet sejak tahun 2005 (sekarang sudah mulai panen). Tapi, benar seperti yg bpk. Putra Jaya bilang, mumpung belum terlambat maka saya akan mulai dari sekarang. Sebagai gambaran, harga tanah dikampung saya sekarang ada dikisaran 10jt s.d 20jt/ha. Seminggu yg lalu saya membeli lahan seluas 1 hektar seharga 10jt (setelah nego ketat) untuk ditanami karet. Maunya sih, cari lahan minimal 2 hektaran, tapi apa daya, tanah disana sudah langka (sudah hampir terlambat). Yang jadi masalah saya sekarang adalah mencari bibit unggul. Petani karet di kampung saya kebanyakan pakai bibit karet alam. Ada juga yg pake bibit klon PB260 hasil pembibitan sendiri oleh orang setempat (jadi tidak bersertifikat), sehingga saya agak ragu dengan hasilnya nanti & stoknya pun belakangan ini sedang kosong karna banyak permintaan. Jadi, saya berencana, lahan akan saya tanami langsung karet alam, kira2 sekitar empat bulan ditanam baru distek langsung dengan sambungan atas dari jenis PB260. Kira2 bisa gak ya seperti itu, karna saya benar2 masih awam dengan bertani. Mohon sarannya pak Putera Jaya yg sudah berpengalaman

    • Februari 18, 2011 pukul 7:51 am

      Hallo Zul,… Salam kenal kembali.

      Berpengalaman si belum Zul,..
      Saran saya kalo ada modal sebaiknya bibitnyanya beli saja, biar susah, biar payah, biar mahal tapi hasilnya memuaskan.
      Sebagai gambaran, apa ga nyesal setelah disadap (6-7 thn kemuadian) ternyata ga ada getahnya, dan ga mungkinkan lansung diremajakan?
      Menurut teori apabila kita salah memilih bibit akan rugi waktu selama 30 tahun. karena umur rata-rata diremajakan 30 tahun.

      Oya, kalo memungkinkan usahakan minimal 2 ha, sekali lagi menurut teori sadap adalah 2-1 (dua hari disadap satu kali) sama dengan satu hari disadap satu hari ga atau setiap hari disadap tapi satu ha disadap satu ha ga.

      tq Zul… sukses

  37. 96 Jay
    Februari 19, 2011 pukul 12:15 pm

    Salam kenal Pak Putra Jaya, nama saya Ade Jaya. Kebetulan saya kerja di papua.
    Saya senang sekali membaca blog Bapak ini, terutama topik yang berjudul “Disuruh lari tapi kakinya di ikat”, itu benar adanya sampai dengan saat ini tentang Petani Kurang Sejahtera.

    Tapi, Alhamdulillah dengan majunya teknologi, any time any where bagi kita yang memiliki akses internet dengan sangat mudah mendapatkan informasi yang bermanfaat yang kita butuhkan, yang dapat menggapai mimpi kita 🙂

    Setelah saya menemukan blog ini, ternyata saya tidak mimpi kalau benar adanya Mak Cik saya menelphone dari InHu Riau satu minggu lalu yang menawarkan lahan 5 ha kebun karet, yang bisa memberikan penghasilan perbulannya sampai dengan Rp. 20 juta (6 tahun). Percaya tidak percaya setelah membaca technical detail perihal budidaya karet dan membuat simple calculation di excel… Masya Alloh luar biasa! Benar itu… apalagi harga /kg sampai menyentuh Rp 20 ribu.

    Rencana company business ke Jakarta tanggal 8 Maret ini, mumpung gratis ke Jakarta saya tinggal tambah ticket PP ke Pekanbaru untuk pulkam yang sudah 12 tahun saya tinggalkan, rasanya menyesel sekali kenapa kok melupakan kampung yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa. Alhamdulillah, akhirnya Alloh membukakan hati saya dengan mengembalikan tali silahturahmi dengan saudara2 di kampung yang beberapa bulan dari pertengahan tahun 2010 sering menelphone selalu bertanya2 kapan pulkam? (ini mungkin karena layanan HP baru masuk sehingga kami bisa saling berkomunikasi kembali.

    Seorang operator grader (jalan trans Jambi di InHu) tetangga saya di Jawa yang kebetulan pulkam untuk lebaran di Jabar, dia juga bercerita banyak situasi dan kondisi disana juga karena kebetulan sering makan di warung nasi Mak Cik saya itu. “Bang”, katanya, punya 10 kapling saja (20 ha) sudah bisa ongkang2 kaki alias lao-lao kalau sebutan orang2 papua. Wah… berarti ini bukan benar2 mimpi yah Pak Putra?

    Inysa Alloh jika panjang umur nanti bisa pulkam di Maret ini, rencana tengok2 dan coba ambil beberapa ha dulu aja lahan kosong, yang kebetulan masih murah di kisaran Rp. 7 juta /ha (bukan promosi Pak, share info harga pasaran 2011 di Inhu loh…)
    Semoga rekan2 yang mempunyai visi yang sama dapat membagi informasi yang lebih spesifik dalam blog ini sehingga bisa bermanfaat bagi kita semua.

    Kalau ada info, mohon update terus bibit klon terbarunya yah Gan.
    Sukses selalu untuk rekan2 semua, Cheers.

    • Februari 20, 2011 pukul 3:08 pm

      Hallo Jay, Salam kenal kemabali dan terima kasih atas kunjungannya.

      Silakan baca informasi dari saudara kita Andri Putra, tentang bibit klon baru yang relatif singkat masa panennya (3 tahun 6 buln). Ada juga informasi dari Adrian bahwa ptpn 7 Bengkulu telah menanam bibit tersebut di atas, Namun saya belum dapat informasi kemana kita mendapatkan (membeli maksud saya) bibit tersebut.

      Semoga sukses ya Mas… Jangan lupa dong sama kampung halaman… he he

  38. 98 seisyuhada
    Februari 22, 2011 pukul 1:57 pm

    bos sisain 3 hektar lah buat ane 😀

  39. 100 Toni Hariadi
    Februari 23, 2011 pukul 7:01 am

    wele3 ini transaksi benaran atau cuma minta jatah aja, kok pada tanggung semua ya mintanya…? biar enak mintak banyak walu nanti dikasih sedikit, kalu minta sedikit gimana mau ngasih banyak ni he he he he ..

  40. 102 rudi
    Februari 23, 2011 pukul 3:34 pm

    salam kenal pak putera jaya…. saya sangat tertarik untuk investasi kebun karet,apa bapak ada info lahan kosong di dekat daerah bapak yang harganya masih murah ?.

    rudi

    • Februari 24, 2011 pukul 3:12 am

      Terima kasih Rud atas kunjungannya dan salam kenalnya diterima bangat.

      Itulah Rud, seperti yang pernah saya ceritakan (menjawab pertanyaan) teman kita yang lain, sebelum tahun 1997 harga tanah per ha kisaran 100-200 ribu, tahun 2000 sudah 1 jt, kemudian tahun 2005 menjadi 5 jt, tahun 2008-2009 sudah 15 jt, pantastik bukan? Hebatnya lagi sekarang tidak ada lagi yang mau jual, yang terkhir ini saya sangat setuju, berarti masyarakat desaku sudah tau/sadar berinvestasi di bidang itu sangat menjanjikan.

      Kalo boleh tau mas Rudi domisilinya di mana dan asalnya dari mana?

      Salam sukses Mas.

  41. 104 jo
    Februari 25, 2011 pukul 4:59 am

    Salam kenal pak,

    Saya sangat tertarik sekali dengan isi blog ini yang menyadarkan saya bahwa karet alias getah balam dapat mensejahterakan kita, mohon pencerahan Pak,teman saya (dulu ekonomi lemah) memulai tanam karet dari bibit alam ( ngambil bibit/anakan di kebun karet unggul) kemudian 1 lubang ditanam 3 batang yang kemudian disambung alias mata 3 ato kaki tiga whateverlah,,singkat cerita 5 thn kemudian berlahan tapi pasti rumahnya sudah di pugar,escudo terparkir disamping rumah ya tingkat ekonomi sudah lebih baik,katanya sehari bisa 20-30 kg bahkan lebih dari lahan 2 Ha sudah beranak 2 ha ( blm di garap)subahanallah terlecut dari semangat seorang sahabat yang boleh dikatakan modal parang dan keringat,maka dari itu saya ingin pencerahan bagaimana prospek karet di lahan gambut, saya rencana mulai dari 2 ha dan kebetulan di depan lahan saya ada 15 Ha lahan yang di jual seharga 15 jt/ha ( rencana kedepan) ,kemudian apakah dengan bibit ditempel berapa tahun ketahanan nya, terima kasih

    • Februari 25, 2011 pukul 2:02 pm

      Salam kenal kembali Jo.

      Saya suka malu hati apabila ada teman yang minta pencerahan, karena saya bukan siapa-siapa dalam hal bertani karet, jadi mohon maklum apabila saran atau informasi dari saya tidak sesuai dengan refrerensi ilmiahnya.

      Sudah benar apa yang dilakukan Jo, kita tidak tau.. tentunya banyak bertanaya, kita ingin sukses harus kerja keras, kalo kita sudah terjun di suatu bidang pekerjaan harus serius dan di jadikan hobby, nah kalo sudah hobby Insya Allah akan berhasil, karena langkah/tahap demi tahap selalu kita nikmati. Mudah2an rencana Jo akan terlaksana… betapa nikmatnya karet yang kita taman beberapa hari kemudian sudah kelihatan tumbuh daun, dan beberapa minggu/bulan kemudian sudah bercabang dst-dst… sangat-sangat nikmat. Rasa; payah, sudah capek dllnya sirna seketika. Silakan Jo baca postingan saya yang lainnya, disitu tergambar betapa hobbynya saya dalam hal bertani.

      Menurut informasi dari berbagai sumber masa produktifnya karet “tempel” kisaran 25-30 tahun, nah disini bedanya dengan bibit alam seperti yang diceritakan Jo diatas. bibit alam umur produksinya “seumur hidup” (umur siapa saya ga tau). Seharusnya (kalo kita tidak salah beli bibit) dari segi hasil per hari bibit alam jauh lebih rendah dibandingkan dengan bibit tempel.

      Untuk di lahan gambut saya tidak ada pengalaman maupun pengetahuan, sorry Jo. Sebagai gambaran di Kalimantan Tengah sebagian besar lahannya gambut tapi banyak juga masyarakatnya bertani karet.

      Maju terus Jo… suksesss

  42. 106 Darwan
    Februari 28, 2011 pukul 7:03 am

    Salam kenal Pak,
    Saya PNS sering mutasi2 terus keluar kota, sehingga saya tertarik berkebun karet sejak saya baca beberapa artikel mengenai harga karet sekarang dan permintaan dunia terhadap karet, saya punya lahan beberapa ha di Kec. merapi Lahat dan sekarang dlm tahap penebasan…tapi saya bingung mencarai bibit karetnya, katanya diLitbang sembawa sekarang kehabisan stock bibit karet khususnya Pb 260 yg lebih cocok disini, kira2 bisa kasih repensi nggak dimana saya bisa dapatkan bibit karet jenis tersebut…..terus kalau kita beli bibit cambahnya jenis pb 260 apa cirinya bahawa itu benar pb 260…………..sebelumnya saya ucapkan terimakasih

    • Maret 1, 2011 pukul 1:04 pm

      Hallo Pak Darwan, salam kenalnya diterima.

      Coba hubungi Pak Akhmadi atau Pak Islan Pegawai Litbang Sembawa.

      Mohon maaf pak Darwan, ciri-ciri asli atau palsu klon PB 26 saya tidak mengerti

      Sekedar saran ni pak, sebaiknya 6 bln sebelum kita buka lahan sudah pesan bibit sesuai yang kita inginkan.

      Semoga sukses pak Dar,.

  43. 108 kimusta
    Maret 3, 2011 pukul 2:16 pm

    Assalamualaikum…

    senang sekali bisa mampir dan baca tulisan pak putra jaya, kebetulan saya sedang merencanakan untuk pembukaan lahan kebun impian ku (seperti yang pak putra jaya impikan) berdasarkan uraian yang bapak tulis di atas saya ingin tanya nie ; harga bibit Rp. 4.500 apakah sudah cukup baik dari hasil getah dan lain-lainnya, dan jenis apa? teman saya menyarankan jika ingin ekonomis pake bibit mata tidur z tapi saya kurang yakin setelah baca postingan d ataas sebab kita akan rugi 30 tahun jika salah memimilih bibit. saya sempat liat foto2 kebun bapak kayaknya mantep tu… trs kl keunggulan kolon 3 in 1 tu gimana dan d mananya? jujur z saya masih bodo soal kebun tapi saya punya obsesi bisa pensiun d usia muda dengan cara berkebun. dan jika menurut pak putra jaya lebih baik saya menggunakan bibit apa ya …..? saya tertarik sekali dengan jenis kolon yang bisa d sadap di usia 3 th 6 bulan tu tapi dimana bsa dapat info itu ya….
    wassalam ……
    trimakasih atas sarannya.

    • Maret 5, 2011 pukul 6:47 am

      Waalaikumsalam w.w.

      Insya’ Allah cukup baik pak, Bismillah dan berdoa saja mudah-mudahan bapak ditemukan dengan penjual bibit yang baik dan jujur.
      Jenis bibitnya klon anjuran komersil (klon penghasil lateks) antara lain; BM 24, IRR 104 dan PB 260.

      Saya belum menghitung lebih menguntungkan yang mana kalau kita pakai bibit stum mata tidur atau bibit siap pakai (sudah dalam polybag payung 2 atau 3), meskipun harga bibit stum mata tidur biasanya setengah dari harga bibit siap pakai, karena bibit stum mata tidur masih memerlukan media tanam, seperti polybad dan tanah dan untuk pemeliharaan/perawatannya perlu air (untuk penangkar bibit air sangat penting, apa lagi dimusim kemarau sehingga kost untuk itu lumayan besar). Disamping itu kita masih butuh; biaya, tenaga dan waktu, lebih-lebih persentase hidup/tumbuhnya tidak lebih dari 90 %.

      Keunggulan bibit 3 in 1 adalah pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan bibit alam lainnya bahkan dari bibit okulasi itu sendiri, tetapi kalau dari hasil produksi lateksnya, saya belum dapat memberikan jawaban/ informasi karena sekarang belum disap/panen. Namun saya yakin kalau bibit awalnya baik, hasil lateksnya juga baik. Tetapi sampai saat ini belum ada seorangpun pakar atau buku menyarankan untuk memakai bibit 3 in 1, saya pakai bibit tersebut semata-mata bereksprimen dan menyalurkan hooby, he he

      Silakan bapak pakai bibit apa saja yang penting asli (bersertifikat) seperti; Klon komersil : (1) Klon penghasil lateks a.n; BPM 24, IRR 104 dan PB 260. (2) Klon penghasil lateks dan kayu a.n; BPM 1, PB 330 RRIC 100. (3) Klon penghasil kayu a.n: IRR 70, IRR 71 dan IRR72.

      Saya juga dapat informasi dari sahabat-sahabat yang berkunjung ke blog ini, bahwa sekarang ada bibit generasi baru yang umurnya relatif singkat (3 th 6 bln) sudah dapat disadap, bahkan PTPN 7 Bengkulu sudah memakai bibit jenis ini.
      …. komentar balik saya kepada sahabat-sahabat “selusuri dan lacak terus jangan-jangan masih hayalan”……

      Suksess pak, wassalam

      • 110 toney
        April 25, 2011 pukul 5:14 pm

        aslmkum pak salam kenal,sy sngat tertarik artikel ini kbtlan sy bru bka lahan untuk kebun karet didesa kelahiran saya tepat ny desa kota lekat ilir kec.ulu palik untuk permulaan baru 2.ha ,sy mau bertanya pak kalau untuk 2.ha bibit nya yg sesui jarak tanam butuh berapa batang pak ya?trmksi sblum ny.

      • April 25, 2011 pukul 5:30 pm

        Waalaikum salam wb.wb.

        Kalau jarak tanam yang direkomendasikan 3 x 6 m, kurang lebih kita butuh bibit dalam satu ha (33 x 16 = 528 batang bitbit). Kalau toney punya 2 ha berarti 528 x 2 ha = 1.056 batang. Jangan lupa beli tambahan/cadangan 10% untuk persiapan apabila ada yang tidak hidup/atau mati.

        Wassalam.

  44. 112 nurman
    Maret 5, 2011 pukul 11:49 am

    permisi agan2 sekalian,,,,, saya mau nanya, saya ditawarin karet bibit seling umurnya 6th udah di sadap, ada lebih kurang 1500 batang, harganya 100 juta? mohon bimbingannya……
    apakah bagus untuk di beli atau tidak?

    • Maret 5, 2011 pukul 3:13 pm

      Mangga atu gan Nur,

      Mohon maaf gan yang dimaksud bibit seling itu apa?
      Kalau bibit seling yang dimaksud adalah salah satu dari bibit rekomendasi, beliiiiiiiiii gan, apa lagi umurnya sudah
      6 tahun, tetapi cari informasi dulu sejak umur berapa mulai disadap dan lihat dulu produksi getahnya, kalau hasil perpohonnya rata-rata mencapai 1 s.d 2 ons saja, sekali lagi beliiiiiiii…. tentunya ditawar dulu 75 gitu!!!

      pamit gan…

  45. 114 nurman
    Maret 6, 2011 pukul 12:46 am

    gan maksudnya bibit seling itu katanya bibit yang di tanam dari biji,,,
    kira2 bagus gak gan?
    terima kasih untuk sarannya….

    • Maret 6, 2011 pukul 3:47 am

      Kurang bagus gan Nur, sepengetahuan saya kalau bibit ditanam dari biji idealnya umur sepuluh tahuhnan baru bisa disadap. ada tetapinya gan, kalau bijinya asal dari medan lumayan bagus dan juga kalau bibit alam (seling) umur produksinya lebih lama, bahkan kata orang seumur hidup (tapi saya ga tau lo gan umur siapa).

      Terima kasih kembali gan.

  46. 116 adi
    Maret 6, 2011 pukul 1:33 am

    salam kenal mas semua ini mau tanya kalau karet ditanam dijawa timur cocok ngak mas kira2 trus di mana njualnya lateknya? makasih infonya

    • Maret 6, 2011 pukul 4:27 am

      Salam kenal kembali Mas Adi.

      Sebagai perbandingan di darah Jabar, tepatnya daerah lintasan Tol Cilenyi, karet ditanam di atas gunung yang penuh batu… hidup tu Mas.
      Masalah pemasaran persisnya saya tidak tahu apakah di Jatim ada pabrik pengolahannnya, tetapi kalau di Jateng pabrinya cukup besar dan sering untuk menambah pasokkannya membeli dari daerah Sumatera.

      Mongo Mas… Terus mencari inovasi baru.

  47. 118 adi
    Maret 6, 2011 pukul 2:01 am

    mas putra saya ingin menanam karet di jawa soalnya dari dulu cmn ditanami ketela terus itupun hasilnya sethun sekali, tapi didaerahku ngak ada yg nnm karet jadi sy belum tau tentang karet.

    • Maret 6, 2011 pukul 4:34 am

      Hallo Mas Adi.

      Saya merasa yakin di tempat Mas cocok ditanami karet, hanya saja luas tanah untuk berkebun karet ideal minimal 2 ha.
      Diduniamaya pakar-pakar tentang budidaya karet banyak sekali mas, jangan kuatir

      Semangat Mas cari inovasi baru… suksesss

  48. 120 nurman
    Maret 6, 2011 pukul 6:24 am

    katanya seh bijinya dari bibit unggul?
    gan gmana cara mengetahui bahwa pohon itu produksi getahnya(lateks) banyak atau dikit, adakah ciri2 tersendiri? waduh jadi ngerepotin neh nanya melulu he,,,,,,,
    thanks gan…

  49. 122 Ibrahim WS
    Maret 9, 2011 pukul 12:45 pm

    Salam kenal Pak Putera Jaya,
    Sy Ibrahim menetap di Bdg, org tua berasal dr kombering jaya,ingin punya kebun karet di OI atau OKI, maksudnya jk sdh menghasilkan ingin cepat2 pensiun, saya tdk tahu sm sekali bg mana mulai dari beli lahan yg baik,mencari org yg membuka lahan, diserahkan kepada siapa yg ngurus,dsbnya, tolong Pak Putra Jaya sekalian kalau ada yg mau jual lahan min 5 H. terimakasih.

    • Maret 9, 2011 pukul 4:44 pm

      Terimaksih atas kunjungan bapak, salam kenalnya diterima dengan senang hati.

      Pada umumnya daerah OI an OKI baik untuk ditanami karet, tapi sayang untuk mendapatkan lahan di daerah OKI Kecamatan Tanjung Lubuk khususnya sudah sulit, apalagi lima ha ada di satu lokasi (satu blok).

      Membuka lahan boleh dikatankan gampang-gampang susah, mau sistem borong dan harian ada, tinggal pilih.

      Pengalaman saya mencari orang yang ngurus-lah yang paling sulit, karena sulit sekali merubah pola pikir orang- orang “dekat” saya. (sangat panjang apabila saya uraikan)

      Sistem yang saya pakai/terapkan antara lain; 4 ha lahan yang dibuka, 1 ha untuk yang ngurus dan 3 ha untuk saya. Tetapi 1 ha untuk yang ngurus tersebut hanya berhak atas menyadap/panen selama 25 tahun, setelah 25 tahun kebun tersebut harus dikembalikan ke saya. (tujuannya supaya jangan dijual). Tambahan/catatan; semua biaya mulai dari membeli lahan, membukan lahan, penyediaan bibit sampai dengan perawatan masa panen tiba (5-6 tahun) saya yang nanggung… enak tenaann. Itupun banyak sekali kerikil-kerikil yang dihadapi… curhat ni yee

      Saran saya, yang paling nyaman kerjakan/tangani sendiri, dalam arti ada pegawai. (ada pekerjaan.. upah)

      Wassalam,

  50. 124 kimusta
    Maret 11, 2011 pukul 1:00 am

    assalamualaiku….

    pak haji absen lagi nie untuk minta bimbingan dari pak haji,..
    insyaallah bulan depan saya akan memulai pembukaan lahan dan sepertinya saya bakalan butuh bibit -/+ 9000an untuk kebun saya itu. artinya dari sekarang saya harus mempersiapkan kemana saya akan mencari bibit itu, dan saya belum punya informasi pasti kemana saya mau beli bibit tsb soalnya saya tidak bisa mendatangi 1 per 1 ke penjual bibit yang ada di sumbawa, saya punya kenalan penjual bibit orang lampung itupun saya tau dari anak nya dan bibitnya bagus apa tidak saya belum tau pasti, apalagi rencana yg akan saya buka d daerah sungai lilin MUBA saya pikir terlalu jauh jika saya ambil dari sana sedang kan ada yang lebih dekat d sumbawa tentunya bisa menekan biaya transportasinya juga. jika pak haji berkenan mohon informasinya tentang harga dan d mana bisa saya dapatkan bibit (terjamin asli bersetifikat) seperti yang pernah pak haji sarankan sebelumnya. dan giman dg pak ahmadi apa kira2 msh bisa di hubungi?

  51. 125 kimusta
    Maret 11, 2011 pukul 1:01 am

    assalamualaiku….

    pak haji absen lagi nie untuk minta bimbingan dari pak haji,..
    insyaallah bulan depan saya akan memulai pembukaan lahan dan sepertinya saya bakalan butuh bibit -/+ 9000an untuk kebun saya itu. artinya dari sekarang saya harus mempersiapkan kemana saya akan mencari bibit itu, dan saya belum punya informasi pasti kemana saya mau beli bibit tsb soalnya saya tidak bisa mendatangi 1 per 1 ke penjual bibit yang ada di sumbawa, saya punya kenalan penjual bibit orang lampung itupun saya tau dari anak nya dan bibitnya bagus apa tidak saya belum tau pasti, apalagi rencana yg akan saya buka d daerah sungai lilin MUBA saya pikir terlalu jauh jika saya ambil dari sana sedang kan ada yang lebih dekat d sumbawa tentunya bisa menekan biaya transportasinya juga. jika pak haji berkenan mohon informasinya tentang harga dan d mana bisa saya dapatkan bibit (terjamin asli bersetifikat) seperti yang pernah pak haji sarankan sebelumnya. dan giman dg pak ahmadi apa kira2 msh bisa di hubungi?

    trimakasih atas bimbingannya…
    wassalam………

    • Maret 15, 2011 pukul 7:35 pm

      Waalaikumsalam,

      Kemungkianan besar pak Akhmadi masih bisa di hubungi, tetapi dengan pak Kennedy saya sdh kehilangan kontak pada hal bibit dari beliaulah yang sekarang sudah terbukti baik. Selain pak Akhmadi coba juga hubungi pak Islan di Balit Sumbawa, kebetulan saya sekarang sedang di lokasi kebunimpianku, saya dapat informasi sekarang sangat sulit untuk mendapatkan bibit, disamping itu harga juga sangat mahal.

      Jadi saran saya sebelum bapak mendapatkan bibit, jangan dulu lahannya dibuka/digarap.

      Semoga bermanfaat dan semoga berhasil… sukses Bos.

  52. 127 TONI HARIADI
    Maret 11, 2011 pukul 5:10 am

    Boss Putra, sekarang harga karet kering lagi tinggi di sumsel, berkisar 25-27 /kg jadi pas utk bos memulai PRODUKSI di bulan maret ini” SELAMAT BOSS ” ya

    • Maret 15, 2011 pukul 7:17 pm

      Hai Mas Ton Anda salah besar, sekarang harga karet anjok kaya Sunami di Jepang. Saya sekarang sedang di lokasi “kebunimpianku” di sini harga per kilo 7 ribu s.d. 10 ribu.

      Saya masih belum tega “memperkosa” kebunimpianku karena ukurannya belum cukup memenuhi syarat.

      Oke Mas terima kasih atas kunjungannya.

  53. 129 Ibrahim WS
    Maret 11, 2011 pukul 2:25 pm

    Wah selamat nih mau mulai produksi, pas harga tinggi lagi..

    Pak Lobu Putra, betul apa yg dikatakan skr ini susah cari lahan apa lg dalam jum yg ckp luas dlm satu blok,kecuali tempatnya jauh. saya dapat tawaran lahan :

    1. Dari ulak kapal kekanan melalui jalan PT kelapasawit terus sampai habis jalan PT terus lagi sampai hanya bisa dilalui motor,orang sana aja bilang jauh, ada 10 H mintanya Rp.10 jt/H
    2. Di Sritanjung kekanan masuk jl PT tdk begitu jauh ( masih di jl PT ) ada 2 H Rp.22,5 jt/H
    kalau sy pilih yg 2 H kira2 tepat nggak ya pak ?

    Katannya harga karet naik turun tidak setabil tdk bs diprediksi sementara sawit cenderung stabil, apa betul Pak ?

    wassalam

    • Maret 15, 2011 pukul 7:11 pm

      Sebelumnya mohon maaf, Sapa Niku Ponakan?

      Kalau saya memilih yang harga 10 juta/ha, dengan catatan yang ngurus siap ga jadi transimigran lokal, demi efisiensi waktu,
      Sebagai gambaran, adik saya punya lahan kl 8 ha lokasinya mungkin tidak jauh dari yang digambarkan yaitu; Sritanjung ke kanan,. sekarang sedang nego adik bertahan 17,5 jt/ha

      Sebelum saya memutuskan untuk berkebun karet, saya juga pernah berkeinginan berkebun kelapa sawit (bahkan sudah siap tanam).
      Tetapi seteleh saya konsultasi dengan kakak dan temannya (ke duanya dosen pertanian di UNSRI) saya putuskan untuk tidak berkebun kelapa sawit, (silakan Nakanda tafsirkan)

      Oya., mohon maaf agak sedikit terlambat membalasnya karena ada kendala di kartu modem, sekedar informasi kalau pulang kampung sebaiknya bawa kartu yang menaranya berdiri dekat SD Desa Pengarayan (saya sengaja tdk sebut merek), sekarang saya sudah bisa menikmati ber on line ria dari lokasi “kebunimpianku”

      Salam suksess.

      • Mei 30, 2011 pukul 7:28 pm

        gAN SAYA ADA TANAH HAMPIR 2 HEKTAR,SUDAH ADA KARET SEKIAR 300 BATANG UMUR 3THN TAPI KARET ALAM MAKLUM BUKAN SAYA YANG NANEMNYA DAN LAHAN SISANYA SAYA TANEM SINGKONG,,SAYA TERTARIK DENGAN BERKEBUN KARET TAPI GIMANA ARAHANNYA ,APAKAH SAYA TEBANG SEMUA DAN SAYA TANEMIN YANG BARU APA GMANA,,DAN BIBIT APA YANG BAGUS,,,LOKASI KOTA BUMI LAMPUNG…!!

      • Juni 5, 2011 pukul 8:35 am

        Aryajsp yth.

        Kalau 300 batang tersebut ditanamnya terkelompok sebaiknya jangan ditebang, perkiraan saya jumlah tsb kurang lebih memakan setengah hektar lahan, berarti Anda masih punya 1,5 ha lagi untuk ditanami bibit yang bagus. Tetapi kalau ditanamnya tidak teratur sebaiknya ditebang saja dan ganti dengan bibit yang bagus. Tumpang sarinya sebaiknya jagung saja, singkong tidak dianjurkan sebagai tumpang sari pada perkebunan karet. Apalagi di daerah Lampung, jangung lebih tinggi nilai jualnya dibandingkan dengan singkong.

        Mudah-mudahan bermanfaat…

  54. Maret 18, 2011 pukul 7:10 am

    mas di daerah kami OGAN ILIR SUMSEL ada orang mau jual 20 hectare 1M kira-kira masuk akal gak? umur kurang lebih 4 tahun?

    • Maret 18, 2011 pukul 1:41 pm

      Kalau semuanya normal/memenuhi syarat tentunya masuk akal, misalnya;
      tanah tidak sengketa, bibitnya clon rekomendasi (lebih-lebih bersertifikat), masuk mobil, dan 20 ha satu blok/satu lokasi atau tdk terpencar.

  55. 135 gagan
    Maret 20, 2011 pukul 3:10 pm

    pak, saya adat rencana mau bukak kebun karet pak, di benakat muara enim, ngga jauh dari dusun penangggiran, yg cocok disana klon apa yapak? pb atau irr? maksh pak

    • Maret 24, 2011 pukul 1:14 am

      Pertama-tama saya ucapkan selamat dulu deh buat Juragan (Gagan)

      Gan, saya bukan ahlinya karet , saya sama halnya dengan Anda baru belajar bertani, tapi pada umumnya daerah Sumbagsel cocok untuk ditanami karet, mengenai jenis klon saya tidak tahu persis apakah PB atau IRR yang cocok ditanam di daerah juragan, sekerdar informasi sesuai dengan yang pernah saya baca IRR termasuk klon baru.

      Penanggiran setahu saya daerah duku, saya hampir setiap musim selalu dapat kiriman dari daerah Anda, kebetulan profesi saya yang sesungguhnya pedagang duku di PS Induk Kramat Jati Jakarta. Bolehlah sembari nunggu karet panen jajaki juga bisnis dukunya. he he

      Terima kasih Gan kunjungannya.

  56. 137 Darwan
    Maret 23, 2011 pukul 9:12 am

    Pak Putra, saya lagi kesulitan cari bibit, stock dimana2 banyak yg habid termasuk di Balitbang Sembawa, kemarin ada yang nawarin bibit karet tapi saya tanya jenisnya dia bilang klon jenis BPM. Yang mau saya tanyakan apakah jenis Klon BPM ini termasuk bibit anjuran juga (bibit unggul)? pertanyaan kedua sebelum Tsunami dijepang khan harga karet basah di kisaran Rp. 17.000/kg nya yang dimaksud karet basah apakah getah cair yang belum diproses apapun sehabis disadap?……Terimakasih atas infonya

    • Maret 24, 2011 pukul 12:54 am

      Yth. Mas Darwan.

      BPM (Balai Penelitian Medan) ada tiga jenis BMP 24, BPM, BMP 1 dan BPM 107 klon ini termasuk klon lama begitu juga GT 1, AVROS 2037, PR 255, PR 261, RRIM 600, RRIC 100 dan PB 260. Sedangkan generasi ke 4 atau klon-klon baru priode 2006-2010 yaitu; IRR 5, IRR 32, IRR 39, IRR 24, IRR 104, IRR 112 dan IRR 118 (Chairil Anwar Pusat Penelitian Karet P.O. BOX 1415, Medan 2001)

      Melihat dari harga yang dimaksud, sepertinya yang dimaksud karet basah adalah latek yang baru dipanen dan diberi pengental asam sulpat datau jenis lainnya, biasanya petani menjual lansung atau dipool dulu selama 1-2 minggu.

      Informasi ini mudah-mudahan bermanfaat mengingat saya bukan siapa-siapa tetapi hanya petani kecil biasa.

      Wassalam

  57. 139 jean
    Maret 25, 2011 pukul 4:42 am

    met siang pak jaya,sy lg bingung cr bibit stum mata tidur untk lahan sy 4 ha,di batuliin kal-sel.sempat ke PTPN klo g salah di subang tp ya nihil,OMT bagi sy demi kemudahan dlm transfortasinya ke klmntan,nah pak apakah ada produsen bibit karet di jawa barat? khususnya stum mata tidur?.tetapi jika harus membeli ke bapak ahmadi apakah beliau berkenan sistim jaraj jauh? mohon saran bantuannya ,trims.

    • Maret 27, 2011 pukul 1:29 pm

      Hai Jean.

      Saya tidak tahu apakah di Jabar ada produsen bibit, tapi coba Jean hubungi IPB Bogor atau Biotrof Ciawi untuk mendapatkan bibit, katakan bahwa lokasi kebun anda di Kalsel, pengalaman saya mereka bisa bantu kemana kita membeli bibit.

      Semoga berhasil…

      • 141 jean
        April 3, 2011 pukul 8:46 am

        satu lg pak,sy lihat2 poto album kebun bpk..waahhh..muantap,betah sekali ,mending bikin rumah di situ aja.sy nanya brapa meter itu ukuran jarak tanam kebun yg ada gubuknya itu? trims

      • April 3, 2011 pukul 1:00 pm

        Inginnya si sama, mau bikin rumah disitu, kemaren udah bikin pondasinya dulu karena duitnya belum ada.

        Jarak tanam kebun karet yang ada gubuknya 3 x 5 m, berhubung tanahnya subur, sepertinya terlalu rapat.
        rekomendasi dari tempat beli bibit 3 x 6 m.

  58. 143 Iryan Maududy
    April 10, 2011 pukul 1:23 pm

    Assalamuaiakum pak putera

    Saya Irsyan pak dari Jakarta. Saya masih SMA tapi sedang belajar agrobisnis khususnya dalam bidang karet untuk bekal dewasa nanti. Saya ingin tanya beberapa hal pak:
    1. Perbedaan bibit unggul indonesia dengan thailand apa ya pak? khususnya dari segi kualitas.
    2. Untuk biaya perawatan sampai bisa disadap kira2 berapa ya pak? soalnya saya dengar2 karet ini banyak penyakitnya jadi harus dikasih vitamin
    3. untuk 1 ha kira membutuhkan berapa pekerja ya pak?

    terima kasih pak putera….

    • April 11, 2011 pukul 5:10 pm

      Subhanallah, saya bangga dengan Irsyan.

      1. Perbedaan bibit unggul di Negara kita Indonesia dengan Negara Thailand dalam hal kualitas saya tidak tahu,
      2. Untuk biaya perawatan selama 5-6 tahun (umur sadap), jumlah persisnya saya juga tidak tahu. Jumlah biaya yang saya maksud dalam tulisan saya yang berjudul perkiraan biaya berkebun karet per satu ha itu hanya perkiraan dan tidak termasuk biaya pupuk atau vitamin.
      3. Jumlah tenaga/orang yang dibutuhkan untuk membuka satu ha kebun karet, sangat tergantung pada jangka waktu yang kita inginkan kapan kebun tersebut selesai.

      Saya yakin Irsyan tidak puas dengan jawaban yang saya sampaikan, tapi itu adalah adanya, karena saya memang bukan pakar atau ahlinya, saya sama dengan Anda petani biasa yang baru belajar. Saya hanya bisa menyarankan kepada Irsyan banyak bertanya dan membaca buku tentang budi daya karet antara lain;
      1. PEDOMAN BERTANAM KARET (Tim Karya Tani Mandir) 2. PETUNJUK LENGKAP BUDI DAYA KARET (Ir. Didit Heru S dan Drs. Agus Andoko) 3. CARA SUKSES BERKEBUN KARET (Ir. Bambang Cahyono), harganya relatif murah koq.

      Wassalam…

  59. 145 Toni Hariadi
    April 14, 2011 pukul 2:17 am

    Bos Nampaknya saat ini bibit mutus, tdk ada stock terutama di BPP Sumbawa, jadi program bisa tertuda sampai persediaan ada, sebagai penghibur melihat dan memelihara yg ada dulu …. tapi kalu boss punya info tlg diberitahu biar bisa melajutkan program kemaren dan skr saya sudah bertugas kembali di Palembang, dan tambah semangat ……

    • April 14, 2011 pukul 10:17 am

      Asik dong Ton sudah dekat lagi dg kebun.

      Informasi dari teman-teman yang lain ya.

      Saran saya kenapa ga kontak langsung pa Akhmadi.
      Saya bulan Maret kemaren 2 minggu pulang ke kebunimpianku, agak kaget ada sebagian terserang JAP (Jamur Akar Putih) saran dari pak Akhmadi obati pakai Bayleton, sudah dilaksanakan tp belum kelihatan hasilnya.

      Niat si awal tahun depat baru disadap doa in ya.

  60. 147 Toni Hariadi
    April 14, 2011 pukul 12:19 pm

    ok nanti aq kontak pak akhmadi dan semoga kbn nya cepat pulih dari JAP, mungkin butuh proses utk kesembuhan dan aq doakan semoga saatnya nanti adalah saat yg tepat utk berproduksi
    Amin

  61. 148 andre
    April 14, 2011 pukul 2:53 pm

    salam kenal pak Putra Jaya
    Saya Andre, tinggal di lampung…
    memebaca postingan bapak di blok ini saya tertarik sekali.. mungkin ini say ketemu media dimana saya dapat belajar banyak ilmu.
    Pak Putra Jaya… saya kebetulan lagi mencoba berkebun karet juga di Mesuji Makmur (perbatasan lampung palembang). sekarang saya punya 2 ha. Saya pengen beli lagi karena ada yang tawarin kebunya 3 ha, usia pohon karet 3,5 tahun , katanya jenis DAUN LIMA.
    yang ingin saya tanyaakn keunggulan jenis ini apa saja.
    beberapa petani disana mulai gelisah dengan kebun mereka yg karetnya jenis ini karena getahnya sdikit sekali. usia karetnya sekitar 5-6 tahun.
    mohon masukkannya. terima kasih…
    selamat tinggal di jakarta Gaji besar di kebun hahaha,…. kebetulan saya 10 tahun di jkt dan sekarang tinggal di bandarlampung

    • April 15, 2011 pukul 9:12 am

      Hallo Andre, Salam kenal kembali.

      Saya memang sering mendengar bahwa bibit yang berdaun lima unggul dalam hal hasil lateksnya, tetapi saya tidak pernah menghiraukannya karena tidak termasuk bibit yang direkomendasikan oleh Balai Pembibitan manapun.

      Kasus di tempat Andre hampir sama dengan di tempat saya, punya paman saya juga demikian setelah disadap tidak banyak mengekuarkan lateks/getah, tetapi ada yang berpendapat kalau belum cukup umur getahnya memang tidak maksimal, menurut mereka (katanya-katanya- katanya,… berarti sumber sebenarnya tidak jelas) umur sadap bibit berdaun lima paling cepat 7 tahun.

      Jadi saran saya pakailah bibit yang direkomendasikan, bila perlu ada sertifikatnya. Oke Mas…

      Alinea terakhir aku suka.

  62. 150 Indra Wijaya
    April 20, 2011 pukul 7:20 am

    salam kenal pak Putra Jaya
    Pak mau tanya klo mau cek harga karet up2date dmn ya ?
    Trus bi2t karet yg bagus itu jenisnya apa y pak (tlong recomendasinya pak) ?
    thanks

    • April 20, 2011 pukul 11:44 am

      Salam kenal kembali Indra,

      Sampai sekarang saya juga belum menemukan alamat atau kata kunci di google kalau kita mau mencari informasi harga karet, masalahnya saya juga belum tahu bahasa bakunya karet yang baru petani bekukan itu apa? Apakah Bokar (Bahan Karet Rakyat), Lump Segar atau Karet Kering.

      Menurut Informasi dari teman, sekarang ada jenis bibit karet baru klon IRR 111, IRR 112, IRR 117 dan IRR 118. Umur sadapnya relatif cepat, yaitu 3 tahun 6 bulan sudah dapat disadap. Tetapi jangan ditannya di mana belinya, karena bibit yang biasa saja sekarang susahnya setengah mati.

      Mohon maaf, Indra tinggalnya dimana? atau rencana mau berkebun di daerah mana?

      Terima kasih atas kunungannya, silakan bergabung dengan “petani karet indonesia” (facebook)

      • 152 Indra Wijaya
        April 25, 2011 pukul 3:57 am

        sy tinggal di palembang tepatnya di plaju pak, rencananya sy mau berkebun di daerah desa talang tengah kecamatan rambutan kebenaran ada tanah 4 hektar, nanya lg y pak

        * Pak bagaimana karakter tanah yg cocok untuk menanam bi2t karet, apakah harus di teliti dulu di lab ?
        * hal-hal apa saja yg musti di perhatikan sebelum bibit di tanam (cuaca,bulan yg pas menanam bi2t,kedalaman bibit ditanam) ?
        * ada yg bilang sebelum menanam bibit, tanahnya harus d kasih belerang dahulu bener gak pak ?

        segitu dulu pak sebenernya msh bnyak pertanyaanku tp nanti sj bs d cicilkan pak he6…

        thanks

      • April 25, 2011 pukul 5:04 pm

        * Menurut hemat saya pada umumnya daerah sumatera apa lagi bagian
        Selatan cocok untuk ditanami karet.

        * – Bibit dalam keadaan sehat atau tidak,
        – Ukuran lobang jangan terlalu kecil minimal 30×30
        – Setelah lobang selesai digali jangan langsung bibit ditanam
        (minimal 2 minggu setelah digali baru bibit ditanam).
        – Tanah yang paling atas dari galian lobang harus pertama
        diurukan pada saat menanamkan bibit,
        – Sebaiknya setelah lobang selesai digali langsung diberi pupuk kandang,
        dosisnya semakin banyak semakin baik

        * Untuk mencegah penyakit Jamur Akar Putih (JAP) sebaiknya sebelum
        ditanam dikasih/ditaburi belerang terlebih dahulu

  63. Mei 8, 2011 pukul 9:13 am

    Numpang lewat Pak Putera..

    Saya mau nanya ke Pak Adrian, tanah yg di Jambi seharga 4jt/ha itu sdh bs Setifikat Pak ? Mohon infonya terutama lokasinya krn sy jg rencana mau membuka kebun Karet setelah tertarik membca blog Pak Putera ini.

    Pak Putera sy mau tanya juga bibit model three in one itu keunggulannya apa dan caranya bagaimana ? Mohon infonya Pak. Terima kasih.

    • Mei 11, 2011 pukul 12:43 am

      Hallo Gan Gos, lupakan saja 3 in 1 itu, buatnya repot, hasilnya belum pasti. Tiak ada balai atau pakar yang merekomendasikan memakai bibit 3 in 1.

      Memang keunggulan dibandingkan dengan bibit biji biasa jauh lebih cepat besar.

  64. 156 leni
    Mei 10, 2011 pukul 3:10 am

    Hai..putra jaya,,,boleh tya ya…? klu tanah kosong yg lumayan murah di sekitar Kayu Agung OKI daerah mana ya….saya ada minat mau tanam karet….thanks infonya

    • Mei 11, 2011 pukul 12:50 am

      Hai juga Gan Len.

      Di OKI saya hanya tau daerah Kec. Tj Lubuk; Desa Ulak Kapal, Tj. Baru, Sri Tanjung dan Pengarayan,
      di daerah ini harga per ha kisaran Rp 15 s.d. 20 jt, lokasinya lumayan jauh dari desa. Lokasi yang strategis sepengetahuan saya sudah tidak ada lagi yang jual.

      Infonya mudah2an bermanfaat Gan.

  65. 158 Handry Winata
    Mei 25, 2011 pukul 12:51 pm

    Assalamualaikum.Wr.Wb
    Salam kenal pak Putera Jaya,
    Saya sangat tertarik dengan tulisan di blog ini, perihal berkebun karet.
    ada beberapa pertanyaan yg mau saya ajukan pak,
    Saya ada rencana mau membuka lahan dan berkebun karet di daerah palangkaraya,
    1.hal-hal apa saja yang harus saya persiapkan jika luas lahannya 2 Ha,
    2.Jenis Bibit apa yang cocok untuk di lahan gambut dan kemanakah akses mencari informasi serta mendapatkan bibit diarea ini?
    3.bagaimanakah sistem/cara perawatan berkala nya, apakah perlu cara khusus.
    mohon petunjuk dan trik-triknya berdasarkan pengalaman yang bapak ketahui
    itu saja dulu yg mau ditanyakan.,
    atas perhatiannya saya ucapkan banyak terimakasih

    • 159 putra jaya
      Mei 27, 2011 pukul 5:24 pm

      Waalaikumsalam. w.w.

      1. Bibit tentunya, terserah mau jenis klon apa, pembersiahan lahan dan pembuatan lobang sesuai dengan anjuran. Kalau saya ukuran lobang panjang 30 lebar 30 dan dalam 30 cm.Sebelum bibit ditanam sebaiknya lobang dikasih pupuk kandang terlebih dahulu dan biarkan selama kl 2 minggu baru bibit ditanam.

      2. Untuk lahan gambut saya tidak pengalaman begitu juga masalah kemana mencari informasi untuk mendapatkan bibit di daerah Kalteng. (Kalau rotan muda untuk lalap saya tahu, ha ha ha)

      3. Selain tunas asli apabila ada yang tumbuh harus dibuang, 4 bulan harus dipupuk dan menurut pengalaman apabila jarak tanam 5×3 m sebaiknya setelah tinggi 3 meter dipotong (dipunggal/dipangkas) tujuannya supaya tumbuh dahan baru.
      Tetapi apabila jarak tanam 4,5 x4,5 m sebaiknya setelah tinggi 3 m dibiarkan dahan tumbuh secara alami.

      Mudah-mudahan bermanfaat, Wassalam.

  66. 160 ridwan
    Juni 5, 2011 pukul 2:05 am

    terima kasih banyak infonya

          

  67. 162 nina
    Juni 9, 2011 pukul 4:42 pm

    Assalammu’alaikum Pak Putera,

    Maaf pak saya mo tanya2 dikit mengenai tanaman karet, karena saya masih awam sekali. Langsung aja nich pak. Kami baru saja membeli kebun karet sekitar 3ha, usianya sudah lebih kurang 5than. Yang ingin saya tanyakan pak :
    1. Berapa hasil max kg karet per ha?
    2. Idealnya 1 ha, berapa banyak pohon karet?
    3. Bagaimana meningkatkan hasil produksi deresan?

    Terima kasih ya pak sebelumnya.

    Wassalam

    • Juni 10, 2011 pukul 2:22 pm

      Waalaikumsalam Nin.

      Sekali lagi saya ingin menjelasakan, saya hanya petani kecil bukan pakar dalam hal budidaya karet.
      Jadi apa yang yang saya sampaikan hanya semata pengalaman belaka, oke…

      Hasil maksimal kg karet per ha (yg dimaksud bulankah? atau tahunkah? sama saja saya tidak bisa menjawab persisnya berapa. Karena sangat tergantung dari beberapa faktor al; jenis klon, pemeliharaan/perawatan, waktu sadap, cara sadap dan umur pohon.

      Rekomendasi dari konsultan saya jarak tanam adalah 3 x 6 m (kl 550 pohon per ha), tetapi berdasarkan pengalaman 3 meternya terlalu rapat, yang ideal 4 x 4 m (kl 625 pohon per ha).

      Meningkatkan hasil produksi deresan bisa dengan obat perangsang, (biasa disebut petani pelet) tapi umumnya dipakai umur pohon sudah tua atau mendekati peremajaan.

      Oke Nin… semoga sukses, kalo boleh tahu kebun anda di daerah mana?

  68. 164 Aydin
    Juni 19, 2011 pukul 7:15 am

    Assalamualaykum dulur2…
    Mohon sharing ilmunya gan…
    Setahun kemaren, saya beli tanah 5,5 hektar di daerah Merbau Baturajo… Rencana akan dibuat kebon karet PB260…
    Mengenai ongkos buka kebon hingga siap tanam menurut orang yg akan saya beri keparcayaan u/mengurusnya adalah:
    1. Tebas Tebang : Rp.1200.000/ha
    2. Merun : Rp. 500.000/ha
    3. Pancang Lobang Tanam : Rp. 1500/phn —>Untuk 1ha(550btg) = Rp.825.000
    4. Gaji org yang jaga : Rp. 300.000/bulan/ha
    5. Bibit PB260 @Rp. 5.500

    Yg saya mau tahu, normalkah biaya di atas? Kemudian tentang penggunaan pupuk, saya disarankan CUKUP menggunakan pupuk NPK Mutiara Jerman yg diberikan tiap 4 bulan sekali pada masa Tanaman Belum Menghasilkan. Kemudian, yg saya bingung:
    1. Hanya dengan menggunakan pupuk NPK Mutiara tersebut apakah dapat mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman?Apakah pupuk NPK ini dapat menggantikan penggunaan pupuk Urea, SP-36, dan KCL?Jika Penggunaan pupuk Urea, SP-36, KCL dapat kita gantikan dengan pupuk Majemuk NPK, bagaimana dosisnya?Dan biayanya berapa?Apakah lebih murah bila dibandingkan dg pupuk Urea, Sp-36, dan KCL?
    2. Normalkah jika sekarang harga bibit PB260 telah mencapai harga Rp. 7000/btg untuk bibit payung 2?

    Aku dak pernah nian bekebon, jd benar2 baru nih… Mohon saran nya….Terimakasih.

    • Juni 19, 2011 pukul 1:03 pm

      Waalaikumsalam.

      Semuanya wajar/normal. Kecuali nomor 4 saya tidak bisa komentar karena tanggungjawab yang bersangkutan sejauhmana. Sebagian besar dari tarif/harga/biaya yang anda maksud lebih kecil dibandingkan dengan di tempat saya (OKI).

      Kalau kita mampu, memang lebih bagus dan praktis pakai NPK dari pada kita pakai SP36, Urea dan KCL, hanya saja NPK lebih mahal.

      Klon PB260 kemaren ponakan baru beli Rp 7000 smapai ditempat.

      Wassalam

      • 166 Aydin
        Juni 21, 2011 pukul 1:58 pm

        Kemudian, jika saya tetap menggunakan pupuk NPK, NPK jenis apa yg sya gunakan?khan ada NPK 20:20:20; 16:16:16, dll…Dan berapa kilogram pupuk NPK ini dlm sehektar untuk kira-kira 500btg karet selama tanaman belum menghasilkan dalam 1 tahun?

        Terimakasih atas responnya..

      • Juni 22, 2011 pukul 12:51 am

        Untuk ukuran/dosis per ha saya sudah lupa, karena tergantung dari umur tanaman. Saya pernah memakai NPK Mutiara pada umur tanaman kl 1 tahun, kemudian saya pakai SP36, UREA dan KCL itupun tidak rutin (2 thn sekali). Sebulan yang lalu saya pakai GRAMALET pupuk khusus karet saya dapatkan dari Bandung. (Promosinya; lebih irit/ekonomis/hemat dan lebih baik dari pada pakai pupuk yang lain karena pupuk ini khusus untuk tanaman karet). Karena kebun saya umur 4 dan 6 thn dosisnya 1 pohon 8 s.d. 12 tablet.

        Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat untuk Aydin dan kawan-kawan yang lain. Tk

  69. Juni 23, 2011 pukul 10:19 am

    salam hangat para pencinta kebun karet, di jendela Pak Putera Jaya, jendela ini banyak membuka pemikiran dan wawasan dalam berkebun karet, terima kasih pak Putera Jaya

  70. 170 ali
    Juni 27, 2011 pukul 2:13 am

    Salam kenal buat Pak Putra dan kawan2
    Saya baru akan mulai usaha berkebun karet
    Domisili saya di kalimantan selatan
    Mohon info dari Pak Putra atau rekan2 sekalian
    Dimana saya bisa mendapatkan bibit karet yg direkomendasikan
    Karena kebanyakan bibit karet yg bagus adanya di daerah sumatera
    Sedangkan kalau beli dari sana mahal di ongkos kirimnya
    Terimakasih sebelumnya
    Buat Pak Putra jangan bosan2 memberi pengarahan info
    Buat kita2 semua agar para pemuda tidak lari ke kota2 besar
    Untuk cari kerja,bila perlu orang2 kota biar berbondong2 ke desa untuk berkebun

    • Juni 28, 2011 pukul 12:14 pm

      Makasih buat Juragan Ali telah menyempatkan waktu untuk mampir ke branda kami, tapi mohon maaf jangankan di daerah Kalimantan, di Sumatera-pun saya tidak punya relasi yang betul-betul bisa menjamin keASLIan dari bibit-bibit yang saya tanam selama ini, karena bibit yang selama ini saya dapat/tanam bukan dari Balainya Pemerintah tetapi dari masyarakat di luar balai. Alhamdulillah setelah saya tes dari sample secara acak hasil getahnya cukup memuaskan dibandingkan dengan teman-teman petani disekitar yang tentunya asal tempat beli bibitnya berbeda.

      Terima kasih atas saran dan dukungannya. Salah satu dari tujuan saya membuka blog ini adalah menggeser pemahaman atau mimpi remaja-remaja di pedesaan bahwa di kotalah tempat satu-satunya untuk menjadi orang kaya. Sebagai gambaran penghasilan per bulan tukang sadap/endres (bukan yang punya kebun) jauh lebih tinggi dari UMR di Kota/Provinsi manapun, sedangkan jam kerjanya per hari maksimal 4-5 jam.

      Sukses Ali…

  71. 172 ali
    Juli 10, 2011 pukul 3:00 am

    Itulah pak putera,sampai saat ini kami belum mendapatkan bibit yang benar2 bagus
    Rata-rata para petani sudah tahu jenis klon unggulan,tp untuk mendapatkannya yg tidak tahu
    Pernah ada pengalaman ketika saya tanya pada penangkar tentang sertifikat bibit yg dijualnya malah dijawab “emang mau ambil brp banyak,kok pake serifikat segala”
    Dalam hati saya bilang gmn petani kecil bisa maju kalo begini caranya.
    Mungkin ada tips dari pak putera gmn caranya memilih bibit yg baik tanpa sertifikat,soalnya kalau cari yg bersertifikat bisa2 tertunda keinginan saya untuk punya kebun karet

    Sukses selalu
    Wassalam

    • Juli 27, 2011 pukul 2:02 am

      Komentar saya, sangat-sangat prihatin, kenapa pemerintah tidak memfasilitasi/tidak memperhatikan rakyatnya dalam hal seperti ini.
      Kekesalan Anda sudah saya tuangkan dalam postingan saya yang berjudul Ingin Lari Tapi Kakinya Diikat.
      Sebetulnya kalau Ali rajin membaca semua tulisan saya disitu sudah tercermin begitu gigih dan hobbynya saya dalam hal mendapatkan bibit yang berkualitas khususnya dan umumnya dalam hal bertani.

      Saya selama 3 minggu sibuk membuka lahan baru kurang lebih 3 ha dan mulai mempanen kebun yang sudah berumur lebih dari 5 thn. Itu sebabnya saya terlambat menyapa Anda,… mohon dimaklum dan dimaafkan.

      Kebetulan saya kemaren tidak begitu susah untuk memdapatkan bibit untuk lahan baru, karena berkat bantuan teman pegawai Balai pembibitan Sembawa Palembang (tempat saya membeli bitit kebun terlebih dahulu) harga per batang Rp 7.000,- tidak termasuk ongkos kirim Klon PB 260. Ini kenapa saya ceritakan, mungkin Ali bisa juga menempuh cara seperti apa yang saya lakukan. Cari pegawai Balai Pembibitan di tempat Anda dan minta tolong dibuatkan bibit, meskipun tidak langsung dari dalam Balai dan tidak bersertifikat tetapi insya Allah kualitasnya sedikit mendekati/sama.

      Pantang mundur Li..

  72. 174 kimusta
    Juli 12, 2011 pukul 1:43 am

    assalamualaikum …..
    pak putra jaya….. jika berkenan mohon izin untuk ngutip postingan di atas buat ikut membuka pemikiran temen2 bahwa berkebun itu investasi yang sangat menjanjikan dari dulu hingga saat ini.
    terimakasih ……
    wassalam

  73. 176 Arya Hmi
    Juli 14, 2011 pukul 6:21 pm

    assamualaikum gan,,saya mahasiswa smester 5 punya niat untuk ngolah lahan orang tua yang tidak digunakan 2 htr di kotabumi,dilahan tersbut ada sekitar 300 batang karet alami umur 2,5 tahun tapi gk di urus,,
    pertanyaannya,,
    1.apakah karet yang sudah ada perlu saya tebang..?
    2.untuk penanaman bibit apa,berapa harganya dan dimana bisa saya dapatkan..?
    3.apa saja yang harus dilakukan dan diperhatikan untuk berkebun karet.?
    Mohon petunjuk,,
    yakusa .

    • Juli 27, 2011 pukul 2:24 am

      Waalakum salam w.w.

      Saya sangat mendukung dengan niat Anda dan saya doakan semoga berhasil.

      1. Menurut pendapat saya, tergantung dengan kondisi karet yang sudah ada apakah kita buang atau tidak, kalau kondisinya terkelompok dan sehat sebaiknya jangan dibuang/ditebang.

      2. Untuk jenis klon apa yang harus Arya pilih, itu terserah Anda, selama ini yang saya kenal baik adalah irr 112, irr 118, bpm 24 dan pb 260 silakan pilihan, saya memakai pbm 24 dan PB 260 untuk pb 260 harganya tdk termasuk ongkos kirim Rp 7.000,- tempatnya perkampungan Sembawa Palembang Namanya Akhmadi.

      3. Jawaban no 3 silakan baca di semua jawaban atau postingan saya terlebih dahulu.

  74. 180 rendy
    Juli 27, 2011 pukul 5:24 am

    saya mahasiswa smster 5,
    ortu saya juga berkebun karet,1,4 h berumur 6 tahun,2 h berumur 1 tahun dan rencananya tahun ini mau nanam 4 h lagi(lokasi kebun di tanjung batu)
    mudah2an hasilnya nanti memuaskan,aminnnnn

    oh ya harga lahan di tnjung batu 1 h 50 jt,,mahal banget ya??????

    oh ya pak,kira2 dimana ya harga lahan yg masih murah????
    makasih bnyak ya

  75. 182 syahban hasibuan
    Juli 30, 2011 pukul 5:48 pm

    hai teman-teman..aku punya lahan 15 hekter ,sekarang saya lg proses tumbang,untuk di jdikan kebun karet,tapi karna ga cukup duit buat beli karet okulasi,rencana mau saya tanam karet alam saja,kira2 karet alam dengan luas 15 hektar jarak 6 x 4 =jumlah pohon =9000 pohon.kira2 untuk 5 tahun kedepan berapa hasil yang saya dapat??????SYAHBAN HASIBUAN.

    • Agustus 1, 2011 pukul 2:37 am

      Tergantung kualitas bibitnya dan perawatannya, apalagi bibit tidak okulasi, dan lagi saya ragu kalua bibit alam (dari biji) bisa panen umur 5 tahun.
      Saran dari saya, belilah biji yang sudah diseleksi, kalau ga salah harga per kantong Rp 200.000,- Di Medan banyak yang jual. Jangan sampai nanti nyesal karena hasilnya tidak memuaskan. Kalau memang penyebabnya dana, bagaimana kalau beberapa hektar dijual saja, duitnya untuk biaya beli bibit yang berkualitas.

      Oya,.. bagaimana kalau jarak tanamnya 4 x 5 m atau 4 x 4 m saja, sayang tanahnya.
      Saya tidak ketemu perkaliannya 15 ha koq bisa ketemu 9.000 pohon. Menurut saya 15 ha jarak tanam 4 x 6 m (25 x 25 = 416 pohon per ha x 15 ha = 6.250 pohon). Tapi kalau jarak tanam 4 x 4 m (25 x 25 = 625 pohon per ha x 15 ha = 9.375)

      Horasss.

  76. 184 Harum
    Agustus 4, 2011 pukul 6:50 am

    Salam Pak Putera Jaya dan teman2 lainnya,

    Sangat menarik sekali investasi kebun karet ini. Selain berupa investasi yang sangat baik, juga bisa membantu kesuburan tanah dan penghijauan.

    Saya sekarang ditawarin tanah 10 ha sekitar 30 juta/ha. Dari tanah ini ada 3 ha yang sudah ditanamin karet selama kurang lebih 5 tahun, akan tetapi, belum ada getah sama sekali. Kebetulan tanah ini sangat subur jika ditanamin kopi. Pertanyaan saya,

    1. Apakah gara2 tanah ini letaknya tinggi di atas permukaan laut?
    2. Pohon karetnya tumbuh subur, tetapi kenapa ga menghasilkan getah sama sekali
    3. Bibit Klon apa yang paling baik sekarang ini ? Apakah IRR5 ? Bibit yang menghasilkan lateks paling banyak apa yah ?
    4. Ada petani yang menanam karet hanya untuk menjual kayu karetnya ga yah ?

    Mohon petunjuknya, terima kasih sebelumnya

    wassalam

    • Agustus 4, 2011 pukul 10:19 am

      Salam kenal kembali.

      1. Saya rasa bukan karena letak ketinggian lahan menyebabkan karet tidak ada getahnya.
      2. Biasanya kalau tumbuhnya baik/subur hasil getahnya juga memadai, jadi besar kemungkinan penyebab karet tidak ada getahnya adalah kualitas bibit.
      3. Saya pakai dua jenis klon yaitu PB260 dan BPM 24 hasilnya cukup baik. Ada jenis lain seperti IRR dan RIM juga cukup baik tapi saya belum membuktikan hasilnya.
      4. Sepengetahuan saya tidak ada petani (perorangan) yang mengutamakan kayunya, tetapi sebaliknya atau dua-duanya (Getah dan Kayu).

      Suksess… Rum.

  77. 186 Harum
    Agustus 5, 2011 pukul 5:48 am

    Thanks atas inputnya,

    1. Kalau getahnya belum ada, apa yg bisa dilakukan supaya ada getah yah ? atau harus tunggu 1-2 tahun lagi?
    tanahnya kira2 500-600 m dpl gitu
    2. PB260 ama BPM24 kira2 menghasilkan brp kg yah sehari sehektar ?

    Sukses jg putera jaya..

    • Agustus 5, 2011 pukul 7:02 am

      1. Saya yakin semua pohon karet pasti ada getahnya, tetapi banyak atau tidak tergantung kualitas bibit.
      Apakah karet/kebun Anda bibitnya okulasi atau tidak? Kalau okulasi coba ukur 1 meter dari kaki gajah (tautan okulasi) apakah sudah cukup ukuran matang sadap (diameter 45 cm)? Kalau sudah cukup berarti sudah waktunya untuk disadap (dipanen) (silakan baca Buku Terlengkap Cara Sukses Berkebun Karet. Ir. Bambang Cahyo)

      2. PB 260 atau BPM 24 hasil (rp) dalam 1 bulan (1 hari sadap 1 hari tidak) per ha tidak kurang Rp 5 juta dengan harga per kg Rp 15.000,-…

      Oke kan Rum… Mat Puasa

  78. 188 Harum
    Agustus 11, 2011 pukul 2:22 am

    Pak Putera,

    terima kasih atas inputnya..

    kemarin ke survey ke lokasi lagi. ternyata ketinggian lahannya kira2 900-1000 dpl, suhu udara lumayan dingin dan merupakan tanah yg agak bebatuan gitu. apakah bisa ditanam karet di daerah tinggi ini ?

    thanks mat puasa

    • Agustus 12, 2011 pukul 4:07 am

      Di dataran tinggi bisa ditanami karet, contoh; di kilo meter 90 tol Purbalenyi atau di daerah Darangdan Jawa Barat (milik PTPN VIII), tetapi biasanya tidak sebaik di dataran rendah seperti Sumatera pada umumnya.

  79. 190 rusdi
    Agustus 21, 2011 pukul 12:34 pm

    yth pak putera jaya
    saya berminat sekali untuk berkebun karet..saya ingin bertanya musuh alami karet adalah babi..banyak yang menyarankan di pagar….jadi pagar seperti apa yang bagus, kuat..apa kawat harmonika, kawat bronjong atau bambu saja?….lalu bibit unggul yang baik, apa bukan yang menghasilkan lateks dan kayui..kira2 tipe apa bibit unggulnya…trims atas jawabannya

    • Agustus 23, 2011 pukul 4:57 am

      Yth Juga Pak Rusdi.

      Cari yang apaling ekonis/murah dan kuat berdasarkan pengalaman saya, sebagai perbandingan; bambu (dibelah bukan yang utuh) kuat 1,5 s.d. 2 tahun, kayu (paling kecil ukuran diameter 30cm), 2 s.d. 3 tahun, kawat saya belum pernah memakainya, jadi tidak ada komentar. Sekarang saya lihat petani ditempat saya banyak yang memakai pagar yang terbuat dari tali nilon, menurut cerita petani kekuatannya s.d. 5 tahun bahkan sampai 3 kali berkebun. nama dan harganya saya belum dapat informasi, banyak di jual di Medan/Sumut. Sebagai pertimbangan umur karet mulai 2 tahun ganguan BABI sudah jauh berkurang (60 s.d. 80%) .

      Mohon maaf, jenis klon yang menghasilkan kayu dan lateks saya lupa dan malas untu buka2 buku lagi.. ha ha.
      Tapi yang jelas bukan dari kelompok klon PB dan BPM.

      Terima kasih Rus. Atas kunjungannya. Semoga suksessss.

  80. 192 DEDY
    Agustus 23, 2011 pukul 5:32 am

    WOW BRILIAN SEKALI..
    MAS PUTERA JIKA DIIJINKAN SAYA INGIN BELAJAR LEBIH BANYAK.
    SAYA JUGA LOKASI DIPALEMBANG, DIJALAN DEMANG LEBAR DAUN…
    JIKA BERKEKANAN SAYA MINTA NOMER HPNYA MAS PUTERA.
    INI NOMER HP SAYA, 081227666672 DEDY

    • Agustus 23, 2011 pukul 2:43 pm

      Wow apanya yang brilian??? Jangan suka berlebihan ah.

      Dengan senang hati dan sangat-sangat diizinkan. Tapi mohon maklum saya bukan pakarnya dan hanya petani kecil biasa.
      Kalo boleh tau rencana mau buka/berkebun di daerah mana?

      Siap Komandan nanti saya SMSkan.

  81. 194 Dedy
    Agustus 23, 2011 pukul 2:54 pm

    perhitungan mas putera diatas sanngat sangat briliant buat inspirasi saya mas.
    saya orang palembang, dan saya adalah lulusan S2 hukum dr sebuah universitas swasta tebaik di yogyakarta.
    sudah 3 tahun menganggur, namun pertengahan puasa kemaren saya bekerja sebagai dosen dipalembang.
    selama 3 tahun saya terus mengejar impian untuk menjadi seorang jaksa atau PNS, bahkan saya sudah menyiapkan dana untuk berkompetisi secara tidak sehat (tidak membanggakan memang ).
    sampai akhirnya saya membaca thread ini dan mulai berani untuk memutuskan bahwa saya akan mencoba peruntungan saya di bidang perkebunan.
    mas putera ayah saya mempunyai kebun karet tua diway kanan lampung sktr 8 ha.
    nah saya bingung, menurut mas putera apakah lebih baik saya memanfaatka lahan yang ada itu atau saya membeli lahan yang baru dipalembang ?
    mengingat 2 jam yang lalu saya mendatangi rumah pak RT dan menanyakan apakah ada yang menjual lahan untuk perkebunan karet, beliau bilang ada di daerah oki ada 65 ha dan boleh diambil berapa aja.
    dan harga lahan itu 15jt/ha.
    sebagai pertimbangan jika saya berkebun disini, maka saya bisa memantaunya kapan saja dan tentu tidak akan memakan waktu tenaga dan biaya lebih jika dibandingkan dengan berkebun di way kanan lampung.
    terima kasih mas putera tadi sudah sms saya.
    insyaallah setelah lebaran kita bertemu.
    saya bener bener ingin belajar banyak tentang perkebunan karet ini.
    wassalam

    • Agustus 23, 2011 pukul 3:57 pm

      Tergantung dari dana yang ada, kalau memang dana memungkinkan untuk beli lahan baru di daerah OKI dengan harga per ha 15 jt menurut saya lebih baik beli lahan baru, dengan asumsi letak lahan cukup strtegis dan tidak sengketa/tidak bermasalah. Sebagai gambaran sang Master… tahun 1997 di OKI kecamatan Tanjung Lubuk harga per ha Rp 100 rb saja dan tidak ada yang mau beli. Tetapi sekarang harga per ha yang kira-kira jaraknya 2-3 km dari desa sudah mencapai 25 jt, itupun tidak ada lagi yang jual, yang jaraknya cukup jauh kira-kira 10 km lebih, harga per ha-nya Rp 15 jt. Sekali lagi saya sangat mendukung membeli lahan baru, yang lebih menggiurkan lagi berapapun luasnya yang kita beli berada satu blok. Di Lampung di daerah Sri Bawono harga lahan per ha sudah mencapai Rp 100 jt. Kesimpulannya sangat cocok kalau kita mau berinvestasi di bidang ini ketimbang dibidang properti.

      Memang, tidak hanya sekdar memantau tapi juga tempat refreshing… Silakan nanti buktikan.

      Saya berdoa semoga cita-cita Deddy untuk menjadi Jaksa (PNS) bisa terwujud dan 6-7 tahun yang akan datang sebelum menggelar sidang sesudah shalat subuh menyempatkan diri menyadap karet dulu sebagai penganti olah raga pagi. Amiiiin. Kenapa doa ini saya kemukakan lebih dulu, karena saya tidak mau mempengaruhi cita-cita mu… Mas saya juga PNS, tetapi tmt tgl 1 September 2011 saya mengajukan pensiun dini dan secara prinsip atasan saya sudah menyetujuinya… kenapa keputusan itu saya ambil? karena berkebun itu nikmat. Ha ha

      Oke… Insya’ Allah pertengahan bulan September kita buat jadwal, kita bisa ketemu dimana.

  82. Agustus 24, 2011 pukul 7:10 am

    Assalamu’alaikum
    Mas Putera Jaya, saya ini pendatang baru. dan masih begok amat di dunia perkebunan. Saya mau tanya, apakah pohon karet bisa ditanam di daerah dingin seperti bukittinggi. karena mertua saya punya lahan yang lumayan luas, tapi sampai sekarang belum ditanami. Terima kasih atas masukannya.

    • Agustus 24, 2011 pukul 8:28 am

      Waalaikumsalam.

      Bisa, sebagai contoh di sekitar km 90 Tol Purbalenyi (Jakarta – Bandung) dan di daerah Darangdang Jawa Barat (PTPN VIII)
      Hanya saja tidak sesubur di daerah dataran rendah. Sebetulnya penyebabnya bukan karena dinginnya tetapi karena bebatuannya.

      Wassalam.

  83. 200 TONI HARIADI
    Agustus 26, 2011 pukul 11:02 pm

    Toni Hariadi ( Toeng Panggarbessi) mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin, Semoga Allah SWT Selalu memberkahi serta memberikan Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua, Amin

  84. 202 TONI HARIADI
    Agustus 28, 2011 pukul 5:11 am

    Kabar baik Mas Putera Jaya, Sekarang lagi buka lahan baru mudah2an setelah musim hujan tiba siap tanam dan gimana khabar kebunya sudah produksi belum ?

  85. 204 rusdi
    Agustus 29, 2011 pukul 9:56 pm

    asss..ngomong2..pak putera jaya PNS di kantor apa…dan latar belakang pendidikan di bidang pertanian ya?

    • Agustus 30, 2011 pukul 5:24 am

      Waalaikumsalam Mas Rusdi… Mohon maaf lahir batin yaa.

      Latar belakang pendidikan saya sama sekali tidak ada hubungannya dengan pertanian. Tapi saya sangat hobby dengan masalah pertanian, mungkin karena keturunan petani kali ya. Emang kenapa mas?

  86. September 13, 2011 pukul 8:24 am

    Selamat Sore Pak Putera Jaya
    saya bingung di mana saya bisa mendapatkan bibit karet unggul untuk lokasi di Aceh atupun Medan
    saya dengar2 klon terbaru skrg salah satunya adalah IRR112 dan PB 260, apa betul itu pak?
    tolong informasinya ya mas, terimakasih

    • September 29, 2011 pukul 1:22 pm

      Sorry Bos. Balasnya terlambat sekarang saya sedang aktif buka lahan buru dan ada kendala di modem.

      Sekali lagi saya juga mhn maaf untuk tidak berkomentar tetang dua hal ini. Capeeeekkkk.. pemerintah kita budeg, tdk minat untuk membantu rakyatnya dalam hal ini. Selama kl 6 thn dan kl 24 ha yang sudah saya buka sebatangpun belum mendapatkan bibit bersertifikat, padahal sudah berbagai cara saya tempuh. Modal saya hanya Bismillah dan Lillahitala.

      Oke Mas.

  87. 208 muzaim
    September 13, 2011 pukul 1:07 pm

    Harga bibit karet segitu masih rer gak yaa…thank

  88. 209 ghoji
    September 13, 2011 pukul 4:40 pm

    salam kenal pak Haji…
    hdp karet !!!
    sy seorang peg swasta di banjarmasin kalsel,umur 28thn,yg karena kerjaan sy sgt sibuk sy gak ada waktu utk bisnis sampingan maka sy memutuskan berkebun sbg tabungan hari tua.
    awal 2010 sy beli kebun sengon di kampung sy di malang 0.5 hektar=120jt,umur 1 thn n skrg umur 2thn,jadi sy nunggu 3thn lg utk bisa panen yg katanya nanti hasilnya langsung lumayan.dan skrg harga pasaran kebun sy 150-180jtan.
    juni 2011 sy beli kebun karet bibit lokal dikalsel 1 hektar umur 12 thn,harga 40jt, yg hasil bersihnya selama 2 bulan berturut2 1jt lebih dikit,dan didaerah kebun karet sy sy ditwarin lg kebun karet harga 90jt umur 6 thn siap sadap,dan katanya bibit unggul,
    menurut pak haji perlukah sy menjual kebun sy di malang utk beli kebun karet dikalsel yg sudah jadi,karena jujur sy termasuk org yg gak sabaran…gmn nih pak haji?? karena dgn 2 h karet jadi sy rasa hasilnya sudah cukup buat sy pensiun kan?minta petunjuk……

    • September 29, 2011 pukul 1:11 pm

      Pikir dulu yang mateng, apakah Mas ghoji sudah memutuskan hari tuanya ga akan pulang kandang? Enaknya si di Jawa jangan di jual di Banjarnya dibeli. ha ha.

      Mohon maaf balasnya agak terlambat, karena sekarang sedang aktif dilokasi dan ada kendala di modem.

      Sukses ya.

  89. 211 Dayat
    September 14, 2011 pukul 6:40 pm

    Salam kenal bos 🙂
    Saya saat ini mengelola karet milik keluarga.Lokasi di riau. Saya tinggal di desa dgn sumber penghidupan dr bertani sawit dan karet. Saat ini saya mengelola -8 ha karet dr 5 lokasi berbeda. Hanya saja krn kurang perawatan dan bukan dr bibit unggul maka hasilnya tidak memuaskan.
    Rencana dalam tahun ini akan membuat kebun lagi 13 ha di 2 lokasi berbeda dan ingin mencoba teknik berkebun modern.
    Dari hasil sharing dgn penyadap dan pemilik kebun yg sukses saya di beri info sbb:
    – Untuk karet di daerah saya para pengusaha/pemilik lebih suka menggunakan bibit hasil kecambah sendiri dr biji karet hasil okulasi. Ato biji karet unggul yg biasa di dpt dr medan. Mereka tdk tau klon apa yg di pakai krn mereka ga begitu perduli :). Kebun rata2 di sadap setelah 6-7 tahun. Mnrt mereka karet hasil bibit biji (istilahnya lambau) masa berproduksinya bisa lebih lama dr okulasi,dgn penyadap terampil bs di atas 25 tahun.Tanaman karet jg tahan penyakit, musim gugur daun singkat dan ga sampe gugur gundul spt okulasi. Oiya di tempat saya karet di sadap setiap hari pak.Pengalaman dari sodara yg merawat kebunnya dgn baik hasil per bln 1ha bs dpt 3jt harga 15rb/kg (tengkulak). Kebetulan di desa saya ada pabrik karet..harga pabrik 17.400.
    – Info yg saya dpt dari penyadap yg mahir, ada 2 teknik penyadapan karet, pertama belah papan (teknik ini di pake penyadap di daerah saya) dan 1 lg teknik belah rotan (di lakukan penyadap karet di kalimantan) dan menurut nya teknik belah rotan lebih menghemat kulit karet yg di sadap 1: 3. Sehingga bidang sadap karet lebih lama utk satu sisinya.
    Saran saya utk pemilik kebun hrs sering kontrol kelapangan,maksimal penyadap mampu menyadap 2 ha per org mulai dr subuh hingga sore.jika penyadap bekerja jg di kebun karet lain pastikan jaraknya tidak jauh. Kalo pekerja terlalu banyak karet yg di sadap di khawatirkan tidak di sadap semuanya. Susah nyari pekerja yang jujur dan di percaya. Banyak tengkulak2 kecil yg menawarkan harga tinggi utk merayu pekerja berbuat curang. Hasil panen bs separuh di jual ke tengkulak tanpa sepengetahuan pemilik. Jika di tanya selalu menjawab hari hujan ato sakit.
    Tips saya utk mengetahui brp kali karet di sadap sejak panen sebelumnya bs di lihat dr karet yg sudah beku di tempurung/penampungan di batang..coba di congkel, dan lihat bongkahannya pasti berlapis2 spt kue lapis 🙂 nah di situ bs di lihat..jika 3 lapis berarti 3 x sadap dst…
    – Hindari dan awasi penyadap dr menggunakan obat yg di gunakan utk memperbanyak getah (biasanya di olesi di bidang sadap) selain akan merusak utk jangka panjang jg membuat ketergantungan. Menurut pekerja yg sekaligus pemilik, ciri karet yg di kasi perangsang getah, kulit kayu di bidang sadapan berwarna hitam akibat pengaruh obat.
    – Untuk kebun karet muda jgn di sadap lebih dr 1 bidang sadap..membuat dan merawat kebun karet itu butuh waktu lama hingga produktif, jd jgn sampe masa produktif karet lebih singkat di banding penantian masa tanam hingga produktif. Pecat aja pekerja yg nyari untung sesaat..jika di mau berfikir..seandainya karet dia rawat dgn baik setidaknya 20 tahun ga bakal nganggur!
    semoga teman2 bisa mendapatkan hasil sesuai yg di harapkan, jika ada persepsi saya yg salah mohon di koreksi, saya jg baru mau intens belajar ttg karet, baru 1 bulan belakangan ini. Semoga harga karet selalu melambung tinggi 🙂 jd inget krismon malah panen duit 😀
    Carilah pekerja yg bener2 dpt di percaya, dan bertanggung jawab, perhatikan jg kesejahteraan mereka. Oiya di daerah saya pembagian hasil panen di bagi 50-50. Maaf jika kata2 dan pendapat saya salah/menyinggung teman2. Sebenarnya banyak yg saya liat dan ingin saya share di sini, tp ini udah kepanjangan dan saya msh pemula, baru mengamati dan mendengar cerita dr orang di sekitar…
    Salam sukses untuk petani indonesia!

    • September 29, 2011 pukul 1:04 pm

      Mohon maaf agak terlambat meresnya, karena sekarang sedang aktif dilokasi dan modem ketinggal.
      Masalah tenaga kerja di tempat saya rata2 bagi 3, tetapi saya tidak memakai sistem itu tetapi sistem upah per hari atau per ancak/blok, satu ancak/blok sebaknya 450 pohon dengan upah 30 ribu rp tentunya dengan berbagi persyaratan lainnya; al nyadapnya harus subuh. Saya mencari tenaga dari PTP.

      Sukses Mas Dayat

  90. 213 ridwan
    September 18, 2011 pukul 8:18 am

    boleh tau skrg hasil karet bpk putera jaya brp? dari brp ha? dg wktu brp lama? dg total modal nya brp? trimakasih

    • September 29, 2011 pukul 12:54 pm

      Sorry Mas. pertanyaan Anda sangat sulit untuk dijawab. Karena dari total Kl 22 ha umurnya sangat beragam bahkan 1 ha ga jadi sama sekali (gagal) faktornya lokasi terlalu jauh, terus masalah biaya sangat beragam karena harga tanah, bibit, pupuk, obat-obat (pembasmi gulma) dan upah tenaga kerja sangat cepat naiknya.

  91. September 25, 2011 pukul 12:44 am

    Assalamulaikum,
    senang rasanya bisa bertemu dengan yang punya hobi sejenis yaitu berkebun, …O,iya sekarang saya sudah punya 11 Hektar kebun karet di kalimantan selatan, dan sekarang ini saya masih punya 4 hektar yang belum ditanam, bisa miinta informasi untuk 2011 ini Klon ungulan terbaru yang banyak dipakai terutama yang hasil sadapnya banyak , kalau ada saya minta informaisnya karena saya berencana menanam yang 4 hektar ini tetapi masih ragu mau memilih jenis bibitnya

    • September 29, 2011 pukul 12:43 pm

      Waalaikumsalam,

      Belum ada mas, jujur saja saya malas cari informasi tetang itu, karena sampai sekarang (lebih kurang 24 ha) saya belum pernah dapat bibit yang bersertifikat… Modalnya Bismillah aja. Karena sepertinya pemerintah tidak minat membantu rakyatnya dalam hal ini.

      Wass.

  92. September 26, 2011 pukul 4:09 am

    Salam Kenal : Saya berasal dari Blitar dan sudah 21 Tahun di KALTENG juga PENG-GILA kebun, dulu saya punya tanah 0,75 Ha dan lahan samping saya kebetulan dijual ke saya dngn harga 2,5 Juta untuk 3/4 Ha Total Lahan 1,5 Ha = Saya tanam 1.664 Pohon karet lokal dan sekarang berumur 10 Tahun. Alhamdulilah sekarang harganya 1,5 Ha = Rp 150 Juta (ITUPUN GA KAMI JUAL). Karena saya sudah “GILA” Barusan saya buka 100 Ha lagi, karna saya ga ada modal saya Gandeng Teman untuk bikin jalan sampai pengurusan SKT dari 100 Ha cukup 10 Ha aja untuk saya yg Insya” Allah kami tanam Karet Unggul Okulasi (sekarang dalam masa pembukaan lahan dan penyiapan bibit) Total kebun yg saya punya 15 Ha. Berkebun “karet” bagi saya memberikan 2 manfaat /hasil 1. Menambah penghasilan ekonomi keluarga. 2. Dengan memanfaatkan lahan yg tidak produktif menjadi produktif merupakan Ibadah yang amat besar, dari lahan gersang menjadi Hijau yang menghasilkan Oksigen dan tempat perlindungan satwa “burung” dll. Semoga catatan ini bermanfaat bagi kita semua, bukan maksud saya menyombongkan atau menyinggung sesama”Kebuner Mania”. SALAM KEBUNER MANIA..SUKSES UNTUK KITA SEMUA.

    • September 29, 2011 pukul 12:11 pm

      Persisss… hanya saja saya selama ini belum berani menyampaikannya secara terbuka di dunia maya, tetapi secara lisan dengan lingkungan terdekat saya sering saya mengatakan hal yang sama seperti apa yang Amang maksud manfaat dari kita berkebun. Disamping itu kenapa saya lebih mengemukakan dari segi bisnisnya, karena orang biasa lebih cepat tertarik.

      Sukses Mang.

  93. 219 joko
    September 27, 2011 pukul 4:07 am

    info ini menggiurkan saya,mau nanya ni,klo beli lahan karet yg sudah sadap per ha brapa bos,dimana tempatnya ,siapa yg hrs hubungi,trim Infonya

  94. 221 irwan
    September 28, 2011 pukul 11:31 am

    Ass, maaf pak jaya.. saya mw tnya…
    klau mw bli bibit krt unggul yang benar2 bsa di percya dmn ya…
    sya brasal dari belitung…
    klau bsa yang stek mt tdur…??
    mksh pak

  95. 223 exo geronds cyo
    September 29, 2011 pukul 3:49 pm

    trimakasih ya gan 4 posting na,sangat setuju dgn apa yang agan tulis….. tu juga yg ad di impikan q waktu aq mulai berkebun karet…alhamdulillah… aq dah punya 5 hektar,jenis pb 260, insya allah,tahun depan dah mulai d sadap walaupun cuma 2 hektar yg dah siap d panen… 🙂 itung itung investasi tuk anak q… hehehehe… *smoga aj perkira an qt gak meleset… hehehehehe… kalo jenis GT 1 bagus gak gan…?? bagusan mana dgn jenis PB 260… mohon info na…

  96. 225 dedi f
    September 30, 2011 pukul 2:16 pm

    Ass… Pak Putra, Salam kenal.
    Tulisan bapak sangat menggugah semangat saya untuk lebih mengetahui tentang karet, terus terang saya ada rencana untuk berkebun karet namun saya masih ragu-ragu dan takut gagal mengingat saya masih terikat kerja di lampung sedangkan rencananya saya akan mencari lahan dikampung halaman sendiri yakni di muara enim. setelah membaca di blog ini ternyata banyak yang berhasil berkebun karet termasuk pak Putra sendiri yang kebunya jauh dari kediaman bapak. terimakasih pak semoga selalu sukses dan semoga blog ini sebagai wadah informasi dan referensi tentang berkebun karet. Wass….

  97. 227 gunawan
    Oktober 1, 2011 pukul 6:16 am

    Mohon pencerahan nya… Kira2 panen karet per hektar/thn itu ideal nya brp ya? Untuk jenis bibit unggul tentu nya. Seperti contoh di atas, apakah 80Kg/hari x 15 hari = 1200Kg/bln itu konsisten tiap bulan. Kalau iya berarti 1200Kg/bln x 12 bln = 14,400Kg/thn. Apakah benar cara berhitung saya? Mohon pencerahan nya.

  98. 230 Ahmad
    Oktober 9, 2011 pukul 4:47 am

    Assalamualaikum pak haji Salam Agrobisnis…saya seorang Guru PNS sdh 11 thn berdomisili di Kab. Kotabaru Kalimantan Selatan istri sy ibu RT, anak saya 2 org sdh kls 2 SMP dan kls 3 SD,merekalah sumber motivasi dan inspirasi saya,dan baru skrg saya mempunyai keinginan yg kuat utk berkebun terutama karet, utk itu saya buka2 internet mencari ifo seputar karet, dan ketemu situs yg pak haji kelola, dan ternyata menambah inspirasi dan motivasi saya utk berkebun,kebetulan saya punya lahan seluas 2 ha tapi msh nganggur, setelah ini Insya Allah saya mulai bergerak,sebagian info yg pak haji berikan saya copi paste agar sy bisa print….mohon ijinnya! dan juga saya tunggu info2 yg up to date dr uwak haji…semoga info dr pak haji menjadi amal jariyah! Wassalam.

    • Oktober 12, 2011 pukul 5:42 am

      Waalaikumsalam Pak Guru.

      Silakan, memang tujuannya berbagi informasi. Saya sangat mendukung apa lagi bapak relatif masih muda, seperti pesan saya diposting yang lain “JANGAN TAKUT DENGAN LAMANYA WAKTU” Maksudnya jangan jadi alasan untuk tidak bercocok tanam karena masa panennya (menikmati hasillnya) 5-7 tahun kemudain. Saya juga tadinya PNS tapi per 1 September 2011 saya mengajukan pensiun dini dan sudah disetujui atasan.

      Semoga Suksesss.

  99. 232 aryz
    Oktober 9, 2011 pukul 5:22 am

    salam kenal…………
    thun kmri sya beli lahan 18.000.000/kapling. ad tanaman karet 1ha umur 2.5thn, 1ha msih kosong. mohon pendapatnya untuk perlakuan karet lokasi di tanah gambut. airnya sangat masam..

  100. 233 priyono
    Oktober 12, 2011 pukul 6:42 am

    assalamualaykum, pak putera jaya. kurangnya lahan dijawa timur (tempat tinggal saya) membuat saya ingin mencoba berkebun ke-sumatra, sebaiknya saya beli lahan yg siap panen\ yg siap tanam? yg menjadi keraguan saya saya manggunakan modal dari bank. saya minta bimbingandari anda supaya saya tidak salah mengambil langkah, mengingat resiko permodalan saya. apabila berkanan saya akan hubungi anda lewat tlp ini nomer saya 081359770179

  101. 234 priyono
    Oktober 13, 2011 pukul 4:25 am

    assalamualaykum pak putra jaya, saya skrg tinggal dijawa, saya tertarik untuk berkebun diluar jawa tapi blm punya lahan, yg mau saya tanyakan : dg modal sepenuhnya (beli kebun yg siap sadap) dari BANK, kira-kira hasilnya cukup nggak buat menutup pinjaman? sejauh pengalaman anda selama ini harga getah paling murah /kg berapa? musim yg bagai mana yg produksi getahnya paling sedikit? untuk karet dg bibit lokal bukan okulasi hasil getah per ha tiap harinya kira-kira berapa? mohon penjelasan

  102. 236 nofriansyah
    Oktober 13, 2011 pukul 8:41 pm

    kalo bapak2 mau cari bibit karet unggul hubungi aja bapak saya. namanya Ir.Yunaswar, beliau adalah kepala PPL Tebo Ulu Kab Tebo Prov Jambi yg sekarang masa pengajuan pensiun.Beliau pernah menyediakan Bibit unggul Karet dan Sawit dan beliau paham betul mengenai pertanian. kadang beliau mendatangkan bibit dari balai Pertanian Medan dan Balai pertanian Daerah lain untuk didistribusikan kedaerah2. bahkan beliau mengembangkan bibit unggul sendiri dari benih unggul yang direkomendasikan oleh pemerintah. untuk informasi lebih lanjutnya mengenai pertanian bapak2 bisa menghubunginya, ini no Hp beliau 081366472924, beliau akan dengan senang hati akan menjelaskannya dengan gamblang. bapak2 pun bisa datang kerumah beliau di Desa Teluk Kuali,kecamatan Tebo Ulu.maaf saya bukan promosi, tapi beliau menganjurkan untuk menjalin tali silaturrahmi antar sesama. Semoga pertanian Indonesia semakin maju

  103. 240 edwin
    Oktober 14, 2011 pukul 6:30 am

    mas putra
    saya domisili di jkt sih
    beli karet di indonesia timur n bawa pake kontener k medan
    Kalo boleh minta nomer hp mas putra (tolong emailin kesaya nomernya ya mas, kalo hp dibuka disini takut repot juga),
    siapa tau bisa kerjasama, baik itu saya iktu buka kebun karet di sekitar kebun karet mas putra, (jujur pengen banget punya kebun tp berhubung di jawa harga tanah sudah mahal banget, pengen buka di luar jawa, tp mungkin juga ini jadi pertimbangan buat yang lain, setahu saya yang namanya pencuri hasil karet itu sangat banyak, untuk daerah yang malem tidak diawasi ada juga orang nekad menyadap sore hari dan dia pungut karetnya malem hari, nah umur pohon karet kita bakal berkurang deh kalo tiap hari disadap siang malam ama maling, belum maling di gudang or rampok kendaraan juga) or
    saya beli karet mas putra ( n sekitarnya ) n kirim ke medan
    tq mas

    • Oktober 14, 2011 pukul 1:39 pm

      Saya juga tinggal/domisilinya di Jakarta
      Kebetulan no Hp saya sudah sering dibuka disini, jadi ga apa-apa kalo saya buka lagi untuk Anda.
      081398335959.
      Kurang lebih satu bulan ini saya sedang ada di lokasi (kebun) karena sebahagian sudah bisa dipanen, dan sedang bangun rumah tinggal dikebun salah satunya untuk mencegah maling.
      Untuk kerja sama oke-oke saja saya siap copy darat, di akhir bulan Oktober ini saya kemungkinan akan balik dulu ke Jakarta. Silahkan kalo pengen sekalian lihat langsung ke lokasi, awal November saya balik lagi ke lokasi (Palembang OKI)

      Salam sukses Mas.

  104. 242 amelia
    Oktober 14, 2011 pukul 5:03 pm

    mas, saya mo tanya untuk pengeringan getah pada wadah yang ada pada pohon karet itu biasanya menggunakan apa?

    • Oktober 15, 2011 pukul 10:31 am

      Bahasa ilmiahnya saya tidak tau, tapi kalo bahasa petani adalah cuka, ada juga pakai pupuk sp36 caranya; dua kg pupuk dicampur dengan air dua puluh liter, biarkan kurang lebih 1 jam baru bisa dipakai ada juga yang pakai tawas, cobalah tanya bah goole.

  105. 244 edwin
    Oktober 16, 2011 pukul 2:58 am

    Wah untuk menggumpalkan jangan pake cuka/tawas/pupuk, karena ada beberapa pabrik yang menolak karet itu.
    Yg disarankan oleh pemerintah/pabrik itu asam semut/ acid formic atau sekarang di palembang banyak dijual deorub(sekaligus berfungsi supaya lump karetnya tidak bau busuk lagi)
    Thanks nomernya mas putra, kalo minggu depan ke palembang saya hubungin atau akhir bulan kopi darat di jakarta

  106. 246 Huda
    Oktober 19, 2011 pukul 10:12 pm

    Terima kasih infonya Mr…
    Ane mau tanya nih,
    utk harga lahan kosong skrng di Palembang 1 hektar berapakah ya?
    Terus,
    kalau kebun karet dgn pohon umur 5 thn brp kira2 harganya ada yg nawari smpai 100 jt/Ha…

    • Oktober 20, 2011 pukul 5:42 pm

      Kalo di daerah saya masih berkisar 30 s.d. 40 jt per ha.
      Ada yang nawarin 60 s.d. 100 jt, tergantung kualitas bibit. sebagai gambaran punya saya seandainyapun ada yang nawar 100 jt belum saya kasih. Gitu Mr.

  107. 248 heriyanto
    Oktober 22, 2011 pukul 4:00 pm

    saya sangat tertarik mas mohon petunjuk info n TIf berkebut karet

  108. 250 ridwan abdus
    Oktober 23, 2011 pukul 9:55 am

    saya ridwan kembali lagi nih..saya tinggal d balikpapan umur 24 tahun..mohon infonya cri bibit pb 260 yang terdekat..sya baru bli 1 ha ni. tpi cri bibit d daerah sni( tepatnya daerah penajam, seberanga kota balikpapan kalimantan timur) susah gtu..habis sih katanya.rencana mau nambah lagi..insya allah 2 ha..tp pinjem duit dlu k bank..wkwkwk..hehehehe..salam kenal buat semua pembaca..dari anak yang baru balajar ni..email sya d ridwan_ro@yahoo.co.id..

    • Oktober 25, 2011 pukul 11:31 am

      Mohon maaf Ridwan, saya tidak tau yang jual bibit di daerah Anda, tp mungkin bisa beli mata tidur di daerah Jambi ini alamat teman kita yang jual, biasanya kalo stum mata tidur bisa di paketkan, cuma resiko banyak yang tidak hidup biasa.

      • 252 ridwan abdus
        November 4, 2011 pukul 11:26 am

        maaf ni..maksudnya mata tidur itu ap..?dari biji kah pak..? kalau bener…berapa haraga per satuannya..? minimal berapa kilo beli nya pak…? terus itu dapat sertifikat juga kh..? maaf lagi terlalu banyak tanya ni… 🙂 🙂

  109. 253 alek
    Oktober 26, 2011 pukul 10:28 am

    hem…jadi gak bisa tdr ni..melihat postingan2x disini…bener2x mantap.hehehe..salam kenal buat pak putra…saya dari dulu emang udah tertarik buat berkebun terutama karet..tp ada daya modal blm punya palagi kebun nya. dgn lamanya waktu berfikir dan mengumpulkan uang receh sdkit dm sedikit impian itu kadang kadang sulit buat terlaksana…hehe kacihan…tapi setelah saya bc postingan seperti ini..bisa membakar semangat buat berkebun…yang saya ingin tanyakan pada pak putra…apakah saya harus buka lahan baru dgn keterbatasan waktu dan ketidaktahuan tentang berkebun ? atau saya beli kebun yg sudah sadap tapi tauh dari tempat saya-

  110. 255 gunawan
    Oktober 27, 2011 pukul 3:42 am

    Mas Putera, skrng kan bnyk jenis bibit terbaru klon IRR yg sudah teruji dan di rekomendasikan. Kenapa blm bnyk yang coba ya. Apakah karna track record yang blm jelas membuat orang takut. Seharus nya petani tidak perlu takut karna sblm di sah kan klon IRR pasti sudah melalui tahap2 pengujian. Saya lagi hunting bibit soal nya. Harus kah saya pakai bibit yang umum PB260 atau klon IRR saja. Mengingat klon IRR ada jenis yg dari segi produktivitas maupun ketahanan penyakit lebih unggul dr PB260.
    Mengenai pembibitan, apakah mata entres yang di ambil dr kebun produksi (tidak murni kebun entres) memiliki kekurangan2? Apakah di rekomendasikan pemakaian entres dari kebun produksi. Karena di daerah saya terjadi kekurangan pasokan mata entres dari kebun entres murni.

    Mohon pencerahan nya.

    • Oktober 27, 2011 pukul 6:23 am

      Aduh Mas,… jangankan yang klon2 baru… kelon udah ketinggalan jaman (yang betul2 dijamin keasliannya) aja susahnya setengah mati belinya (bukan minta). Oleh sebab itu saya ikut berdoa mudah2an Mas Gunawan berhasil mendapatkannya. Sekarang saya lagi buka lagi 2,5 ha dengan modal Bismillah… beli bibit dari penangkar pinggir jalan.

      Oke gitu aja ya Mas…

      • 257 gunawan
        Oktober 27, 2011 pukul 6:39 am

        OK mas. Semoga sukses. Saya kemaren baru pulang dari balai penelitian sungei putih soal nya. Pesan bibit OTM mau 8 bulan katanya.

  111. 258 alek
    Oktober 27, 2011 pukul 11:09 am

    pak putra numpang tanya…selama ini kendala kendala apa saja yg di temui bapak selama menjalani usaha kebun karet? Trus kalo perkiraan jumlah getah karet perpohon paling sedikit brapa ons pak?terima kasih atas info nya pak…selamat berkebun ria

    • 259 gunawan
      Oktober 28, 2011 pukul 7:13 am

      Panen per hektar sekitar 2 ton/tahun untuk karet kering.

    • Oktober 31, 2011 pukul 9:24 am

      Oke Mas Alek… Kendala2 yang saya temui.
      1. Mendapatkan bibit yang bersertifikat, sudah 20 ha lebih kebun saya tidak ada yang bibitnya bersertifikat.
      2. Karena Domisili saya jauh dari lokasi kebun sepertinya SDM yang loyal dan mengerti. Untuk mendeteksi lebih awal penyakit yang menyerang, seperti JAP (Jamur Akar Putih) termasuk juga Dosis pupuk yang pas. Karena idealnya kita bawa ke Lab dulu baru ketahuan jenis pupuk apa yang dosisnya lebih banyak dan sebaliknya.
      3. Hama; Babi hutan, monyet/lutung.
      4. Tukang sadap yang mahir dan jujur juga upah yang sesuai dengan standar PTP (lebih mahal dikit ga papa). Karena di tempat saya, tenaganya tidak mahir minta upahnya mahal, rata-rata bagi 3 bahkan 50:50 dari hasil. Sakitkan? kalo ini tidak terpecahkan lebih baik jadi tkang sadap dari pada yang punya.
      5. Iklim; hujan salah kemarau panjang salah. (rakus kali… ha ha ha)

  112. 261 ridwan abdus
    Oktober 28, 2011 pukul 4:23 pm

    maksudnya stum mata tidur ap ya pak..? trus brp harganya..? brpa persen persentase hidup dr yg qt pesan..?terus untuk umur tanam ap sma sperti yg lain..sktr 6 tahun sudh siap d panen..?mf bertanyalg ni..trma ksih sebelumnya pak putera

    • 262 gunawan
      Oktober 29, 2011 pukul 5:14 am

      Stum mata tidur itu bibit yang baru selesai di okulasi. Hanya terdapat mata okulasi di batang bawah, blm muncul cabang dan daun alias masih botak. Menurut info dari balai penelitian persentase hidup sekitar 80%. Harga stum mata tidur di balai penelitian sungei putih (sumut) untuk tahun 2011 Rp.4800/buah. Untuk tahun 2012 di prediksi seharga Rp.6000. Bagi yag memesan tahun ini tetapi penerimaan bibit tahun depan, akan di hitung harga tahun depan. Umur tanam dan panen tergantung jenis klon dan perawatan.

  113. 267 toni hariadi
    Oktober 29, 2011 pukul 1:05 pm

    Jumpa lagi mas putra, sudah lama tidak lewat, sekedar info, sekarang ini sulit sekali mencari bibit, padahal sudah musim hujan, dan saya sudah datang ke Balai Sumbawa, pembibitan penduduk di sekitar sumbawa dan pangkalan balai, bibit semuanya kosong, jadi saya harus menunggu bulan januari 2012, padahal lahan sudah siap tanam, … bagi yang punya bibit dapat menghubungi saya di 085378099967, saya sangat memerlukan nya sekitar 4000 btg tks banyak pak putra jaya, atas fasilitas infonya ini tks
    mas, putra jaya gimana kabar kebun nya, sudah produksi?

  114. 269 cahaya alam
    Oktober 31, 2011 pukul 7:36 am

    Assalamualaikum pak,mau tanya kebun saya i daerah hti 30 km dari belitang oku timur, karet umur 3,5 thn rata-rata 33 cm,normal kah.bibit klon,tapi ngak jelas apakah pb atau irr atau yang lainnya,yang jelas bukan karet alam.

    cahaya alam,

  115. 271 Ahmad Saili
    November 1, 2011 pukul 3:00 pm

    Assalamu’alaikum.,.,.,.

    Saya jadi semangat tuk buka perkebunan karet,,,, insya allah saya punya lahan 2 Ha, yang rencana mau dibuka.

    Tolong doa yaaaacch supaya jadi,,,,

  116. 273 Ahmad Saili
    November 1, 2011 pukul 4:44 pm

    Assalamu’alaikum.,.,.
    Kami yang tergabung dalam suatu wadah kelompok tani saat ini lagi mau buka lahan sekitar 50 Ha. Sayangnya kami saat ini masih pusing cari modal tuk buka lahan 2 Ha per anggota. Jika ada yang berminat untuk membukanya dan bagi hasil dan tidak tidak jual beli lahan harap hubungi kami ke eMail : Ahmadsaili007@gmail.com atau telepon ke Sdr. Jafrosani (082181530630), lahan dapat disurvey lebih dahulu.

  117. November 2, 2011 pukul 10:13 am

    salam kenal pak…, saya tinggal disukabumi dan berkebun karet disini baru 1 thn,. disini sudah ada tumpang sari yaitu singkong, mau tanya pak, apakah ada sejenis ulat atau hama utk mematikan singkong tanpa merusak akar pohon karet, terimakasih pak sebelumnya infonya

    • November 2, 2011 pukul 1:23 pm

      Salam kenal juga Mas.
      Kenapa harus dimusnahkan? Saya ada pengalaman menarik tentang tumpang sari SINGKONG pada tanaman karet.
      Menurut teori singkong diharamkan sebagai tumpang sari pada tanaman karet, karena dikhawatikan akan membawa/menularkan penyakit Jamur Akar Putih (JAP). Herannya sampai sekarang tidak ada yang terkena penyakit Jamur Akar Putih dan pertumbuhannya lebih baik bahkan produk getahnya lebih banyak dari yang tidak ditanami singkong. Lucunya lagi yang tidak ditanami sikong banyak yang diserang JAP.

      Tapi kalo Anda tetap mau menghilangkan tanaman singkongnya untuk menghindari dari penyakit JAP, mungking dicabutin aja dan disekitar akar karet (digali dulu jangan terlalu dalam) di siram dengan byleton sesuai dengan dosis/takaran.

  118. 279 rozi
    November 5, 2011 pukul 6:37 am

    assalamu’alaikum…

    saya mau bertanya ni pak
    berapa harga bibit karet unggul

    saya mempunyai lahan di rao pasaman 7ha
    mohon bimbingan nya pak bibit apa yg cocok di lahan ku

    • November 5, 2011 pukul 12:09 pm

      Berkisar 7000 s.d. 9000 per pohon.
      Untuk di Pasaman (SUMBAR) mohon maaf saya tidak tau bibit yang cocok apa.
      Petani di SUMSEL (termasuk saya) pakai BPM dan PB260, bahkan saya dengar di SUMUT juga seperti itu, sekarang jenis bibit yang lagi diburu kawan-kawan petani karet adalah jenis IRR. Gitu Rozi.

  119. November 5, 2011 pukul 10:01 am

    dh..
    pak..sya mao konsultasi sedikit
    saya ingin mencoba membuka lahan 10 ha di wilayah garut jawa barat untuk kebun karet
    kalo bisa tolong di beri tips dikit:
    1. bagaimana cara membuka lahan
    2. biaya @ yang di butuhkan untuk 10 h sampai bisa produksi
    3. apakah cocok bila karet di seling tanaman alabasia, jati?
    4. di manakah saya bisa membeli bibit karet unggulan yang baik dan contac person siapa?
    5. brp kg per bln apabila 10 h di tanam karet unggulan dengan harga pasaran skrg
    terima kasih atas bantuannya
    jimmy

    • November 5, 2011 pukul 1:17 pm

      Sekali lagi saya sampaikan sama teman-teman; SAYA BUKAN PAKAR DALAM HAL BERKEBUN/BERTANI KARET,
      Tetapi SAYA HANYA PETANI BIASA, jadi apa yang saya sampaikan adalah hanya pengalaman semata dan sedikit pengetahuan dari berbagai sumber.

      Sebaiknya baca juga buku CARA SUKSES BERTANI KARET, Ir. Bambang Cahyono.

      Sekarang (saat ini) saya sedang membuka 2,5 ha.

      Langkah-langkah yang saya lakukan untuk membuka lahan bahru adalah sebagai berikut:
      1. Sebelum lahan dibuka, pastikan dulu jenis bibit (klon) apa yang kita pakai/tanam, dan apakah bibit sudah tersedia/sudah dapat pada saat waktu tanam.
      2. Pastikan waktu nanam, kisaran dari bulan November samai dg bulan Februari/Maret, karena dikisaran itu curah hujan sedang tinggi,
      3. Bersihkan lahan dari semak belukar.
      4. Tentukan jarak tanam. Contoh : 3mx6m, 3mx5m, 4mx4m dsbnya.
      5. Buat ajir.
      6. Buat lubang, sesuai dengan ajir.
      7. Beri pupuk kandang secukupnya di setiap lubang dg dosis secukupnya.
      8. Biarkan lubang minimal selama 15 hr, kemudian bibit ditanam okulasi menghadap matahari terbit.

      Biaya yang dibutuhkan:
      1. Harga tanah per ha Rp 25 jt x 2.5 ha = Rp 62,5 jt
      2. Bibit: 625 per ha (jarak 4x4m) x 2,5 ha = 1.563 phn + 150 (10%) phn (serap apa bila ada yang mati) = 1.713 phn x Rp 7.000 (harga bibit per pohon) = Rp 11. 897.500
      3. Ongkos membersihkan lahan; Rp 1 jt x 2,5 ha = Rp 2.500.000
      4. Ongkos Bikin lubang; 1.563 pohon/lubang x Rp 1.000 = Rp 1.563.000,-
      5. Ongkos Nanam; 1.563 pohon/lubang x Rp 500,= Rp 781.250,-
      6. Pupuk Kandang; 100 karung x Rp 5.000,- = 500.000,-
      7. Ditambah biaya tidak terduga lainnya dan pupuk selama kl 5 thn, jumlah biaya/pengeluaran ini sangat sulit untuk diprediksi/estimasi.
      – Sepertinya karet tidak cocok untuk diselingi dengan tanaman sela alabasia atau jati. Sebaiknya tumpang sari saja (palawija)
      – Coba hubungin Bapak Ir. Yusnas No Hp 0813 664 729 24
      – Pengalaman saya (sekarang) usia sadap tiga bulan (tentunya belum maksimal) hasilnya kl 2 ton x Rp 15.000,- (harga ditempat saya termurah dibanding dengan wilayah lain) = Rp 30.000.000,- per bulan.

      • November 9, 2011 pukul 4:30 pm

        dh
        terima kasih banyak pak
        oh ya apa kah pak ir yusnas dari daerah jawa atau di mana ya?
        thx

      • November 9, 2011 pukul 11:57 pm

        Ir.Yunaswar, beliau adalah kepala PPL Tebo Ulu Kab Tebo Prov Jambi yg sekarang masa pengajuan pensiun.Beliau pernah menyediakan Bibit unggul Karet dan Sawit dan beliau paham betul mengenai pertanian. kadang beliau mendatangkan bibit dari balai Pertanian Medan dan Balai pertanian Daerah lain untuk didistribusikan kedaerah2. bahkan beliau mengembangkan bibit unggul sendiri dari benih unggul yang direkomendasikan oleh pemerintah. Coba juga hubungi PTP VIII Alamat Kantornya Desa Cirumbay Kab. Purwakarta Jabar, caranya hubungi mandor-mandor (lewat belakanglah) biasanya kalo resmi sulit dapat koneksi, itulah INDONESIA kita. Ha ha ha

      • November 13, 2011 pukul 6:42 am

        siang pak, ternyata pak yusnas tidak menyedikan bibit karet untuk di jual ke luar daerah.. apakah bapak punya kenalan lainnya yah?
        thx ya

      • November 13, 2011 pukul 6:59 am

        Coba hubungi Gunawan alamat email: langkatcong@hotmail.com
        mungkin beliau punya kenalan, karena dia sekarang lagi berburu bibit dan kabarnya sudah dapat.

  120. 287 Dwi Pratsetyo
    November 7, 2011 pukul 8:19 am

    mohon info tentang kebun karet di daerah bapak yang masih kosong? saya tertarik dengan inpirasi bapak untuk berkebun karet. saat ini saya masih kuliah dan ingin menjadi petani karet. mohon dikirim info nya di email saya : terima kasih atas bantuan bapak.

  121. November 8, 2011 pukul 2:12 am

    mantap bro..mari berkebun karet.!!!

  122. 291 gunawan
    November 8, 2011 pukul 6:32 am

    Bagi temen2 di Sumsel/sekitar yang pingin menggunakan bibit baru jenis IRR, dapat menghubungi balai penelitian sembawa. Saya sendiri sudah menelepon kesana, jenis klon IRR tersedia cuman harus pesan 1 tahun di depan. Jadi yg mau tanam tahun depan sudah boleh memesan skrng. Buat klon2 yang sudah umum seperti PB260, membeli di penangkar pinggir jalan tidak menjadi masalah asalkan sumber benih jelas. Di Balit Sungei Putih Sumut, balai penelitian sendiri meminta bantuan petani binaan untuk mensupply bibit ke balai akibat balai sendiri tidak sanggup mengsupply order bibit yang besar.

  123. 295 surahman
    November 13, 2011 pukul 3:04 am

    ada ga’ ya perhatian pemerintah ingin mensejahtrakan rakyatnya dengan cara berkebun karet…..

  124. 297 eltr
    November 17, 2011 pukul 8:22 am

    salam kenal buat empunya bog
    numpang nyemak ya pak

  125. 299 cahaya alam
    November 29, 2011 pukul 3:42 am

    pak putera,

    saya pernah mendengar info dari teman yang berkebun di daerah sungai lilin,dia pernah menyadap,kebun karet dengan ukuran jarak tanam 4×5 dan ada juga yang 3×5 ternyata hasil karetnya sama banyaknya,dengan jenis PB 260.mungkinkah jarak tanam yang paling ideal adalah 4×5 ya.soalnya saya bingung untuk menanam 2 hektar lg,apakah dengan ukuran 3×5 atau 4×5.

    terima kasih,

    wassalam

    Cahaya alam Tjampang tiga

    • November 29, 2011 pukul 4:33 am

      Yth. Cahaya Alam Tjampang Tolu

      Kebun tahap pertama saya (kl 7 ha), jarak tanam 4,5 x 4,5 m, sejak 4 bln yang lalu sudah saya sadap atau panen, dan tahap kedua (kl 7 ha), jarak tanam 3 x 5 m sejak 2 bulan yang lalu sudah saya sadap atau panen.
      Hasilnya saat Ini memang sama, entah dikemudian hari.

      Kesimpulan saya jarak tanam lebih baik 3 x 5 m = kl 660 pohon per ha, sedangkan kalau jarak tanam 4 x 5 = kl 500 pohon per ha. Meskipun apabila kita pandang/lihat/amati jarak yang tiga meternya terlalu dekat.
      Sekarang saya coba lagi (sedang digarap) 4 x 4 m… mohon doanya.

      T kasih, hingan manjau ruk nyak/liak2 kobun kita, nyak di Pengarayan. Salam ku ruk Dik Puri

      • 301 gunawan
        Desember 1, 2011 pukul 4:09 am

        mas, hasil panen nya itu sama dalam artian hitungan per pohon atau per hektar ya? Kalo per hektar, berarti lebih bagus kalau tanam nya lebih jarang, secara hemat di bibit dan hemat di pupuk. Apalagi di kemudian hari pohon akan makin besar dan semakin lebat daun nya. Kalau saya rencana 6×3 mas.

      • Desember 1, 2011 pukul 11:49 pm

        Yang saya maksud per pohon, berarti lebih menguntungkan jarak 5 x 3 m dibanding dg 4 x 5 m. Asumsi kualitas bibit sama lho Mas.
        Jarak 3 x 6 m seperti rencana Mas Gun sesuai dengan rekomendasi BP.

        Makasih Mas.

  126. 303 iwan s
    Desember 1, 2011 pukul 4:18 pm

    saya sngat tertarik dengan apa yang ditulis di blog ini,,,
    seakan sebuah harapan datang bgi ank mda sprti sya,,,
    trims…ats tulisanya…semga bisa dikmbngkan trus…

    • Desember 2, 2011 pukul 12:06 am

      Ayo dong ikutan…
      Tu, yang sdh pada panen dari jumlah pohon kl 500 btg, bisa menghasilkan 300 s.d. 350 kg per bulan
      = 300 x Rp 15.000,- (harga sekarang… sebelum2nya sempat 20.000,-) = Rp 4.500.000).
      Lumayankan…

  127. 305 Ikhsan
    Desember 1, 2011 pukul 5:09 pm

    Assalamualaikum, saya ingin bergabung diroom supaya ikut sukses seperti sobat semua, saya petani dari lampung selatan, saya sudah memiliki 1 hk kebun karet, tapi belum disadap, umur 4thn, saya mau bertanya pak, berapa hasil 1 hk kebun karet isi 667 batang, mulai sadap perbulan? Saya mau tanam lagi tapi akan saya campur dengan sengon luas 2 hk. Moga bapak berkenan menjawabnya. Terimakasih.

  128. 307 Ikhsan
    Desember 3, 2011 pukul 4:53 am

    Makasih pak atas jawabannya, tapi punya saya karetnya ada 5 jenis klon, ada pb ada irr39. Pr, dll. Waktu saya beli katanya kalau pakai 1 jenis klon , jika terkena penyakit dia tidak akan menyebar dari klon 1 ke klon lain, dan pada musim trek daun katanya masih bisa disadap . Karena antara 1klon dengan klon lainnya tidak sama masa trek daunnya. Tapi waktu yg akan datang saya akan tanam pb 260 semua, jika bapak dari jakarta mau kepalembang bapak dapat mampir dirumah saya untuk ngopi dan ngobrol tentang karet. Rumah saya di kec.natar tidak jauh dari bandara brantiraya. Makasih.

  129. 308 Ikhsan
    Desember 3, 2011 pukul 5:04 am

    Hampir lupa dikampung saya rata rata petang menanam irr39 , dan pada umur 5 sd 6 thn disadap hasilnya hanya 70 sd 75 kg perbulan. Setelah saya tanya ke ppl ternyata irr39 , mulai banyak getahnya setelah umur diatas 8 thn. Makanya saya ingin tanam pb 260 seperti bapak. Saya sangat senang baca tulisan bapak. Sebagai motivasi saya . Dan saya udah 1 th lebih baca, baru sekarang berani gabung pak, maaf jika ada kata kata yg salah. Terima kasih.

  130. 309 Ikhsan
    Desember 4, 2011 pukul 6:03 pm

    O..iya.. Sekedar informasi ada kebun karet di sekitar daerah saya dinatar lamsel.. Kira kira luas lahan 2 hk.. Isi karet klon irr39 alias daun 5 baru belajar disadap umur 6 thn akan dijual. Lahan kira kira 3 km dari jalan raya lintas sumatera, bukan lahan sengketa, harga dia minta 200 juta luas kurang lebih 2 hk isi batang kurang lebih 1200 batang. Jika ada yg berminat main aja kerumah saya. Mudah mudahan belum terjual. Terimakasih.

  131. 311 cahaya alam
    Desember 8, 2011 pukul 3:13 am

    makasih atas infonya,

    mungkin 3×5 baik juga ya,
    nantilah kalau saya lewat mau ke desa,kacah mulang tiuh api he he…

    wassalam,

    shalahuddin

  132. 312 ridwan abdus
    Desember 8, 2011 pukul 5:55 am

    pak..mau tanya..klo sudah besar kan pohon karetnya..nyamuk nya banyak juga tuh..apakah ada tanaman pengusir nyamuk untuk di tanam d sela2 pohon karet..? terima kasih..untuk pembaca wilayah kaltim khusunya..qt sharing..ni alamat email sya..ridwan_ro@yahoo.co.id..good luck..

  133. 315 Torus dori
    Desember 12, 2011 pukul 3:38 am

    Muantaff itu sarannya broo….prinsif sypun emang begitu tapi kita untuk terjun dan untuk lsng menyadap dan merawat yg blm ada pnglaman…apakah mgkn atau sanggup…???ini yg menjadi diri kt ragu smntara klo org yg rawat kt yg punya sgtlah mingm hasilnya…jd apabila kt memiliki kebun 1 ha…apa sanggup mental kt meninggalkan pekerjaan dan terjun bertani karet…???thanks atas saran2 n info diatas.

  134. Desember 12, 2011 pukul 3:02 pm

    sangat ingin mencoba pak,,mungpung saya masih muda
    mau tanya kalo dikalimantan barat bibit apa yang paling bgus apa ya pak???

    • Desember 13, 2011 pukul 12:59 am

      Aduuuh Nak,… Bapak bukan ahlinya.

      Tapi seharusnya pemerintah setiap merekomnedasikan salah satu klon cocok ditanam di wilayah Nusantara ini.

      Selamat deh udah punya niat

      • 318 gunawan
        Desember 14, 2011 pukul 3:54 am

        Ini ada rekomendasi klon 2010-2014 dari direktorat jendral perkebunan. Coba di download. Data2 yg di berikan berasal dari balai penelitian sembawa. Coba saja cocok kan sifat2 sekunder tanaman dengan kondisi daerah masing2. Dari sana bisa di ketahui untuk daerah anda lebih cocok jenis bibit apa.

        http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=rekomendasi%20klon%202010&source=web&cd=1&ved=0CBoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fditjenbun.deptan.go.id%2Fbudtanan%2Fimages%2Frekomendasi%2520klon%2520karet%2520unggul.pdf&ei=ZxvoToa4FMfXrQf7_6itBw&usg=AFQjCNH-pzOfdF8G1HbWWiwcl1eCCkDNqQ

      • Desember 14, 2011 pukul 6:56 am

        Thanks Mas Infonya. Oya Mas Kalo di OKI termasuk D berapa?

      • 320 gunawan
        Desember 15, 2011 pukul 3:32 am

        OKI? D brp? Gk ngerti mas maksud nya. Coba di perjelas.

      • Desember 17, 2011 pukul 2:09 am

        Kalo ga salah di keterangan rekomendasi itu masing2 klon ada kecocokan pada d1 s.d. d5

        Keterangan :
        Kesesuaian lingkungan : – = tidak sesuai, + = cukup sesuai, ++ = sesuai
        Skoring : 1= buruk, 2= kurang, 3= sedang, 4= baik, 5= sangat baik
        D1 = daerah basah (CH 2500-3000 mm/th, tanpa bulan kering)
        D2 = daerah kering (CH 1500-2000 mm/th, 2-4 bulan kering)
        D3 = daerah angin 30-50 km/jam
        D4 = daerah bergelombang-berbukit
        D5 = ketinggian 300-600 m dpl
        *) Sumber : Balai Penelitian Sembawa – Pusat Penelitian Karet
        IRR

      • 322 gunawan
        Desember 17, 2011 pukul 3:52 am

        ooo, kalo OKI itu apa mas? Nama daerah ya? Kalo curah hujan tiap daerah bisa di cek di website BMKG. Kecepatan angin kira2 aja sendiri. Untuk lebih jelas nya mungkin bisa tanya ke dinas terkait setempat atau tanya mbah google.

        Btw, data itu cuman teori, seperti pb260 katanya tidak cocok daerah berangin kencang. Memang betul secara teori kalau pb260 itu bertajuk lebat, cuman bisa di akali supaya pohon tidak tumbuh terlalu tinggi untuk mengurangi resiko tumbang karena angin. Mengenai data produksi supaya juga jangan terkecoh. PB260 tertulis rata2 2200kg/ha, cuman data yg di berikan cuman sampai tahun ke 10. Saya ada data dari balai penelitian sungei putih sampai tahun ke 15, yaitu rata2 2129kg/ha. Kecenderungan menurun karena pb260 merupakan klon quick starter, panen tinggi di depan tetapi akan mulai loyo di belakang.

        mengenai klon irr112 yg produksi rata2 sampai 2546kg/ha, keliatan sangat menggiurkan. Tetapi mohon untuk tidak terguir dulu. Seperti klon pb260 yang merupakan klon quick starter, Kalau di rata2 kan produksi di awal bakal tinggi, apalagi data yg tersedia cuman sedikit, bisa saja akan loyo di belakang. Tetapi jangan juga ragu untuk menanam klon2 tersebut. Sesuai saran peneliti ke saya, diversifikasi perpaduan klon quick starter dan slow starter akan lebih menguntungkan untuk jangka panjang.

    • 323 gunawan
      Desember 17, 2011 pukul 3:59 am

      Ini saya berikan data produksi pb260 lanjutan yg ada di saya:
      tahun ke 11 = 2560kg/ha
      tahun ke 12 = 2114
      tahun ke 13 = 1906
      tahun ke 14 = 1720
      tahun ke 15 = 1650

      Note: data di atas berasal dari balit sungei putih. Saya cuman copy paste saja.

  135. 325 drg. Adi
    Desember 14, 2011 pukul 4:41 am

    Wah keren juga ni..
    Salam kenal ya pak..

  136. 327 Endra Esra
    Desember 29, 2011 pukul 4:36 am

    Kalau setiap kita punya visi seperti ini maka apapun yang diinginkan bisa terwujud

  137. 329 Darwan
    Desember 29, 2011 pukul 7:15 am

    Alhamdulillah bibit karet dari stum mata tidur sudah ditanam dimusim hujan ini dari jenis pb260 dan pb340 didaerah Kab. lahat berbatasan dengan perkebunan kertas MHP semoga tumbuh subur dan banyak getahnya nanti, tolong do’anya semua dari teman2 seperjuangan di bidang perkaretan…………………..

  138. 335 yoga pranata
    Januari 9, 2012 pukul 9:55 am

    Maap gan,,mau tanya..saya punya lahan sekitar 6000m tu,,,kira2 bisa ditanamin brapa pohon ya?? dan brp kali brp buat penanamannya??

  139. Januari 9, 2012 pukul 9:56 am

    Maap gan,,mau tanya..saya punya lahan sekitar 6000m tu,,,kira2 bisa ditanamin brapa pohon ya?? dan brp kali brp buat penanamannya?? dan biayanya brapa??

  140. 340 W. Alit
    Januari 13, 2012 pukul 8:58 am

    Muantap Buanget,,,, ikut gabung gan… saya ada rencana mau beli kebun karet seluas 4 HA dan kebunya sudah mulai di di panen 1 tahunan di daerah jawa barat, tasikmalaya. tapi untuk meninggalkan pekerjaan yang sudah ada masih belum yakin 100 % , kalau di kelola sama orang lain sistem bagi hasilnya seperti apa ?
    terimakasih

    • Januari 17, 2012 pukul 7:24 am

      Agan pergi ke daerah Cikumpai Purwakarta, cari pegawai (tukang sadap) dari situ, upahnya Rp 50.000,- per ancak (450 s.d. 500 batang) idealnya 1 orang 2 ancak. berarti mereka bisa bergaji satu hari Rp 100.000,- 4 ha tukang sadap cukup 2 org. Asalkan dipakai sistem abc (misal; a disadap hri senin, b selasa, c rabu dan kamis kembali ke a. dstnya) Sepertinya pembagiannya 50 : 50. Agan bersih 50% dan 50 % lagi gajih tkang sadap dan pegawai yang agan tunjuk sebagai wakil agan.
      Oke untuk sementara segitu dulu.

  141. 342 wijaya
    Januari 24, 2012 pukul 5:56 pm

    assalamuallaikum pak jaya,salam kenal dan salam sukses utk semua nya,sekalian mau numpang promosi pak,saya penangkar bibit karet di sembawa,kl ada teman yg butuh bibit karet bs kontak saya di no 0852 7315 1158

  142. Januari 26, 2012 pukul 4:06 am

    Salam kenal buat Pak Putera Jaya..
    Saya Pak Bambang di Palembang.. mau nanya nich, tempo hari saya ditawarin kebon karet di desa pagar dewa Tajung enim, muara enim, kebon karetnya ada 400 batang tapi katanya pake bibit celeng/bibit alam, usia sudah sadap baru 2 bukan. tawarannya 65 juta. Yang saya ingin tanyakan Pak Putera :
    1. Bagaimana menurut anda kebon itu bagus gak, kemahalan gak ?
    2. Untuk didaerah itu apa memang bagus untuk lahan kebon karet, kalo pake bibit alam bagaimana produksi karetnya ?
    Pak Putera..terus terang saya masih sangat awam informasi mengenai kebon karet dan memang sudah sejak lama saya mengidam-idamkan ingin mempunyai kebon karet. Kalo boleh saya minta no HP Pak Putera, biar kita lebih saling kenal dan dapat bertukar pikiran. Kirim aja No. HP Pak Putera ke email saya. Trims.

    • Januari 26, 2012 pukul 10:02 am

      Salam kenal kembali Pak Bambang.

      Sebetulnya sulit menilainya apabila kita tidak melihatnya langsung. mengenai harga juga tergantung daerahnya, tapi akan saya coba memberikan beberapa perbanidingan dengan di daerah saya (Desa Pengarayan Kec. Tj Lubuk OKI).Beberapa bulan yang lalu ada yang menawarkan kebun (bibit okulasi jarak anam 3x5m = 660 batang) seluas 3,5 ha, per ha-nya 60 jt. Setelah saya periksa ternyata kurang cocok dan saya tidak berani nawar. Informasi terakhir kebun tersebut sudah laku 50 jt per ha.
      Untuk di daerah Muara Enim saya rasa cocok untuk karet. Bibit sadling (biji) ada yang bagus dan ada juga yang tidak, tergantung dari jenis klonnya. Untuk dikebun saya perbadingan produksi bibit okulasi dan sadling (biji) 90 okulasi dan 10 biji.
      Terima kasih atas kunjungannya.

      • Januari 27, 2012 pukul 11:02 am

        Pak Putera…
        Nyambung yang kemarin, sebenarnya saya sdh telp Pak Putera kmrn tapi kayaknya bapak lg sibuk..jadi gak apalah di forum ini aja ya…
        Sebenarnya saya juga blm survei ke lokasi..masih cari2 tau infonya dulu..takut nanti setelah disurvei jauh2 dari Palembang gak taunya infonya mentah… jadi setelah ditelusuri bibitnya itu katanya bibit karet alam diambil dari lampung, Pak Putera pernah dengar gak karet dari lampung itu seperti apa…bagus apa nggak, luas lahan +/- 1 Ha dengan 350 batang. usianya sudah 6 tahun, katanya kalo sehari semuanya ada menghasilkan 5 Kg..Bagaimana menurut Pak Putera, masuk akal gak infonya itu… Trims atas responnya…

      • Januari 29, 2012 pukul 2:50 am

        Sangat masuk akal. Karena bibitnya kurang bagus maka hasilnya juga kurang bagus.
        Ada dua hal yang menurut saya menjadikan kebun tersebut tidak bagus;
        1. kualitas bibit jelek
        2. pemborosan, seharusnya dalam satu ha bisa ditanami +/- 660 batang.

        Ingat! kebun karet sebaiknya disadap 1 atau 2 hari istirahat baru disadap kembali, nah kalau saja bisa kita sadap 15 hari dalam satu bulan berarti hasil dari kebun tersebut adalah 15 hr x 5 kg = 75 kg/bln. Sedangkan harga sekarang karet bulanan Rp 15.000,-/kg berarti hasil dalam 1 bulan; 75 kg x Rp 15.000,- = Rp 1.125.000,- dipotong ongkos tk sadap Rp 50.000,-/ancak (450 s.d. 500 pohon). berarti ongkos tukang sadap dalam 1 bulan = 15 hr x Rp Rp 50.000,- = Rp 750.000,-. ditambah pengeluaran lain-lain.

        Maka sebaiknya berkebun karet apabila bukan kita yang ngolah langsung jangan kurang dari 4 ha. Tapi kalau kita mengolahnya langsung 1 atau 2 ha sudah cukup dengan catatan kualitas bibit harus diutamakan.

        Oke Mas…

  143. 350 munir
    Februari 2, 2012 pukul 9:47 am

    Maaf pak putera, numpang lapaknya, sy mau cari kebun karet yang sudah jadi ( sudah mulai panen ). Kalau mau bangun dari awal belum kuat biaya tp sudah sangat kepingin punya kebun. Mohon infonya kalau ada ke email saya aja misbahulmunir.ibn@gmail.com. Terimakasih

      • 352 munir
        Februari 2, 2012 pukul 4:22 pm

        terimakasih mas putera jaya, salam kenal dari wong palembang yg domisili di jogja.
        btw kalau melihat perkiraan biaya diatas kira-kira masih ada nggak lahan per ha dg harga 15 jt di daerah kito sano. kalu ado mohon infonyo boss…maklum kami wong swasta ni ado masa expired date. kalu dak siap-siap dari sekarang kapan lagi…tks b 4.

    • 353 wijaya
      Februari 3, 2012 pukul 2:34 pm

      selamat mlm pak munir,saya ada info kebun karet yg mau di jual di sembawa,ada 2 Ha,surat SHM,dr jln raya kurang lebih 500 meter,dan sudah di sadap dlm 1 mnggu bs dpt 200 Kg lbih,harga nya 280 jt
      kl berminat bs hub saya di no 0852 7315 1158

  144. 354 toni hariadi
    Februari 9, 2012 pukul 10:56 am

    Jumpa lagi pak putra jaya, …. gimana info kbn nya semoga produksinya lancar… tolong dong beri info hasil produksinya…. biar semangat ni, yang menunggu produksi, dan kiat2 apa saja untuk meningkatkan produksinya tks ….

    • Februari 9, 2012 pukul 1:49 pm

      Hai Toni,
      Hasilnya cukup memuaskan, dari jumlah 450 s.d 500 pohon/batang hasilnya rata-rata 70 kg s.d. 90 kg sebanyak 3 x sadap/3 pisau.
      Kiatnya, sebelum disadap pupuk teratur, dan setelah diputuskan untuk disadap cari tenaga yang sudah terlatih, jujur dan loyal tentunya. Oke…

  145. Februari 16, 2012 pukul 9:06 am

    ok, tks, yg saya punya ada yang sudah berumur 4 th, 2,5 th dan 2 bln, kapan2 saya mau ke kebunya pak putra jasa mau lihat2 sekalian jemput ny pulang sekolah di pedamaran

  146. Februari 19, 2012 pukul 6:11 pm

    Asslamkm..wr..wb…salam kenal pak.putra..saya dari KALBAR tepatnya di Kabupaten Bengkayang, saat ini saya juga lagi giat2nya mencanangkan kegiatan semiliar Ha..kebun karet dimasing2 daerah binaan Koperasi Perkebunan Karet yaitu Koperasi Sepakat Bersama (KOSAMA) yang saya pimpin saat ini. alhamdulliah saat ini saya sudah menanam 10Ha Kebun karet milik sendiri, dan baru berumur 2 tahun….sekarang saya dipercayakan oleh Dinas Koperasi untuk menjadi pendamping kelompok tani perkebunan yang ada diwilayah sini. saya butuh imfo alamat penangkar khusus bibit PB260..kalau bisa diinfokan ya boz…..
    oh ya satu lagi nanti kalau diijinkan saya mau berkunjung ke kebunnya bapak….terima kasih..salam sukses…

    • Februari 21, 2012 pukul 1:27 pm

      Waalaikumsalam Wr.Wb’ Salam kenalnya diterima Pak Haji.

      Semoga usaha Bapak dan koperasi/organisasinya sukses selalu. Amiiin
      Nama dan No Hp Penangkar bibit:
      1. Akhmadi No Hp 081367667022 (saya pernah beli sama beliau dan hasilnya lumayan bagus)
      2. Duta semmy S. No. Hp. 08127352931 (kenal via online. blm pernah beli sama beliau)
      3. Wijaya No Hp.085273151158 (pasang iklan di blog kebunimpianku (putra jaya)

      Keterangan:
      Semuanya beralamat di Desa Sembawa (Pusat Pembibitan karet) Sumsel.

      Denagn senang hati apabila bapak berkenan dan menyempatkan waktu berkunjung ke kebun kami
      Tapi sebaiknya kisaran di bulan Mei atau Juni, Karena dikisaran itu Insya’ Allah rumah tempat tinggal kita sudah selesai.

      Salam Sukses.

    • 362 wijaya
      April 20, 2012 pukul 5:04 pm

      pak H.Heru Kamaruzzaman utk wilayah kalimantan jika bpak ingin mencari bibit karet bs kontak mas yono ni no beliau 0813 1041 3302,insaallah beliau bs bantu utk pengadaan bibit karet,posisi beliau ada di daerah cikalong kebetulan ada penangkar bibit karet binaan beliau,nanti kl ditanya bilang aja dr yaya di sembawa,smga sukses pak

  147. 363 Indri
    Februari 21, 2012 pukul 6:21 am

    Wah..cocok banget ini..saya sudah punya kebun karet sekitar 1 ha tapi baru berusia sktr 4th..Lokasinya di Banjar Patroman dekat kota Ciamis atau Tasik..Kira kira untuk iklim di daerah sana hasilnya bagus tidak ya Pak…masalahnya saya takut investasi saya disana tidak ada hasil..padahal capek2 saya kerja selama ini saya tabungin ke tanah tersebut..Terimakasih atas jawabannya…

  148. 364 agus
    Februari 21, 2012 pukul 7:12 am

    Maaf pak saya mau beli bibit PB 260 stum mata tidur unggul yang murah dalam jumlah banyak, HP : 081522735320

    • Februari 21, 2012 pukul 1:29 pm

      Coba hubungi beliau-beliau di bawah ini.
      Nama dan No Hp Penangkar bibit:
      1. Akhmadi No Hp 081367667022 (saya pernah beli sama beliau dan hasilnya lumayan bagus)
      2. Duta semmy S. No. Hp. 08127352931 (kenal via online. blm pernah beli sama beliau)
      3. Wijaya No Hp.085273151158 (pasang iklan di blog kebunimpianku (putra jaya)
      4. Sodiq
      http://pembibitankaret.info/
      081373216777

  149. 366 Anan
    Februari 21, 2012 pukul 12:52 pm

    Wah mantapz.bisa ikutan tnam karet,sayang lau ada kbun cuman di tanami ilalang dunk.

  150. Februari 24, 2012 pukul 6:04 am

    Mas Putra Numpang Promosi yaaaaaaa
    Saya Mau jual polibeg karet saya Tapi mau mencari pembeli susah
    saya tinggal didesa sembawa
    Saya nitip Website http://pembibitankaret.info/
    Dan No Hp 081373216777
    Makasih mas putra

  151. Februari 24, 2012 pukul 6:14 am

    mas putra numpang promosi yaaaaa
    saya mau jual polibeg karet sembawa
    saya orang sembawa
    http://pembibitankaret.info/
    081373216777

  152. Februari 25, 2012 pukul 4:43 am

    Insya Allah Mas Ngk akan pernah buat orang kecewa …..
    Kalau ada pemesanan Bisa hubungi Saya mas
    Terimah Kasih Mas Putra atas izinya

  153. 374 Muhamad Sakur
    Februari 27, 2012 pukul 1:16 am

    untuk ukuran jarak tanam itu brp yach

  154. Maret 6, 2012 pukul 9:48 am

    wah” mantap buanget mkasih infonya mas putera

  155. Maret 10, 2012 pukul 1:16 am

    Assallamuallaikum,pak salam kenal sy zuttune dr bandar lampung…boleh bagi ilmu and pengalaman ttg perkebunan karet nya..sy tertarik untuk menanam karet seperti nya invest kekaret menjnajikan ya..saya ad kebun 3 ha tp ga produktif karet asalan dan ga keurus tuh….mo nanya klo di bandar lampung ad ga YANG JUAL BIBIT UNGGUL YANG DIREKOMENDASIAKAN dan didaerah kebun ad ptpn 7 sih..tepatnya di Way Galih lokasinya…makasih

  156. Maret 10, 2012 pukul 1:21 am

    klo ad bs minta contact person n alamatnya…..

  157. Maret 14, 2012 pukul 3:24 am

    info yang banyak dicari orang nih sangat bermanfaat

  158. 383 sahrul tanjung,m.pd
    Maret 16, 2012 pukul 3:47 am

    Mantap perhitungannya,saya sudahmelaksanakan.

  159. 385 danu artha
    Maret 28, 2012 pukul 2:14 am

    saya sudah menanam karet seluas 1 ha dan sekarang sudah berumur 1 tahun dengan lilit batang 11 cm apa itu normal,kemudian saya ingin mengolah sisa lahan seluas 1 ha lg tp kurang modal kira2 ada ga’ ya yang bisa kasih pinjaman dengan pembayaran setelah tanaman umur 3 tahun gak banyak cuma 10 jt

  160. 388 rossip babel
    Maret 28, 2012 pukul 4:50 am

    saya sangat berkeinginan berkebun karet unggul, saya pikir kalau masalh costnya juga minim. apakah jenis klon -klon karet itu dalam bentuk sudah distek / tidak ya….

  161. 391 kholik
    Maret 31, 2012 pukul 10:59 pm

    mas saya punya lahan cuma ada 20m X 20 m kalau saya tanami karet kira-kira muat berapa batang dan akan mendapatkan hasil berapa ya? mohon jwbn nya kirim ke Email: Kholik.habib@gmail.com

  162. 394 yayan saputra
    April 6, 2012 pukul 2:41 pm

    mat mlm pak putra ngomong bisa kasih tau info harga bibit karat unggul itu berapa yah pak .thans”k sebelum nya pak

  163. 396 ismed
    April 8, 2012 pukul 6:49 am

    saya ismed dari Kabupoaten Nias Sumatera Utara, apa jenis bibit karet yang cocok di Nias dimana kita dapatkan bibit karet (stum mata tidur serta polibeg) di sumatera utara, siapa contak person, bgm pengalaman pemupukan karet setelah tanam dari polibeg ke lahan ,mohon pencerahan, tks

  164. 398 jayak
    April 16, 2012 pukul 4:29 pm

    Assalamualaikum…

    Sedikit share dari saya.. nama saya jaya saya berumur 32 thn, saya sangat berminat sekali dengan bertani karet yang sedang di bahas ini… sebelum nya sudah dari tahun 2006 saya sudah mengenal bertani karet.. kebetulan salah satu rekan kerja saya dulu ( bahkan jd sahabat saya sampai skrg ) ada yang terjun ke dunia kebun karet. saat itu sudah beberapa kali saya di tawarkan untuk ikut menanam karet. tp, dalam benak saya waktu itu bisnis ny kurang menguntungkan. dan memakan waktu lama ( padahal saat itu saya ada modal ) untk membeli kebun karet.. setiap ketemu dia selalu menawarkan ada tanah yang kosong yang kebetulan orang daerah sana mau menjual. saat itu harga per hektar cuma 5 juta! dalam pikiran saya dulu investasi ke kebun karet kurang menguntungkan, karena modal yang saya tanam akan timbul setelah 5 tahun berikut ny.. dalam pikiran saya sdh keluar pikiran2 yang negatif, mulai dari bagaimana kalau setelah 5 tahun pohon karet ny tidak begitu lancar mengeluarkan getah nya.. bagaimana setelah 5 tahun lg penyadap kita tidak jujur thd kita yg akhir nya pembagian ny dia lebih banyak dari pada kita, jujur saja itu keluar di kepala saya… akhir ny saya putuskan untk tidak menginvestasikan uang saya ke perkebunan karet.. akhir nya saya memulai bisnis jasa dan perdagangan, dengan harapan ketika selesai dan buka usaha langsung dapat keuntungan, dengan modal waktu itu mungkin jika di belikan kebun/ tanah kosong itu bs lebih dari 20 hektar ( harga 5 jt “waktu itu”) singkat nya usaha saya hanya bisa bertahan 2 tahun… dan saya pun bisa di katakan bangkrut. totally loss. setelah menelaah kesalahan saya, akhir pikiran saya terbuka dl saya melangkah ke bisnis harapan nya supaya cepat kaya… ternyata kenyataan nya beda, setelah itu saya tobat untk jadi pengusaha.. dan akhir nya saya memilih jadi pegawai lg dan hijrah ke jkt.. singkat cerita 2 hari lalu saya pulang ke palembang untk sekalian cuti. sekalian temu kangen sama keluarga dan dan sahabat saya yg dulu pernah mengajak saya untk investasi ke kebun karet.. hari ini 6 april 2012 saya berkesempatan untk melihat kebun karet ny.. dan hanya bs berkata dalam hati.. cobaaa yaaa saya jg ikut invest ke kebun karet.. nyeseeeellll. ! apalagi setelah mendengar hasil yang di dapat temen saya.. hari ini saya dapat pelajaran penting… “semua nya tidak bs kita dapat kan secara instan.. tp butuh kesabaran” hal ini lah hasil dari kesabaran yang di dapat kan oleh teman saya.. sekarang dia sudah PENSIUN jadi pegawai di usia dini.. dengan ekonomi lbh dari cukup. saya harap pengalaman saya ini tidak terjadi lg pada yang sdh membaca artikel bpk. Putera jaya ini. ending ny.. maka dari itu saya berminat lg untk invest ke perkebunan karet lg krn sdh ada contoh, bagi saudara2 yang mempunyai info tanah di jual ( tanah kosong ) daerah sumsel yg radius ny tidak bgitu jauh dari palembang, mohon bantuan info ny terutama bajet ny di maks 20 jt / hektar. mengingat di tempat temen saya itu tanah kosong sdh harga ny mahal 50 – 70 jt / saya rasa saya tidak sanggup.. mohon info nya.. walaw bukan rezeki saya yang dapat tanah nantiny mungkin rezeki saudara2 kita yang sdh berkunjung di Blog Bpk Putera ini.

    ty

    wassalamualaikum. WR.WB

  165. 401 RYO
    April 17, 2012 pukul 3:08 am

    AJAK AJAK ANAK MUDA JADI PETANI KARET, KOPI, KAKAO BIAR JADI PETANI SUKSES BERSAMA

  166. 403 mamangnian
    April 22, 2012 pukul 12:30 pm

    pak putera jaya, saya beli lahan (sebenarnya sih hutan ..hehehe) melalui saudara, ternyata ada >1000 batang karet tua di dalamnya tetapi menyebar, taksiran umurnya >20 thn, mohon petunjuknya pak :
    1. Msh mungkin gak utk meningkatkan produksi getahnya? Bisa th cara-nya pak?
    2. Petani sekitar suka mencampurkan ‘bahan2’ diluar getah & merendam-nya beberapa hari utk menambah berat karet, baru kemudian di jual, bagaimana menurut pendapat bpk hal ini?
    3. Karena bapak sudah pernah panen & menjual, bisa di share cara pengolahan yg bapak lakukan mulai dr penderesan s/d di beli oleh pembeli bapak.
    4. Kalau sy sendiri, rencananya akan menjual sesuai anjuran bapak presiden…eh sesuai aturannya aja, gak pake campur2.
    5. Deorub-nya sudah di coba pak?, bagaimana hasilnya? sesuai info-nya gak, menjadi tanpa bau.

    Terima kasih pak sebelumnya, maaf ngerepotin :-))

  167. 405 andi bands
    April 23, 2012 pukul 6:03 pm

    ass ww pak putra,

    salam kenal, bleh donk gabung…
    sy rencana mau berkebun karet, sy tambah bersemangat setelah membaca
    artikel dan tulisan bapak mengenai karet,
    namun masalah sy skrang adalah bibit yg berkualitas seperti anjuran bapak jenis PB260
    belum saya dapatkan.
    sy mohon informasinya pak dimana alamat yang menjual bibit .tsb didaerah
    aceh dan medan. (atau alamat/kontac person)

    seblumnya atas informasinya saya ucapkan terima kasih

    wassalam
    andi dari aceh

    • 406 gunawan
      April 24, 2012 pukul 8:42 am

      Untuk pembelian bibit daerah Medan sekitar bisa menghubungi balai penelitian sungei putih. Telfon (061) 7980045. Fax (061) 7980046. Alamat kantor ada di desa sungei putih, galang, Deli serdang.

      Untuk pembibitan swasta bisa menghubungi Bapak S.Hariadji 0811616059. Bukan bermaksud promosi, saya sendiri belum pernah membeli dari Bapak Hariadji, cuman sudah pernah kontak via telfon. Waktu itu stok batang bawah pas habis, jadi pembelian tidak jadi di lakukan. Mengenai kualitas bibit seharus nya bagus, karena beliau di rekomendasikan salah seorang peneliti sungei putih ke saya.

    • April 25, 2012 pukul 4:02 pm

      Waaaah Jauh benar mas Andi
      Kalau dikawasan Palembang saya buat pembibitan karet Pb260

    • April 27, 2012 pukul 5:04 pm

      Untuk pembelian bibit daerah Medan sekitar bisa menghubungi balai penelitian sungei putih. Telfon (061) 7980045. Fax (061) 7980046. Alamat kantor ada di desa sungei putih, galang, Deli serdang.

      Untuk pembibitan swasta bisa menghubungi Bapak S.Hariadji 0811616059. Bukan bermaksud promosi, saya sendiri belum pernah membeli dari Bapak Hariadji, cuman sudah pernah kontak via telfon. Waktu itu stok batang bawah pas habis, jadi pembelian tidak jadi di lakukan. Mengenai kualitas bibit seharus nya bagus, karena beliau di rekomendasikan salah seorang peneliti sungei putih ke saya.

  168. 409 iwan
    April 24, 2012 pukul 11:38 pm

    kalau dikampung saya(sumut) /ha keluar 60 kg dikali 15 hari =900 kg dikali 8500=7.650.000. Jadi buat apa mikirkan pns yg pigi pagi pulang petang. Kalau saya 4 jam saja

  169. 412 Darwan
    April 25, 2012 pukul 1:12 am

    Alhamdulillah kebun karet saya sudah berumur 5,5 bulan jenis Pb260 dari stum mata tidur sekarang sudah setinggi +/- 1,5 meter, gimana menurut bung Putera Jaya apakah termasuk lambat pertumbuhannya?

    • April 25, 2012 pukul 4:07 pm

      Lam Kenal Mas Darwan
      Sampean tanam Stum langsung yaaaa Bukan polibeg Karet yang sudah berpayung?
      Hati-hati serangan Binatang liar…..
      Mantap mas Darwan Stum karet sampean
      semoga sukses

      • 414 Darwan
        April 28, 2012 pukul 4:18 am

        Saya beli Stum mata tidur jenis PB 260 dari Medan sebantak 15.000 batang, terus dipolibag sendiri (oleh temen dari medan dan ikut membantu saya sekarang) sampai dua payung lalu ditanam sendiri………

  170. April 27, 2012 pukul 2:38 am

    http://www.nias-bangkit.com/2011/09/thailand-serius-bangun-pengolahan-karet-di-nias-tetapi/.. disitu ditulis di thailand petani karet bisa menghasilkan getah karet 3 kg/pohon perhari, kira-kira bener gak tuh pak ? thx…..

  171. 421 Anto.
    April 29, 2012 pukul 3:18 am

    salam sukses bpk Putera Jaya,,saya jg sdang menimbang2 pak,, ada rencana ingin beli lahan skitar 6ha d daerah Riau,, kbanyakan rekan2 menyarankan utk di tanami dg SAWITsbg phon duit,, tp pkiranku di balik derasnya uang dr phon sawit jg punya sisi negatif yaitu rakus air dan dengar2 juga menghancurkan struktur tanah krn zak kimia yg di pakai dlm klola sawit..Nah saya samaskali buta dlm hal tanaman baik itu sawit maupun Karet,,minta supaya bapak memberikan penjelasan sejelas2nya mengenai kdua jenis budidaya pohon trsbut..baik dari sisi positif maupun negtifnya masing2,, trimakasih pak,, sukses selalu..

    • Mei 1, 2012 pukul 2:40 pm

      Hallo Anto.
      Awalnnya saya persis seperti Anto, Sawit apa karet, sawit apa keret. Akhirnya saya memilih karet, dan Alhamdullihlah sepertinya saya tidak salah pilih, baik dilihat dari segi perawatan dan pemasaran setelah panen, apa lagi dari segi sumbangsih kita terhadap lingkungan. Tapi mungkin saja untuk di daerah Riau dari segi komersial secara keseluruhan lebih menguntungkan sawit ketimbang karet.

      Coba deh cari2 informasi lain supaya tdk salah pilih, yang jelas pilih salah satu jangan sampai ga dua-duanya, ingat waktu itu berharga. Oke…

    • Mei 2, 2012 pukul 2:38 am

      Kalau saya boleh kasih saran Enakan Karet aj Bos……..
      Lihat aj Om Putra ini skrng sudah menikmati HAsilnya

  172. 425 dikky
    Mei 1, 2012 pukul 3:21 am

    Assalammualaikum, salam kenal..
    saya punya bapak angkat di palembang, kebetulan beliau punya lahan karet 20 Ha dan awal tahun 2012 sudah mulai panen, kebetulan sebelum saya di jakarta saya tinggal di makassar dan pada tahun 2010 saya mengenal komoditi karet di bulukumba dan berbisnis karet jenis lump, terkait dengan itu saya mau bertanya ke bapak, kali bapak punya ilmu tentang latex yang diolah menjadi rss-1, karena saya berniat mengolah hasil karet bapak angkat saya, dari latex menjadi rss-1.
    Terima kasih – Dikky

  173. 429 junior
    Mei 1, 2012 pukul 9:10 am

    salam….. numpang ni mas,
    kayaknya enak ni berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk sukses
    saya tertarik dan ingan bertukar pengalaman

  174. Mei 7, 2012 pukul 7:33 am

    kebetulan saya sekarang lagi tanam bibit karet tp belum tau cara menjual nya…..!!!
    gimana cara menjual bibit karet nya….?????

  175. Mei 7, 2012 pukul 7:35 am

    tolong bantuan nya mass……

  176. 433 ramadhan
    Mei 8, 2012 pukul 2:46 pm

    ass….wrb salam kenal ; saya M. ISLAH di DEPOK
    Saya ada rencana ingin menanam karet di SUMUT kl boleh saya ingin berbagi pengalaman dari bapak ‘

  177. 435 joseptiana
    Mei 17, 2012 pukul 1:42 pm

    maaf ikut nimbrung nih….saya di banten kab.lebak,mau belajar jadi petani karet tapi sy bingung kalo pilih bibit yg bagus,krn semua pedagang bibit bilangnya”ini bibit super”…mohon solusinya dan pencerahannya….trims

  178. 438 ismed
    Mei 20, 2012 pukul 11:09 am

    mohon info katanya ada bibi biji dari malaysia (golden dan bridgeston) ,katanya sama dengan okulasi, apa benar, mohon pencerahan,tks

  179. 440 Ginanjar
    Mei 21, 2012 pukul 2:15 pm

    Gan, tertarik jg Saya….. cuman Lahannya belum ada ni… cari lahan murah dmn ya? ada yg mau jual lahan murah..??? atau ada info…dmn ya ?? thx….

  180. 441 Ginanjar
    Mei 21, 2012 pukul 2:18 pm

    jikalau ada info lahan murah dpt Cp.082152050494. trims…

  181. 444 Asiong
    Mei 27, 2012 pukul 4:22 am

    mohon info bi2t karet kulitas yg bagus, sy sanggup beli dgn hrg 2x lipat tp dgn jaminan dr penjual, sy butuh bi2t yg bagus karna keterbatasan lahan cm 2hktr.
    terimakasih

  182. 446 denmas diego
    Mei 28, 2012 pukul 8:03 am

    yth Pak Putra jaya
    Salam kenal
    Sangat berbahagia saya bisa buka blog bapak krn saat ini saya sedang menbuka lahan karet seluas 500 ha di daerah kuala beringin Labuhan Batu Utara, awalnya org tua saya memiliki lahan kelapa sawit dan sdh menghasilkan selama 17 thn, kenapa saya akhirnya terjun kek karet,krn lahan ortu saya yg tidak sempat dikelola tyata diklaim sbg Areal Hutan Lindung oleh Menhut sesuai SK 44/2005 pdhl areal tsb sdh sertifikat.
    Oleh Kehutanan saya disarankan utk mengajukan program Hutan Kemasyarakatan Milik yg diberi ijin selama 35 Tahun. Beberapa pekebun disebelah saya mengatakan hasil karet bisa jauh lebih menguntungkan 500% dr sawit, dimana bibit yg kami gunakan sekararang adalah hasil okulasi sendiri dgn meminjam tenaga ahli ex PTP, biji klatak yg kami semaikan adlh GT namun entress yg digunakan adlh PB 260 dr PT Socfin.

    Beberapa pendapat mengatakan bhw dlm 100 ha hrs dibg menjadi 3 blok sehingga perhitungan keuntungan perbln /ha adalah 30 ha x 550 phn x 30 hari x 0.1 ons diawal deres x Rp 14.000 sehingga perhitungan kita dalam 100 ha/ bln dpt menghasilkan Rp 693.000.000 sebagai hasil kotor sebelum dikurang 40%, apakah perhitungan itu nasuk diakal pak??

    Karena selama ini kami berkebun sawit hanya mendapatkan 1,5 ton/ha /perbulan apabila harga Rp 1000/kg maka hanya 1,5 juta belum dipotong operasional

    Saat ini kami juga sedang mengembangkan sekitar 2000 ha karet dgn sistem plasma kepada petani dan dari biaya pembukaan lahan dikalkulasikan sebesar 4jt/ha siap tanam dgn asumsi bahwa bibit kami okulasikan sendiri, utk biaya pertumbuhan tidak terlalu besar krn lahan tersebut adalah berada di ketinggian 200m/dpl dan sangat subur shg tidak terlalu bnyak membutuhkan pupuk

    • Mei 28, 2012 pukul 3:17 pm

      Dianjurkan untuk dua tahun pertama masa sadap/nderes jenis bibit PB260 adalah D3, berarti satu hari disadap 2 hari istirahat. 2 s.d 4 tahun masa sadap adalah D2 berarti sahari disadap satu hari istirah, untuk seterusnya (masa sadap 6 tahun) baru setiap hari. Jadi coba hitung ulang berdasarkan anjuran tersebut.

      Hasil yang mendekati riil berdasarkan pengalaman sbb:
      hasil 1 bulan s.d.dua bulan masa sadap dari 6 anca (blok) kurang lebih per bloknya 450 phn
      (6 ancak x 450 phn = 2.700 phn) tidak lebih dari 6 juta per bulan (pada watu itu sedang musim kemarau).
      Hasil Sekarang (6 bulan masa sadap) dari 12 anca sistem sadap D2 (sudah melanggar… he he he) per lima hari kisaran 8 s.d 10 Juta, berarti hasil perbulan berkiran 40 s.d 60 jt.

      Jadi menurut perhitungan saya hasil dari 30 ha per bulan kurang lebih 120 jt an (100 ha pr blnnya 360 jt an). Tapi banyak sekali sebabnya yang mengakibatkan perhitungan itu tidak tepat, antara lain; kualitas dan jenis bibit, perawatan kebun sebelum panen, harga dll.

      Berdasarkan informasi yang Anda sampaikan jelas menguntungkan karet dibandingkan dengan sawit, apa lagi dilhat dari segi kesehatan lingkungan.

      Oke Mas semoga sukses,.. ada juga teman dari Kaltim yang berencana akan main/berkunjung ke lokasi kami.

  183. 448 ggg
    Juni 6, 2012 pukul 1:18 pm

    gan kalo jual getah nya ke mana ya gan ,aku dimagelang tinggal ku

  184. 450 M. SUtanto
    Juni 10, 2012 pukul 9:36 am

    Assalamualaikum pak Putera …

    saya Sutanto dari Bandar Lampung, mohon do’anya karena saya baru membeli sepetak tanah untuk saya jadikan kebun karet ……., mohon bantuannya ya pak jika didalam perjalanan saya ada kendala…, jika kiranya bapak tidak keberatan mohon kiranya bisa mengirimkan no. HP bapak ke alamt e-mail saya : tanto.su@ymail.com

    Wassalam
    M. Sutanto
    Tanjung Karang, B. Lampung

  185. 452 Novi Riady
    Juni 14, 2012 pukul 9:56 am

    Salam Kenal Pak.

    Saya berasal dari desa Senipah, Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
    Saya memiliki 2 lahan kebun karet yang menggunakan bibit Pb260:
    Lahan pertama 1000 pohon dengan jarak 3m x 5m berumur 3 thn
    Lahan kedua 2000 pohon dengan jarak 4m x 4m berumur 1.5 thn

    Saya masih memiliki sisa lahan yg belum ditanami, yang ingin saya tanyakan adalah:
    1. berapa jarak tanam ideal menurut Bapak?
    2. berapa sebetulnya produksi perhari setiap pohon karet kalau dianggap pohon sdh menggunakan bibit yang baik dan pemupukan yang baik?
    apakah dalam setiap pohonnya bisa menghasilkan 3ons perhari x 15 hari = 4.5 kg / pohon / bulan
    atau cuma bisa 2ons saja perhari

    Terima kasih Sebelumnya.

  186. 455 Adi
    Juni 16, 2012 pukul 6:18 pm

    Assalamualaikum…
    Selamat Pagi Pak..
    Mau bertanya ni Pak.. kira-kira kalau penghasilan dari karet bila dibandingkan dengan palawija bgmn ya Pak?
    InsyaAllah saya mau buka lahan karet 5,5 ha tahun ini, doakan saya ya Pak..

  187. 456 Adi
    Juni 16, 2012 pukul 6:26 pm

    eh tanaman pala maksudnya pak kalau dibandingkan dengan karet bagaimana ya pak?
    terima kasih..

    • Juli 8, 2012 pukul 3:06 am

      Mohon maaf Adi, baru sekarang bisa balas karena kemaren kl 1 bulan berada dilokasi (kebun) bermasalah dengan modem. Mohon maaf kembali saya tidak dapat memberikan perbandingan antara Pala dan Karet, karena saya tidak ada pengalaman sama sekali tentang Pala. Oke ya.

  188. 458 Agam Aceh
    Juli 3, 2012 pukul 9:47 am

    Assalammua’laikum ….. smoga agan sehat walafiat…
    Saya dari Aceh mo tanya nih….. kebun saya sekarang lagi terkena Jamur Akar Putih… Apa obat yng paling bagus dan di mana bisa saya beli/dapatkan ?????
    Mohon pencerahan….
    info tambahan… luas kebun 1,5 Ha, umur 2,5 tahun.
    Trima kasih…

    • Juli 8, 2012 pukul 3:14 am

      Waalaikumsalam, terimakasih atas doanya. Mudah2an Agan juga dalam lindunganNya selalu. Amiiiin.
      Sampai sekarang saya juga belum menemukan obat JAP yan manjur, Terkhir saya pakai Byleton dicampur garam, resep ini pengalam petani Bangka, konon katanya mereka berhasil, oleh karena itu saya coba. Mudah2an kalo perawatannya baik dan tempat/tanahnya mendukang 3 thnlagi panen. Oya mhn maaf baru bisa balas sekarang, karena dilokasi/kebun ada malasah dengan modem.

  189. 460 Yogi Yuanda
    Juli 6, 2012 pukul 5:42 pm

    mantap sekali pak, saya juga berencana untuk membeli sebuah lahan utk kebun karet, rencananya di wilayah Sumbar tepatny di sijunjung. gimana menurut bapak daerah disana? apakah bagus untuk berkebun karet?
    terima kasih sebelumnya 🙂 …

    • Juli 8, 2012 pukul 3:18 am

      Haii Yogi,.. mhn maaf baru bisa kasih komentar, karena kl 1 bulan ada masalah dengan modem.
      Daerah Sejunjung saya tidak tau persis, kalo dari kota Padang ke arah Pariamankan? kalo ya sepertinya cocok untuk karet.

      • 462 Riza ansyari
        Juli 9, 2012 pukul 5:09 am

        assalamualaikum semuanya ..
        di khususkan buat abang putera jaya..hhehehe
        saya beruntung bngt bisa ketemu ama situs yg berhubungan ama kebun karet..hehhe…
        sbnrnya saya dari kluarga yg penghasilannya dari kbun karet juga sih..tp saya g begitu paham cara penanaman karet dan penyadapannya…ya maklum g di bolehin ama org tua seh..ktnya hrus lebih baik dri org tua gt…
        tp menurut saya berkebun karet malah lumayan hasilnya seperti yg sudah di rincikan oleh abng putera di atas..lebih dari gaji pegawai..:D
        singkat cerita ni ya bang……….
        saya ada ni lahan kosong 1 ha..yg saya bingungkan masalah bibit unggul..bagaimana saya mendapatkan bibit unggul….saya pingin belajar sendiri cara pembibitan karet dari nol…tp sampe saat ni belum juga nemu bibitnya…klo bang putera bisa bantu saya dapatkan bibit (biji) hubungi di no hp ni ya
        085366349595.. saya butuh 1 kaleng buat lahan 1 ha saya…ya itung2 belajar nanam sendiri…dari mulai nol….maklum bang..dana pas pasan…sekalian ngisi waktu luang

        thanks atas semuanya..semoga kita semua di berikan kesuksesan dan rezeki yg halal dan berkah..

      • 463 Yogi Yuanda
        Juli 12, 2012 pukul 2:26 pm

        gpp pak 😀
        klo dr Padang ke arah Solok pak, tepatny sebelum Dharmasraya. Untuk permulaan rencananya saya mau beli kebun yg sudah berumur 4-8 tahun, nanti klo sudah punya minimal 20 hektar untuk kedepannya baru dimulai dr bibit. Jadi sambil nunggu kebun yg baru ditanam, kita bisa panen yg lain dulu begitu pak. hehehe gmn menurut bapak planingnya??
        Generasi muda sekarang harus merubah pola pikirnya, kalau tidak merugilah mereka 😀
        Terima kasih sebelumnya 😀

      • Juli 13, 2012 pukul 10:00 am

        Punya rencana sepeti itu bukan pemula namanya, tapi pengusaha tulen. Adakalanya tapi… kita tidak hanya puas dengan hasil keuntungan semata. Maksudnya,.. Kepuasan juga ada ketika hasil jerih payah kita sudah akan nampak didepan mata,… Oke.

      • 465 Yogi Yuanda
        Juli 16, 2012 pukul 3:23 pm

        oke pak, setuju sekali 😀

  190. 466 Riza ansyari
    Juli 9, 2012 pukul 5:13 am

    assalamualaikum semuanya ..
    di khususkan buat abang putera jaya..hhehehe
    saya beruntung bngt bisa ketemu ama situs yg berhubungan ama kebun karet..hehhe…
    sbnrnya saya dari kluarga yg penghasilannya dari kbun karet juga sih..tp saya g begitu paham cara penanaman karet dan penyadapannya…ya maklum g di bolehin ama org tua seh..ktnya hrus lebih baik dri org tua gt…
    tp menurut saya berkebun karet malah lumayan hasilnya seperti yg sudah di rincikan oleh abng putera di atas..lebih dari gaji pegawai..:D
    singkat cerita ni ya bang……….
    saya ada ni lahan kosong 1 ha..yg saya bingungkan masalah bibit unggul..bagaimana saya mendapatkan bibit unggul….saya pingin belajar sendiri cara pembibitan karet dari nol…tp sampe saat ni belum juga nemu bibitnya…klo bang putera bisa bantu saya dapatkan bibit (biji) hubungi di no hp ni ya
    085366349595.. saya butuh 1 kaleng buat lahan 1 ha saya…ya itung2 belajar nanam sendiri…dari mulai nol….maklum bang..dana pas pasan…sekalian ngisi waktu luang

    thanks atas semuanya..semoga kita semua di berikan kesuksesan dan rezeki yg halal dan berkah.
    saya sekarang tinggal di daerah penarik,kecamatan mukomuko ,BENGKULU

  191. 470 exo geronds cyo
    Juli 19, 2012 pukul 2:20 am

    mulai deg2an nih,, mau panen perdana.. mohon doanya ya.. smoga getahnya sesuai dgn yg di impikan slama ini… 🙂

  192. 475 Sam_Firdaus
    Juli 23, 2012 pukul 8:15 am

    Assalamualaikum….yang terhormat Bpk Putera Jaya, salam kenal sebelumnya…saya tertarik dengan cerita keberhasilan Bpk berkebun karet…..saya sbenarnya sudah punya kebun karet +- 3 ha, 1,5 ha dah menghasilkan dan 1,5 sudah mau panen dan masih ada +- 8 ha yang belum ditanam….yang jadi masalah selama ini bibit yang saya gunakan berasal dari dinas pertanian dan sebagian lagi dari biji (satu lubang dua biji setelah tumbuh di gabung) yang sudah menghasilkan getahnya tidak memuaskan dan yg mau di panen juga belum tahu hasilnya…satu masalah lagi di tempat saya (Bengkulu Selatan) masih bnyak sekali hama babi dan monyet jadi ketika kita menanam hampir 1/2 mati/rusak bahkan tidak jarang yang habis seluruhnya……dengan gambaran permasalahan tersebut di atas saya mohon pencerahan dari Bpk mengenai tempat penjualan bibit yg direkomendasikan (Bengkulu) dan cara penanganan hama babi maupun monyet…terima kasih

    • Juli 23, 2012 pukul 4:46 pm

      Waalaikumsalam Sam.

      Untuk di daerah Bengkulu saya tidak punya relasi penjual bibit.
      Kalo babi bisa diatasi dengan cara dipagar dengan kayu/bambu, biasanya stelah umur 2 tahun serangan berkurang, kalo monyet memang susah2 gampang karena biarpun sudah dipagar simonyet tetap bisa masuk, tetapi bisa dicegah dengan cara dijaga dengan senapan angin, kebetulan simonyet nyerangnya selalu pada siang hari, sedang babi bisa siang bisa malam.

    • 477 exo geronds cyo
      Juli 24, 2012 pukul 4:32 am

      sbelumnya maaf nih..tuk,mengendalikan hama monyet dan babi.. klo memungkinkan dikasi jaring.. aku pernah dulu swaktu karet masih berumur 2 tahun.. dipagar dgn jaring.. alhamdulillah,berhasil..

      • Juli 24, 2012 pukul 7:05 am

        Jaring juga boleh, pengalaman saya sekarang ini disamping biayanya lebih tinggi dibanding bambu (tergantung daerahnya) juga mafaatnya kurang maksimal apalagi kalo kita tumpangsari dengan singkong.
        Jaringnya/wareng didobrak pada jebol, tetapi setelah saya buangin/cabutin singkongnya lumayan amaaan. Itu cerita untuk si babi lainlagi cerita untuk simonyet musuhnya hanya senapan angin.

    • Juli 27, 2012 pukul 7:33 am

      kalau butuh bibit karet unggul sembawa saya bisa bantu

  193. 480 lina
    Juli 26, 2012 pukul 2:32 am

    saya jg mau coba bertanam karet tp disulawesi tenggara..mau dapat bibit unggulnya dr mana yah??? biar ga salah pilih dan hasilnya jg nanti bagus..

  194. 482 Sam_Firdaus
    Juli 27, 2012 pukul 2:16 am

    Maaf pak putera jaya saya mau tanya di tempat saya (Bengkulu) untuk penyiangan rumput/gulma selalu menggunakan racun rumput bukan ditebas/dipotong…apa pengaruhnya ke tanaman karet??

  195. 484 yosi
    Agustus 5, 2012 pukul 5:34 pm

    Pak Putera, saya tinggal di Jambi, tepatnya di Merlung, Umur 23 Tahun. saya mempunyai 4 Ha Hutan, saat ini dalam masa penumbangan dan rencana setelah penumbangan akan di lakukan pembakaran. Yang jadi permasalahnnya pak, kebun saya ini konturnya miring, kemiringingannya hingga 45 derajat. Apakah dengan kemiringan seperti ini tetap bisa di tanami karet ? dan apa kerugiannya dengan kontur tanah yang miring ?. Dimana saya bisa mendapatkan Bibit karet unggul pak ? sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak

    • Agustus 9, 2012 pukul 4:38 pm

      Sebaiknya kemiring diatasi dengan dibuatkan pelataran. tujuannya untuk memudahkan pada waktu penyadapan dan untuk mengefektifkan pemupukan.
      di bolg ini banyak teman-teman yang menjual bibit, Anda bisa komunikasi langsung sama merek, diantaranya jaual bibit karet sembawa dengan alamat ini:
      pembibitankaret.info x
      pembibitankaret@yahoo.com,

    • 486 Eko
      Oktober 15, 2012 pukul 6:26 am

      Assalamualaikum pak haji numpang lewat..
      Buat yg serius nyari tanah untuk kebun. Saya ada info lahan kosong 1blok/hamparan. 15ha punya 3orang saudara. Masing masing 5ha. Jalan lebar keras,tidak masalah dg hujan.tanah saya ada 5,5ha didekat situ, dalam proses tumbang untuk kebun karet, Dan Bibit karet saya usahakan sendiri oleh tenaga ex PTPN5 9tahun dipekerjakan okulasi karet dan coklat. Saya jamin kwalitas asli. Bagi yg mau serius ayo ambil kesempatan ini. Jangan hanya cuma ingin seperti mereka.
      40mnt dari jalan lintas. Masuk lewat jalan PT. Info:085366517153
      Terimakasih pak haji. Wassalam

  196. 488 andi ranay
    Agustus 11, 2012 pukul 3:35 pm

    Ass wr wb…..salam kenal n hormat buat rekan2 semua, khususnya pak Putera Jaya….
    Saya Andi, lahir n besar di Prabumulih, senang sekali ketemu komitas ini yg memberikan pencerahan kesaya ttg karet …. mohon informasi apabila ada lahan kosong disekitar prabumulih buat saya memulai tanam karet….

  197. 490 Jufri
    Agustus 12, 2012 pukul 11:23 pm

    Assalamualaikum pak putera, saya jufri di Aceh Barat, minta tolong dikirim photo pohon karet klon PB 260 yang baru berumur 2 tahun, pingin bandingkan dengan kebun saya, krn juga punya sepetak kebun karet yg bentuk daun dan batangnya sangat beragam, pada hal dulunya saya memesan bibit jenis PB 260 dr Medan.

    • Agustus 14, 2012 pukul 2:21 pm

      Dalam waktu dekat akan saya tampilkan umur karet klon pb 260 umur 6 bln. Saya yakin lebih bagus punya Anda (karena dari Medan) dibanding dengan punya saya karena hasil tangkaran di luar Balai.

  198. 492 anto
    Agustus 15, 2012 pukul 7:45 am

    pak putera,, ingin tanya pak. ada informasi tanah di jual yg kira2 cocok utk di tanami karet tdk pak ? krn keterbatasan mungkin ckup skitar 5~6ha dlu pak. dan utk saat ini harga perhektarnya di kisaran berapa pak ya? tolong di informasikan bila bapak punya informasi tersebut..trimakasih.

    • Agustus 15, 2012 pukul 3:57 pm

      Mohon maaf Pak Anto saat ini domisilinya/tinggal dimana?
      Di Tempat saya (disamping/sebelahan dengan kebun saya) ada yang mau jual 45 jt per ha luas kl 8 ha.
      Kondisi sekarang ada pohon karet tua yang masih menghasilkan.

      • 494 anto
        Agustus 26, 2012 pukul 12:34 pm

        maaf ya pak putera,, komputerku lagi rusak pak jadi skarang baru bisa buka tulisan bapak,, inipun minjam komputer teman,,,itu luas 8 Ha harus di beli smua ato bagaimana pak ya??? aku sangat trimakasih atas bantuan bapak,, atas informasi bapak,,

      • 495 anto
        Agustus 26, 2012 pukul 12:48 pm

        Satu lagi pak putera,saya buta samaskali dlm soal ini, mnurut bapak kondisi tanah itu cocok utk di tanam pohon karet pak,, trimakasih.

      • Agustus 27, 2012 pukul 5:10 pm

        Cocok bangat untuk karet, harus diangkat/dibeli semua. Kalau Mas Anto berminat, nanti saya berembuk dulu dengan keluarga mungkin ga kami ngambil yang 2 hektarnya.

  199. Agustus 27, 2012 pukul 7:18 am

    Asslamu’alaikum…
    Maaf Pak sya mau tanya, saya seorang mhsiswa kbetulan pnya lahan sekitar 1 ha tetapi kondisi tanah tersebu berlumpur/ rawa/ tanah persawahan yang ingin saya tanyakan apakah kondisi tanah seperti itu apakah saya bisa manfaatkan untuk lahan tanaman karet…mohon bimbingannya
    terimkasih.

    • Agustus 27, 2012 pukul 5:13 pm

      Biasanya kalo rawa tidak cocok untuk karet

      • 499 anto
        Agustus 28, 2012 pukul 2:14 am

        OK pak Putera, trimakasih skali informasinya..mengenai latar blakang tanah ini bagaimana pak? bisa timbul masalah ga di kemudian hari ? bapak pasti lebih paham soal pertanahan gini.
        Bulan 11 tgl 10 saya akan pulang ke jakarta pak.. Tapi karena padat sekali jadwalnya,kira2 di minggu ke 4nya baru bisa coba tindaklanjuti informasi tanah ini..Oya,, bapak condetnya mana pak ? Saya di gang Nangka pak,,skitar 500 meter dr pool taksi GAMYA arah cililitan..

      • Agustus 28, 2012 pukul 6:08 am

        Sepertinya kita berdekatan, saya di gg Pucung kurang dari 1 km dari Pool Gamya ke arah cililitan.
        Yang jelas saya tau persis sejarah tanah itu dan dengan yang punya saya kenal.
        Anda sekarang emang lgi ada dimana?

  200. 501 Sam_Firdaus
    Agustus 28, 2012 pukul 10:01 am

    maaf pak saya mau tanya apa ada pengaruh terhadap lateks dan umur sadap jika penggunaan bibit lokal (biji d tanam d polibeg) setelah beberapa bulan d tanam langsung tanpa okulasi atau 3 in 1, terima kasih

  201. 503 anto
    Agustus 28, 2012 pukul 10:35 am

    Saya lagi cari modal di Taiwan pak, tapi ya,,,,,, karena gaji pas2an, ga beda jauh sama di indonesia,,jd hasilnya tdk seberapa..soal tanah nanti cba di cek bersama2 ya pak.. Slanjutnya, ada 2 hal yang ingin saya tau ini pak. Pertama, mengenai kondisi sosial kemasyarakatan di situ, apa bisa di bilang guyub rukun adem ayem gitu pak. Beberapa wkt lalu kan santer beredar berita tentang tindak kekerasaan salahsatu daerah pulau sumattra bahkan sampai jatuh korban jiwa itu kita wajib waspadai. Apalagi say tdk pernah menginjakkan kaki di pulau sumatra jadi saya tdk paham soal kondisi kemasyarakatan di sana.. Yang kedua,,kira2 ada kesulitan atau tidak dalam hal tenaga perawat kebun di sana pak ? kerena sptnya saya tdk bisa mengerjakan sendiri kebun itu., atau bapak ada saran yg lbih efisiennya bagaimana?,,,gg pucung saya tau pak, cm 200an meter dari gg Nangka kok..Bapak Asli Condet ?

    • Agustus 28, 2012 pukul 4:01 pm

      2 pertanyaan diatas sudah saya perkirakan akan muncul, jawaban apa adanya nanti sya sampaikan setelah kita bertemu. Asli saya dari Komering Palembang, tanah yg mau dijual itu tempat kelahiran saya.

  202. 505 Naga
    Agustus 28, 2012 pukul 3:34 pm

    Mas Putera, sembawa ini berapa jam dari palembang?
    ohya, apakah masih ada kebun karet yang masih di jual?
    perhektarnya berapa?
    trus itu apakah surat tanahnya sudah shm atau gimana?
    terima kasih mas…

    • Agustus 28, 2012 pukul 4:15 pm

      Sembawa itu serambinya Kota Palembang, Tulang,… tidak jauhlah.
      Masih ada yang jual, luas kl 12 ha. umurnya 7 thn, disadapnya baru 10 bulan. di dalam kebunnya ada 2 rumah, yang satu rumah tinggal dan yang satunya untuk tukang sadap. Rumah tinggalnya senilai lebih dari 1 M. Mau di jual 7,5 M.
      Surat tanah belum SHM baru sampai di Camat.

  203. 507 anto
    Agustus 29, 2012 pukul 1:15 am

    Iya pak,, trimakasih. Saya akan berusaha luangkan waktu bln 11 nanti spy dpt bertemu menindaklanjuti informasi ini. Seumpama ada yg sdkt privat bapak bisa kirim ke mail saya ato HP saya, mengingat saya nanti benar2 penuh jadwalnya pak,, pertama ku hrus perpanjang KTP d jkt,, lalu ke semarang,, trus ke Solo menemui orang tua.. Kemudian ke Jkt lagi,, nginep smalam lgsng ke Pematang siantar, di sana 3 hari trus ke Pkanbaru,, baru kembali lagi ke jkt.,,namun saya akan tetap luangkan waktu pak..dan ini mail saya : yn1881@gmail.com HP : +886917715246.,,kalo boleh, saya ingin tahu juga mail dan No HP bapak… Oya pak, saat ini tanah itu surat2nya bagai mana ya pak?

    • Agustus 29, 2012 pukul 2:26 pm

      Kan rumah kitakan dekat, nanti apabila Anto sudah di Indonesia silakan ke rumah, baru nanti kita bicara panjang lebar. Surat tanah itu sendiri saya belum tanya, yang jelas belum sertifikat, karena ditempat saya semua kebun belum sertifikat termasuk punya saya (kl 21 ha).
      Kemungkinan besar di bulan November saya ada di Kebun/Palembang.

  204. 509 Naga
    Agustus 29, 2012 pukul 2:52 am

    Berarti sudah termasuk mahal juga ya mas harga tanah di sana..
    apa tidak ada harga kebun yang masih terjangkau mas, mungkin yang masih 20 jt/ha, heheheheh…
    mungkin gak mas ada harga kebun seperti harga di atas? atau kalau boleh tau harga termurah di sekitar kebun mas berapaan mas per ha nya?

    • Agustus 29, 2012 pukul 5:25 am

      Harga termurah lahan kosong/semak belukar saat ini 30 jt per ha. di samping kebun saya ada yang mau jual 45 jt per ha luas 8 ha, tapi ada pohon karet tuanya yang masih menghasilkan, saya tdk tau berapa hasil per bulannya.
      Harga 7,5 M yang saya tawarkan segalanya bagus, dekat dari jalan raya, kualitas bibit bagus, Rumah tinggalnya juga luamayan bagus untuk menikmati hari tua.

      • 511 Naga
        Agustus 29, 2012 pukul 6:22 am

        yg perhektar 45jt itu apakah bisa di ambil hanya 2ha mas?
        mklum kantongnya cuma ada segitu..
        tapi ya bingung jg nanti kelolanya gimana, saya aja ada di jakarta..
        atau mas punya rekomendasi sprti apa mas? 🙂

      • Agustus 29, 2012 pukul 2:16 pm

        Silakan simak komunikasi saya dengan Mas Anto. Dan tentunya tidak akan saya biarkan begitu saja, informasi sekecil apapun akan saya sampaikan, antara lain resiko2/kendala2 yang akan dihadapi berkebun karet.

      • 513 Naga
        Agustus 30, 2012 pukul 2:17 am

        Sudah baca mas, saya tertarik dengan yg 8ha itu, boleh jg yg 2ha buat saya, hehehe..
        mas putera, boleh tau no telp dan alamat emailnya? terima kasih..

  205. 514 Irwansyah
    Agustus 29, 2012 pukul 3:35 am

    Mo bagi cerita sedikit Mas bro..lebaran x ini sy kedatangan tamu dari Way Kanan Lampung Utara..kebetulan si Boss Lurah di sana,,beliau ajak sy utk investasi berkebun karet….sy sangat tertarik kalo dengar ceritanya, skedar sharing skaligus cari info…untuk beli bibit katanya yang unggul dari negeri jiran malaysia, kisaran 10rb-12rb/pohon, apa memang sekitar itu? tanah di sekitar kec.Banjit Way Kanan skitar 15-20jt/Ha apakah wajar? kalo hitungan matematis sangat menggiurkan kalo kurun waktu 5-6thn sudah bisa d sadap..trims atas pencerahannya..

    • Agustus 29, 2012 pukul 5:43 am

      Hubungan Anda dengan beliaunya seperti apa? Familikah? Temankah? dan seterusnya…
      Masalah bibit dari Malaysia saya tidak ada pengalaman langsung. Ini pengalaman/cerita teman saya yang punya kebun di Riau sekitar 4 thn yang lalu beliau beli bibit dari (katanya) dari Malaysia 20 rb/batang.
      Kalau pengalaman saya pribadi JANGANKAN DARI MALAYSIA dari LOKALPUN sudahnya setengah mati untuk mendapatkan bibit yang asli yang sudah direkomendasikan.
      Mengenai harga tanah mungkin juga, di tempat saya harga segitu sekitar 5 tahun yang lalu.

    • 516 Naga
      Agustus 29, 2012 pukul 6:26 am

      Lumayan murah itu mas irwan,, tapi apa bisa di percaya tuh pak lurah..
      soalnya zaman sekarang itu rada ngeri utk percaya sama orang lain, ntar udah kita beli malah ada yang ngakuin kebun kita, bisa berabe..

  206. 517 yosi permajaya
    Agustus 30, 2012 pukul 2:46 pm

    Sekedar informasi harga bibit karet 4 hari yang lalu
    => di Sebawa saya mendapatkan info bibit karet klon PB 260 dengan harga Rp. 5.000/btg tidak bersertifikat,
    bibit dikembangkan oleh kelompok tani yang berada di sembawa (Sum-Sel)
    => di Sebawa saya mendapakan info bibit karet klon PB 260 dengan harga Rp. 6.500/btg tidak bersertifikat,
    bibit dikembangkan oleh (belum tahu siapa pengembangnya) yang berada di sembawa (Sum-Sel) saya
    mendapatkan info langsung dari salah satu orang yang bekerja di Balai Pertanian Sembawa (Bpk. Akhmadi)
    => di jambi saya mendapatkan info harga bibit karet klon PB 260 dengan harga Rp. 6.500/btg tidak bersertifikat,
    (saya mendapatkan info ini dari salah satu teman saya yang berada di jambi)

    Saya disini bukan menawarkan dan bukan merekomendasikan bibit yang saya sebutkan diatas, saya juga sedang mencari bibit karet, info diatas hanya sekedar berbagi, barangkali di antar teman-teman ada yang belum mendapatkan info terbaru. Untuk teman-teman yang lainnya, saya ingin bertanya, Tanaman karet yang sudah ditanam (bukan pembibitan) apakah tidak boleh diberikan pupuk KIESERIT, jika tidak boleh apa alasannya dan jika boleh apa sich untungnya menggunakan pupuk tersebut untuk tanaman karet ?. dan Jika ingin menanam karet kira-kira dibulan berapa cocoknya? dan adakah teman-teman yang bersedia memberikan rekomendasi pemupukan untuk tanaman karet. Sekian terima kasih.

  207. 518 anto
    Agustus 31, 2012 pukul 6:14 am

    Pak Putera,, utk smntara sptinya kita putus komunikasi dlu krna kmputer mo tak pulangin ke Yang punya. Punyaku sendiri ga jelas kapan selesai di servis padahal sdh hmpir 3 minggu..klo ada informasi yg sifatnya mendesak mohon bapak tdk berkeberatan utk sampaikan ke saya scptnya mlalui SMS +886917715246.. Nanti saya yg TLP balik..Selamat berkarya tetap semangat jangan sampai surut walo harga karet sedang susut.. Hehehe,, salam.

    • Agustus 31, 2012 pukul 7:17 am

      tolong jajakin kalo kita kirim langsung ke taiwan ada peluang atau tdk? tentunya kecil-kecilan. saya punya ponakan di korsel dia pernah ngajak saya menjadi pemasok kertas hvs.

      • 520 anto
        September 3, 2012 pukul 2:08 am

        wah,, rupanya pmikiran kita sjalan ini pak. Saya jg prnh terlintas pmikira yg demikian. Cuma baru terlintas karena saya sadar yg spt ide td akan perlu proses dan memakan waktu, tnaga dan strategi..Saya sbenarnya tertarik dan mempertimbangkan juga,apalagi di sini banyak skali industri dan utk karet pasti di datangkan dari luar taiwan krn di twn tdk ada perkebunan karet..Sekedar ingin tau dlu pak,,,bahan karet yg siap eksport itu berbentuk apa pak? dari wujud getah karet yg baru di sadap dri kbun ,,perlu berapa tahap proses spy karet itu siap eksport..Hal yg paling masuk akal adalah memotonng jalur distribusi, supaya harganya dpt sdkt lebih tinggi bg ptani,, namun bisa lebih rendah harga beli utk industri..karena sebagai pemain baru harga lbh rendah lmyn ampuh utk menarik pelanggan baru..sbg contohnya, dri petani klo bisa tdk usah melewati pengepul,,tdk usah melewati pabrik pengolah,,namun kita olah sndiri dan lgsng di ekspor..Dari situ saja sdh 1 jalur kita potong yaitu tanpa lewat pengepul..Nah, mungkin yg blum di kuasai saat ini hanya bagaimana tehnik dan cara mengolah getah karet, menjadi wujud bahan karet yg siap ekspor tadi.. itu yg prlu kita cari solusinya dulu..Tapi laen halnya apabila getah dri kbun itulah kebanyakan yg di terima pasar eksport, itu kta ga plu lg mengolahnya terlbh dahulu..gmana pak ??..saya di sini ada ada knal 1 sales handal mungkin pertama2nya bisa minta tolong dia utk buka jalan pertamanya,, Ini bukan janji lho pak,, krn aku jg sadar mencari pasar utk jaman skarang bukanlah perkara mudah..tapi kalo tdk pernaha di coba,kita tak kan pernah tau dan mempelajarinya.

      • September 3, 2012 pukul 7:53 am

        Okelah nanti kita perdalam lagi pembahasan masalah ini, tentunya kita harus bagi2 kavling.

  208. September 3, 2012 pukul 2:54 pm

    MAS PUTRA NUMPANG BERBAGI INFO:
    BAGI TEMAN -TEMAN YANG MEMBUTUHKAN BIBIT KARET SEMBAWA BISA SAYA BANTU
    SAYA MEMJUAL BIBIT KARET SEMBAWA
    BAGI YANG BERMINAT BISA HUBUNGI
    SODIQ ( 0813 7321 6777)
    FACEBOOK :PEMBIBITANKARET@YAHOO.COM

  209. September 3, 2012 pukul 2:56 pm

    MAS PUTRA NUMPANG BERBAGI INFO:
    BAGI TEMAN -TEMAN YANG MEMBUTUHKAN BIBIT KARET SEMBAWA BISA SAYA BANTU
    SAYA MEMJUAL BIBIT KARET SEMBAWA
    BAGI YANG BERMINAT BISA HUBUNGI
    SODIQ ( 0813 7321 6777)
    FACEBOOK : PEMBIBITANKARET@YAHOO.COM

      • 525 anto
        September 10, 2012 pukul 8:03 am

        Sepi amat,, Ayo kita mulai lagi pak Putera, spy ramai..
        Sudah ada informasi soal surat2 dari tanah itu atau belum pak Putera ?? Yg kdua,, utk memroses smp SHM,, kira2 biayanya brapa per hektarnya ya pak ? (kurang lebih saja)..

      • September 11, 2012 pukul 5:58 am

        – Surat-suratnya sudah jelas belum sertifikat.
        – Saya belum pernah coba mencari informasi masalah pengurusan sertifikat, beberapa bulan yang lalu
        saya dengar prona (?) tapi saya ga kebagian.
        – kalo Anto memang niat coba masuk FB Petani Karet Indonesia, saya lihat disitu ada yang amu jual lahan
        seluas 5,6 ha harganya 28 jt/ha, NEGO.

  210. 527 Herri
    September 11, 2012 pukul 10:23 pm

    Assalamualaikum.. Bapak, subhanaallah, Blog nya bagus sekali pak, menjadi inspirasi anak muda, perkenalkan pak saya Heri tinggal di palembang, Rencana mau berkebun karet, Alhamdulilah dapet lahan 1,5 Ha di daerah beringin, prabumulih pak, cuma ya itu lokasi kebun hanya bisa sampai naik motor, Tapi saya semangat, mohon doa nya pak, banyak pelajaran yg saya dapat disini, mgkn nanti mohon bantuannya Bapak , nmr Hp bpak sdah saya simpan, ntar boleh ya pak direpotin buat nanya2, skrang lagi tebas tebang lahan, o iya pak mw nanya, penglaman bapak gimana kerja sama penduduk lokal utk pengurusan kebun, terus klo sudah krja sama penyadapannya gimana ?, atau sistem upah saja, mohon pencerahan pak.

    • September 12, 2012 pukul 3:39 pm

      Waalaikum salam. Amiiiin Ya Rob. Semoga suksess.
      Kendala yang saya anggap berarti/paling susah memang memilih siapa dan bagaimana tenaga sebelum dan sesudah Panen. kalo saya ceritakan melalui tulisan mungkin berapa halaman bahkan BAB. Saya punya rencana Akhir bulan Desember akan mengadakan Selamatan Rumah dan Resepsi pernikahan Putri saya, sekaligus ajang silaturahmi dan tukar pikiran dengan kawan2 petani karet dan penangkar bibit. Besedia datang?

      • 529 anto
        September 12, 2012 pukul 4:26 pm

        Mdh2an saat nanti saya msh d indo,dan ingin ikutan jg..di tgl brp itu pak?

      • September 13, 2012 pukul 4:40 am

        Ha ha ha. Tolong doanya, Insya’Allah disekitar 25 dan 26 Des 2012.
        Teman2 fb belum saya beri tahu.

      • 531 Herri
        September 12, 2012 pukul 6:18 pm

        Alhamdulilah semoga silturahim ini terus berlanjut dan menjadi keberkahan utk qt semua pak haji,o iya pak usia saya 30 thn pak baru anak satu, saya juga mgkn kebun itu diurus sendiri saja, sistem upah pekerjaan aja pak, takutnya nanti nyuruh org gak serius ngurusnya,
        Perihal undngan bapak Insya Allah qt usahakan pak haji, di tanggal berapa pak dan dimana alamatnya ?, semoga Allah memudahkan niat baik qt smw pak. Amiinn,

      • September 13, 2012 pukul 3:58 am

        Diurus sendiri jauhh lebih baik dari model apapun.
        Insya’Allah disekitar tgl 25 dan 26, soalnya menyesuaikan jadwal libur dari anak yang lainnya.
        Tempatnya lumayan jauh di daerah OKI Desa Pengarayan Kec. Tanjung Lubuk.

  211. 533 anto
    September 12, 2012 pukul 8:26 am

    Ya pak saya sdh baca,,tp q jd mrinding trutama soal pencuri gtah karet..lalu jg soal ancaman tengkulak setempt jika ada tngklk luar yg brani bli getah dg hrg lbh tinggi….apakan di tempat bapak sana 2 hal ini jg masih berlku pak ?

  212. 540 denmas diego
    September 12, 2012 pukul 5:39 pm

    mas numpang tanya ya,sy masih bingung bgmn caranya menghitung hasil panen yg sampean bilang bisa 9jt/bln/ha,sedangkan dalam buku resmi pertanian saja diketahui bhw klon pb 260 dpt menghasilkan 2000 ton/ha/tahun sehingga kita ambil rata2 hasilnya 166 kg/ha/bln jadi sekitar 2jt/ha/bln kalo harganya 12rb/ kg,sedangkan anda menghitung kalo saja 2 ons/batang/deres maka didapat 9jt rupiah,waduh jadi keder nich mau tanam karet

    • September 13, 2012 pukul 4:06 am

      Ha ha ha. Kalo dalam tulisan “PERKIRAAN BIAYA BERKEBUN KARET PER SATU HA” itu hayalan saya ketika baru belajar bertani karet. Tapikan uraian dibawahnya sudah saya sederhanakan (4 jt/ha/bln), Alhamduliliah kenyataannya (setelah panen) sesuai. Tetapi kalau saja janji tukang bibit itu benar bahwa satu pohon itu bisa menghasilkan 2 ons/persadap, maka hasil 9 jt per bulan juga bisa terjadi, nyatanya hasilnya tdk (2 ons/phn/sadap) seperti itu. Hasil riel sekarang dalam satu ha setelah disadap (cuaca normal) berkisar 4 jt sd 6 jt. Rinciannya seperti ini; dalam satu ha jumlah pohon kl 650 phn, umur 5 th yang baru bisa disadap 410 phn, dalam 6 hr bisa menghasilkan 70 s.d 80 kg, harga pada waktu itu 14.000/kg, jdi hasil dalam waktu 6 hr = 70 kg x Rp 14.000,- = 980.000,- jadi hasil selama 1 bln (5xjual) = 5 x 980.000,- = Rp 4.900.000,- itu makanya saya berani memperkirakan apabila dalam satu ha sudah bisa disadap semua hasilnya bisa mencapai 6 jt per bln. Sekali lagi harga dan cuaca sangat menentukan. Oke Den? semangat ajalah yang jelas jauh lebih menguntungkan ketimbang kita jadi SPG.

  213. 542 nofriansyah
    September 15, 2012 pukul 3:46 am

    salam sejahtera buat petani karet.permisi pak putera jaya saya mau memerikan info buat bapak2 yg mau mencari tanah utk berkebun karet di daerah saya milik tetangga.siapa tau ada yg berminat.klo deal jgn lupa “cendolnya” ya….hehehheehhehehehe.
    1. dijual tanah kosong sluas 1,5 Ha seharga 100 jt….tanah bersih siap tanam…dekat jalan raya kurang lebih 400 meter
    2. di jual tanah seluas 2 Ha dg harga 135 jt….di atas tanah berdiri rumah permanen dan ada kebun karet yg msih berproduksi…..(lokasi dekat dgn tanah no 1).
    dan masih ada 2 lagi yg mau jual tanah,tapi infonya kurang jelas. yg jelas udah ada plang pemberitahuan bahwa “tanah mau dijual”.
    semua tanah ada di daerah jln.padang lama desaTeluk Kuali Kec.Tebo Ulu Kab. Tebo, Jambi.
    saya hanya membantu…..semoga info ini bermanfaat……..

    • 543 anto
      September 15, 2012 pukul 4:59 am

      Utk mas Nofrian,,ada informasi yg lbih detailga ya,yg 2 ha itu umur karetny brapa th ,,,,,? Utk yth bpk Putera,,ada informasi yg d fcbook itu kondisi tanh berbukit pak,,gmna apa jd kndala ? Ada tanah yg laen,,kondisi tanah berbukit dan bercadas pula,,apa jg jadi kndala pak ?? Tlg bpk klo ada wktu ikut menyimak eksistensiku difcbok sana..trmksh.

      • 544 nofriansyah
        September 15, 2012 pukul 8:33 pm

        informasi yg lebih detail yg bagaimana masmaksud?maklum saya kurang paham jual beli tanah…untuk yg 2 ha itu umur karetnya udah lumayan tua mas ,kira2 18 tahunan….tapi org yg jual bilang masih bisa 60 kg/minggu (5hari sadap). tanahnya lokasinya d pinggir jalan mas,dekat juga ama jalan raya….dijual sekalian rumahnya, jadi kebun karetnya gak seluas 2 ha itu karna ada rumah permanen diatasnya.surat2 lengkap….tadi siang ada orang yg ngelihat lokasi tsb.nggak tau udah terjual apa belon…ntar di update lagi dah info nya…

      • September 24, 2012 pukul 3:56 pm

        Alhamdulillah modem sdh berfungsi. Mohon maaf saya tdk bisa berkomentar mengenai kondisi tanah yang Anto maksud, khuatir ada yang menafsirkan ada tendensi dibalik komentar saya.

  214. 547 anto
    September 25, 2012 pukul 3:43 am

    Tdk apa2 pak putera,saya bisa memahaminya…bpk sdh balik ke jkt lagi ya ? Bagaimana tournya kmaren di kebun impian..saya jd ikut ngebayangin tourny jug nih di kbun impian.

  215. 549 Sam_Firdaus
    Oktober 3, 2012 pukul 12:26 am

    Maaf pak putera jaya saya mau tanya…pada awal buka sadapan getah yang keluar tidak banyak, apakah itu masih normal, kata temen kalau di awal sadapan getah memang belum normal kalau memang seperti itu setelah berapa bulan sadapkah getah bisa normal? terima kasih

    • Oktober 3, 2012 pukul 1:08 am

      Pengalaman saya memang seperti itu, kurang lebih satu bulan atau 10 s.d 15 kali sadap (luka sadapan) baru normal, waktu itu saya masih pakai sistem sadap d3. Kebetulan juga sekarang saya baru buka lagi habis diliburkan karena kemarau. Saya hitung sudah 4 kali sadap(luka sadap) belum keluar ketah secara normal, bahkan sebelum masuk mangkok sdh kental di luka sadap, ini perkiraan saya disebabkan cuaca masih panas/kemarau.

  216. Oktober 6, 2012 pukul 2:41 pm

    selamat malam, assalamualaikum…..
    salam kenal saya tatang rukmajaya tinggal di bandung, membaca dan menyimak isi diskusi atau sharing di sini saya jd tertarik untuk berkebun. ceritanya saya pernah tinggal di solok sumatra barat, karena kangen untuk bertemu teman sma saya sering mudik kalo hari raya, singkat crita akhirnya saya diracuni untuk beli tanah di daerah singkarak seluas 2ha, dari isi sharing disini saya jd membulatkan diri untuk memproduktifkan tanah dengan karet, terima kasih mas Putera Jaya….

    Tatang Rukmadjaya

  217. 553 Sam_Firdaus
    Oktober 8, 2012 pukul 8:34 am

    Maaf pak Putera Jaya saya mau tanya..meneruskan pertanyaan sebelumnya…saya sudah +-3 minggu menyadap karet yang baru buka sadap dengan sistem d2 (sehari nyadap sehari libur)/ +- 8-9 sadapan jumlah batang karet yang di sadap 180 batang setelah terkumpul getah karet sebanyak 50 kg (di tempat saya belum turun hujan)…yang saya tanyakan normalkah getah karet yang dihasilkan atau terlalu sedikit/kurang untuk ukuran baru buka sadap? terima kasih

  218. 557 Hikmawan
    Oktober 9, 2012 pukul 3:33 pm

    Ijin nimbrung juragan, kebetulan saya pemain baru. Kebun baru berumur 8 bulan, luas 4ha. Perjalanan dan perjuangan masih panjang banget, he3

  219. 559 Sam_Firdaus
    Oktober 11, 2012 pukul 12:38 am

    terima kasih atas jawabannya ….getah yang 50 kg (ada yang baru sadap dan ada juga yang kering) di kumpul di mangkuk selama 3 minggu dari 8 kali sadap (baru buka sadap dan kondisi belum ada turun hujan)..kira2 termasuk bagus atau kurang getahnya?…terima kasih

  220. 560 Sam_Firdaus
    Oktober 11, 2012 pukul 12:42 am

    terima kasih atas jawabannya ….getah yang 50 kg (ada yang baru sadap dan ada juga yang kering) di kumpul di mangkuk selama 3 minggu dari 8 kali sadap (baru buka sadap dan kondisi belum ada turun hujan) 180 batang umur 6,5 tahun..kira2 termasuk bagus atau kurang getahnya?…terima kasih

  221. 561 anto
    Oktober 11, 2012 pukul 10:17 am

    Pak Putera,,kebun bpk yg 4.400 pohon saja kluar getah 512 kg,,kok itu ada yg cuma 180 pohon bisa dpat 50 kg,sama sama 8x sadap,,,apa karena umurnya sudah 6,5 th x ya pak.

  222. Oktober 11, 2012 pukul 2:17 pm

    mas…itu kebun..sadap sendiri atau ada karyawannya? kalau sadap sendiri apakah mas sanggup? kalo pake karyawan berapa gajinya?..di jambi lahan belukar aja udah 30 Juta-an…per hektar. kata temen saya..emang mas pernah sadap karet….?

    /

  223. 566 ansori
    Oktober 19, 2012 pukul 2:37 pm

    Pak..
    saya guru honor komputer sudah mengabdi selama 9 tahun…
    gaji saya cuma 800000/bln, sudah mempunyai 1 orang anak…
    demi masa depan anak saya saya harus ber alih profesi…
    .
    .
    .
    setelah membaca artikel-artikel di atas saya sangat tertarik dan fikiran saya sudah bulat untuk
    alih profesi sebagai petani karet…
    sekarang saya sudah mempunyai lahan yang masih berbentuk belukar…
    jadi mohon petunjuk dan bimbingannya…
    .
    .
    .
    apa yang harus saya perbuat dengan lahan saya tersebut..
    .
    .
    sedangkan saya masih terikat dengan sekolah.

  224. 570 anto
    Oktober 30, 2012 pukul 9:40 am

    Slma d kampung, apa ada perkembangan informasi mengenai tanah yg dulu itu pak ? Ato msh sma spt yg dulu bpk sampaikan ? Oya pak,,istri tdk jd ikut soalnya tdk cukup waktu dianya.

  225. 574 toni hariadi
    November 3, 2012 pukul 12:47 pm

    pak putra jaya, kalu mau daftar jadi mitra penanaman pohon gaharu dimana, kayaknya bisa ditanam di perkebunan yang sudah ada seperti kebun karet

  226. 576 hendra lus
    November 4, 2012 pukul 7:32 pm

    Assalamualaikum, Salam Kenal..
    Jika ada yang butuh bibit karet pb260, lokasi Lembak Prabumulih Sumsel.
    Kami juga punya info tanah untuk kebun karet yang mau dijual daerah OI dan OKI Sumsel
    Silahkan hubungi kami.
    Trims.
    Hendra Lus
    Call or SMS 085286681306 – 085279764357

  227. 577 ridwan abdus
    November 7, 2012 pukul 7:57 am

    Assalamu’alaikum.. salam kenal untuk semuanya.. sya dari balikpapan kalimantan timur.. Pak, sya mau tanya..untuk sela2 tanaman karet itu bagusnya d tanamin ap ya Pak..? sya search d mbah google katanya bagus kencur dan jahe.. ap benar itu Pak..? pengaruhnya dengan pohon gmn Pak..? terima kasih..

    • November 7, 2012 pukul 3:11 pm

      Banyak sekali yang bisa kita tumpangsarikan pada tanaman karet tergantung daerahnya dimana, kalo di lampung rata-rata jagung, cabe, semangka.
      Sekitar 6 tahun yang lalu saya juga pernah tertarik sama jahe (Jahe Gajah dan Jahe Merah) tapi kendalaya susah mencari bibit, tp Alhamdulillah pada waktu itu gagal karena ternyata teman yang sempat nanam setelah panen susah memasarkannnya.
      Saya sekarang lgi mencoba GAHARU pada karet umur 7 tahun. CABE, PADI, MENTIMUN, PARIA, dan KACANG PANJANG pada karet umur 1 tahun.
      Kalau pengaruh buruk tanaman jahe atau kencur terhadap tanaman karet sepertinya tidak ada.

      • 579 ridwan abdus
        November 11, 2012 pukul 9:03 pm

        itu untuk gaharu..bapak pake sistem yang bapak tulis kemarin ya pak..sya tertarik juga tapi ap bisa masuk ke kalimantan timur tepatnya di balikpapan..? sebelmnya terima kasih saran dan masukkannya untuk tanaman d sela2 karet..semoga bermanfaat..sekdar informasi..tanamn karet punya saya itu posisinya miring..kyk lmbah gtu..mungkin untuk panen ntar agakk susah..hehe

      • November 11, 2012 pukul 10:50 pm

        Kalo daerah Kalimantan saya belum tau apakah sdh masuk apa belum Gaharu rekayasa ini. Tapi kalo Gaharu alaminya Kalimantan terkenal bagus.
        Paling2 nyadapnya nanti kaya tukang listrik betulin kabel ditiang (pakai tali, lantas diikatin dibadan dan ditiang supaya jangan jatuh, ha ha ha)

      • 581 ridwan abdus
        November 12, 2012 pukul 7:50 am

        hehe…

  228. 582 toni hariadi
    November 8, 2012 pukul 2:14 am

    ok tks pak utra jaya atas infonya nanti saya hubungi, and kabar kita baik-baik saja, mudah mudahan tahun depan kita sudah mulai produksi dan skr sy kerja di belitang jadi setiap kali saya ke lokasi kerja saya, melalui tempatnya pak putra jaya, ya kapan kapan saya mampir, tapi lokasinya pak putra jaya pasnya di mana belum tahu……? dn rencana kalu cocok di kebun mau tanam gaharu, karena ada 4 ha yang usianya baru berumur 10 bln mungkin bisa utk di tumpangsarikan sama tanaman gaharu

    • November 10, 2012 pukul 2:39 am

      Alamatnya Desa Pengarayan Kec. Tanjung Lubuk OKI
      Tanya H. Tahmid., No. HP 0813 9833 5959 sebelum tanggal 25 Nov Insya’Allah saya masih ada di lokasi/kebun.
      Menurut informasi yang cocok ditanam dalam kebun yang sdh produktif.
      Coba disempatkan mampir dulu ke tempat saya dalam waktu dekat ini.

  229. 584 wawan
    November 8, 2012 pukul 6:21 am

    Salam Petani Indonesia ,,,,

    Saya perlu bibit PB 260 untuk lahan 2 Ha dengan jarak tanam 3×4 ,,, tolong infonya pak dimana saya bisa dapat bibit karet PB 260,,,,, TERIMAKASIH …..hidup petani indonesia

  230. 586 taufik akbar
    November 10, 2012 pukul 5:34 am

    banyak juga pengunjungnya nih, mudah2an makin banyak aja orang yg mau berwirausaha, biar bisa menciptakan lapangan pekerjaan, setidaknya bukan bagian dari para pencari kerja. SEMANGAT, doakan saya juga biar bisa jadi petani karet yg sukses seperti mas2 dan mba2 diatas

  231. 588 tulus
    November 20, 2012 pukul 1:32 pm

    salam kenal
    saya sekarang sedang menanam karet klon pb 260, umur 2 th, karena subur banget sehingga kena angin kencang dahannya banyak yang patah, ataukah ini salah satu kelemahan klon pb 260 ya, trim

    • November 23, 2012 pukul 1:56 am

      Pengalaman saya tidak pernah mengalami seperti yang bapak alami, sedangkan sebagian besar yang saya pakai klon pb260.
      Apakah bapak melakukan toping (memotong dengan tujuan mendapatkan dahan)? Karena itu bisa jadi penyebabnya, atau memeng didaerah Bapak anginnya yang terlalu kencang.

      • 590 tulus
        Desember 3, 2012 pukul 5:34 am

        benar pak,saya banyak melakukan toping, karena kata orang semakin banyak dahan akan semakin banyak getahnya, jadi yang benar bagaimana ya pak. terus terang saya masih minim pengetahuan tentang karet, dan saya perlu informasi yang benar. terima kasih

      • Desember 4, 2012 pukul 6:43 am

        Yang paling benar sya sendiri tidak tahu jga Pak Tulus.
        Sebagian besar kebun saya, saya biarkan tumbuh secara alami setelah ketinggian mencapai 2 m (ini petunjuk dari tempat saya beli bibit. Catatan: beliau bukan penjual bibit tapi pemilik berapa puluh ha kebun karet di sumsel), ada beberapa yang saya topping, yang sampai ketinggian 4 m lebih tidakmau tumbuh dahan. Sebagai bahan pertimbangan P Tulus berdasarkan pengalaman saya; kalau tidak ditoping memang daun tidak begitu lebat, keuntungannya ketika musim hujan lebih cepat kering dibandingkan dengan yang ditoping. Masudnya yang tdk ditping sdh bisa disadap sedangkan yang ditoping belum.
        Apakah berpengaruh pada dihasil (getah) saya belum buktikan pada (klon yang sama), tetapi tetangga kebun saya yang ditopping hasilnya juga rata dibawah hasil kebun saya, jadi saya yakin hasil memuaskan apabila kualitas bibitnya bagus.
        Perlu saya ingatkan kembali, saya bukan pakar dalam hal budidaya karet tapi petani tulen.

  232. 592 arlie
    November 30, 2012 pukul 11:54 am

    salam kenal pak putera…
    sya baru dapat lahan 2 ha, dan rencanya akan saya tanami karet…pak putera punya informasi tempat beli bibit untuk wilayah kalimantan timur gak ya,,,? kalau jarak tamam 6 X 3 kira kira ideal gak ya…? lokasi saya di kalimantan timur ( balikpapan )
    makasih

    • 593 cahya
      Desember 1, 2012 pukul 1:34 am

      @ arlie : lahannya lokasinya dmana?klo didaerah sebulu (tenggarong) ada yang jual bibit karet. informasinya beliau juga ambil dari sumatera juga.

    • Desember 4, 2012 pukul 7:01 am

      Sebelumnya saya mhn maaf kepada P Arlie karena terlambat membalas.
      Lagi2 saya minta maaf karena saya tidak tau di daerah Balikpapan yang menjual bibit.
      Saya belum coba jarak tanam 3×6 m, tetapi kalau jarak 3×5 m sudah saya coba, menurut saya ukuran 3×5 m tidak ideal, yang ideal ukuran 4×4 m meskipun julah pohon berkurang sedikit dibandingkan jarak 3×6 atau 3×5 m.

    • 595 Wawan
      Februari 9, 2013 pukul 6:38 pm

      Menurut sy tergantung rencananya mas. Misal anda bermaksud mentumpangsarikan tanaman lain dilahan, ukuran 3×6 cukup lumayan. Tp kl utk murni pohon karet kykny agak boros lahan. Biarpun didaerah saya banyak yg nekat ambil ukuran 3×4 tp hasilny jg ternyata lumayan tp ngak maksimal krn daun saling bertumpuk. Sy sendiri pake ukuran 4×5, tp yg 1 meter sy tanam rumput katrina krn sy jg sedang mencoba mengembangkan ternak kambing, jdi seolah2 ukurannya jdi 4×4 spt yb disarankan pak putra utk perakaran dibwh tanah. tp luas bidang daun atas yg menangkap sinar matahari lbh luas dibanding 4×4.he.
      Oia kira2 ada ngak rekan2 yg mengembagkan kambing di kebun karet? Mohon masukannya y, trims

  233. 596 cahya
    November 30, 2012 pukul 2:15 pm

    @ arlie : lokasi lahannya dimana?saya pernah dengar untuk penjualan bibit karet ada didaerah sebulu (tenggarong)

  234. 597 legek
    Desember 4, 2012 pukul 1:49 am

    wah kepingin,saya brminat.apa di daerah jawa bisa hidup?

  235. 599 arlie
    Desember 4, 2012 pukul 9:27 am

    @pak Putera : makasih informasinya pak…
    @cahya : lokasi saya di daerah kuala samboja, makasih infonya…

    • 600 Novi
      Juli 17, 2013 pukul 10:40 pm

      Salam kenal Pak Arlie, sy Novi dari kampung sebelah (senipah), skrg sdh tanam 3000btg menggunakan bibit Pb 260 yg sy beli dari pembibitan di Tanjung Tabalong Kal-Sel. Tapi sei mantri juga ada yg jual klu bapak masih berminat

  236. Desember 9, 2012 pukul 2:25 pm

    salam kenal pak putra,sya rukmadi di bengkulu.yang sya tanyakan,bagaimana cara memperbanyak getah karet alam?

  237. Desember 10, 2012 pukul 5:38 am

    Apa kabar pak putra?
    semoga sehat selalu….Amin
    pak putra, Kalau ada teman diPulau jawa butuh bibit karet saya bisa bantu….
    Untuk bulan 11 ini saya sudah kirim sekitar 6 truk kebandung barat
    0813 732 6777
    salam sukses selalu

  238. Desember 11, 2012 pukul 10:38 am

    nanya lagi pak,yang bagus untuk pengendalian gulma racun ruputnya yang kontak atau sistemik?

    • 607 Wawan
      Desember 22, 2012 pukul 1:22 pm

      Sharing aja y om. Jdi memang ada beberapa aliran soal pembersihan gulma. Tanpa bermaksud membuat anda bingung, kl sy lbh memilin cara2 mekanikal selama kebun tdk tll luas, biarpun luas sekalipun sy ttp memilih cara mekanikal dibanding chemical atw kimiawi.
      Krn bagaimanapun jg, tanah kita ini bkn hanya dihuni pohon karet saja tp terdapat milyaran microorganisme didalam tanah. Saya ngak kebayang nasib mereka kl diguyur zat2 kimia berat, padahal ekosistem hayati dlam tnah itu lah yg membuat tanah subur, gembur, hitam, bnyk unsur hara dll.

    • Januari 6, 2013 pukul 4:35 pm

      Yang bagus seperti sarannya Mas Wawan, hanya saja lebih banyak mengeluarkan biaya.

  239. 610 rinaldimhz
    Desember 26, 2012 pukul 3:40 am

    assalamualaikum…. dari banyak komentar di atas. rasanya saya ingin mempunyai kebun karet. pak putra jaya

  240. 611 rinaldimhz
    Desember 26, 2012 pukul 3:43 am

    Mas Putera, salam kenal mas saya dari medan
    ohya, apakah masih ada kebun karet yang masih di jual?
    perhektarnya berapa?
    trus itu apakah surat tanahnya sudah shm atau gimana?
    terima kasih mas…

  241. 613 eko
    Desember 26, 2012 pukul 9:15 am

    apa tidak ada yang mau coba tanam aren

  242. 615 arlie
    Januari 6, 2013 pukul 3:39 am

    ass.alaikum pak putra…
    saya mau nanya tentang bibit 3 in 1…kira kira kwalitasnya bagus gak pak…?
    makasih sebelumnya…

    • Januari 6, 2013 pukul 4:26 pm

      Waalaikumsalam Wb.Wb. Sebelumnya saya mhn maaf kepada semua teman karena membalasnya terlambat, di lokasi kl satu bulan ini jaringan /signal tidak ada.
      Bagi saya/pengalaman saya bibit 3 in 1 tidak memuaskan, Pada hal biji asalnya cukup abgus.

  243. Januari 8, 2013 pukul 1:57 am

    ass.alakium pak Putera
    saya ada kebun karet,tapi tanahnya merah sehingga hasil getahnya kurang memuaskan.pupuk yang pas/bagus untuk tanah merah apa……

    • Januari 9, 2013 pukul 3:19 am

      Waalaikumsalam Pak Rukmadi. Saya belum ada pengalam dan tidak ada pengetahuan tentang masalah yg bp alami,
      tapi apa mungkin getah kurang karena kurang cocok pupuk? mungkin ga memang bibitnya yang kurang bagus? saya pernah lihat kebun karet di daerah km 80 TOL Cipularang Jabar di sana tanahnya juga merah, tapi getahnya lumayan. Sedangkan pupuknya perkiraan saya standar (UREA,KCL dan SP36)

  244. 619 arlie
    Januari 9, 2013 pukul 12:35 pm

    ass. alaikum pak putera…
    bibit 3 in 1 nya dulu nggak di okulasi/stek lagi ya pak….mungkin itu yang mempengaruhi hasilnya kali pak
    ( ini menurut saya aja pak )

  245. Januari 10, 2013 pukul 5:51 am

    benar pak putera bibitnya karet alam,sehingga getahnya kurang di bandingkan dengan karet unggul.sekarang saya coba bersihkan dan saya akan pupuk.gimana pak dengan pemberian pupuk npk mutiara berapa dosisnya karet saya umur satu tahun?

  246. 623 Adam Faisal
    Januari 11, 2013 pukul 1:02 pm

    Assalamualikum mas putera jaya, saya adam dari pekanbaru. Begini mas saya ingin berkebun karet, dan rencana lokasi nya di daerah dumai riau. Saya ingin minta bantuan dari mas nya ini terkait bibit karet yang bagus dan dimana saya bisa mendapatkan bibit tersebut? Lalu bagaimana cara pemberian pupuk yang baik berapa kali dalam setahun dan apakah setiap tahun nya dengan menggunakan pupuk yang sama atau berbeda? Lalu yang terakhir saya rencana ingin membuat dgn jarak tanam 6×5, bagaimana menurut mas nya? Terima kasih sebelumnya wassalam.

    • Januari 12, 2013 pukul 4:55 pm

      Waalaikumsalam Mas Adam.
      Coba dicari dikomentar blok ini banyak teman yang nebeng minta dipromosikan ttg kualitas bibit yang mereka buat/jual.
      Pupuknya/memupuknya Usahakan yang cocok, irit tapi bagus. Idealnya 4 bulan sekali, berbeda gpp.
      Apa ga boros lahan Mas kalo 5 x 6 m berarti dalam satu hektarnya hanya KL 320 batang, bandingkan kalau jarak tanam 4 x 4 m = 625 batang, kan jauh bedanya.

  247. Januari 12, 2013 pukul 6:30 am

    alhamddulilah pak dengan banyak membaca tulisan di atas banyak ilmu tentang budidaya karet bagi saya sangat bersukur sekali,terimakasih atas imponya sukses buat Bpk dan petani karet indonesia….sekarang masalah harga pak Putera,tempat saya sekarang harga karet berkisar Rp.9000 perkilo nya.di tempat Bpk berapa?

  248. 627 Adam Faisal
    Januari 12, 2013 pukul 6:25 pm

    Baik mas untuk jarak tanam akan saya pertimbangkan lagi, kalau boleh saya minta di jelasin tentang pemupukan di kebun mas saat ini menggunakan pupuk merk apa dan dari umur berapa saja menggunakan pupuk tsb. Untuk info lebih lanjut apa boleh saya minta nomer hp mas puteranya? Terima kasih mas semoga selalu lancar rezekinya.

    • Januari 13, 2013 pukul 4:46 am

      Yang umur 1 tahun saya pakai Gramalet, dalam satu tahun 3 kali, dari umur 4 bulan.
      Yang umur 6/7 tahun (yg sudah dipanen) sekarang pakai Urea dan Deka Migro (100 kg Urea dicampur dg 10 kg Deka Migro.
      No. HP kalo ga salah sdh banyak saya tulis di bolg ini silakan cari.

  249. 629 arlie
    Januari 14, 2013 pukul 9:49 am

    ass. alaikum pak putera…mau nanya lagi nih,
    bapak punya ilmu mengolah tanah berpasir untuk di tanami karet ya pak…? kira kira gimana ngatasinnya, kebetulan saya punya lahan mau di tanami karet juga, tapi ketebalan pasirnya sekitar 1 meter ( pasir pantai )
    Makasih sebelumnya…

    • Januari 15, 2013 pukul 1:37 am

      Waduuh ga punya tu.
      Berpasir apa pasir?
      Berapa persen pasirnya dibanding dengan tanahnya?
      Kalo Anda tetap nekat coba dengan bibit biasa (biji atau bukan okulasi)

    • 632 Dimas_Setyo
      Februari 5, 2013 pukul 12:14 pm

      Pak….untuk info saja…kalau tanah yg bapak sebut itu jenis tanah spodosol, amat miskin hara/tidak subur. dari pada buang2 duit untuk biaya tanam… dan bapak bisa search info di google spek tanah spodosol ini. txz

  250. 633 agus
    Januari 15, 2013 pukul 3:50 pm

    mas sya pnya lahan sekitar 3 ha, dengan ,e,baca blok ini sya berminat utk berinvestasi dalam karet..!! kira \” berapa biaya yg sya habiskn untk lahan 3 Ha tersebut….!!

  251. Januari 17, 2013 pukul 7:11 am

    Harga terbaru bibit unggul sembawa
    PB260 siap tanam payung 1 dan payung 2 RP. 5.000 / batang
    Stum mata tidur PB260 RP. 2.000 / batang

    ☎ / ✉
    0812 3232 958
    0852 7315 1158
    0819 5833 3458
    0857 6452 7054

    alamat = depan sekolah pertanian pembangunan ( SPP ) Sembawa, jln yudo atmojo, RT 03 RW 01
    email bibitkaretsembawa@yahoo.com

  252. 636 Dimas_Setyo
    Januari 22, 2013 pukul 1:58 pm

    Malam pak….. ada yg mau jual kebun Karet PB260 seluas 8 Ha, surat Camat, umur 5 tahun, dengan harga 150 jt/Ha apa wajar pak? lokasi kebun di Kayu Agung Oki

    • Januari 22, 2013 pukul 6:12 pm

      Sebagai gamaran modal untuk buka lahan 1 ha sekarang kl 50 jt.
      Jadi menurut saya kalo bibitnya bagus dan lokasi juga bagus termasuk wajar.
      Lebih2 kalo umur 5 th rata2 diameter pohonnya diatas 40 m

      • 638 Dimas_Setyo
        Februari 5, 2013 pukul 9:37 am

        Iklannya ada di web tokobagus, kalau lihat fotonya tanamannya bagus dan kebun kelihatan terawat dan lokasinya hanya 3 km dari rumah transmigrasi, Info dari pemilik kalau punya rekanan yg berminat juga ada fee perantaranya…. no Hp penjualnya 081545414876

      • 639 Wawan
        Februari 9, 2013 pukul 6:22 pm

        Harganya sih oke mas,tp cb dicek dl kualitas n kuantitas getahnya. Maaf, ini hny cerita pengalaman. Sy jg seringkali ditawarin kebun karet yg sdh cukup umur, tp stlh sy cek hasil hetahnya kurang memuaskan utk ukuran profil unggulan yg disebutkan. Analisa saya, bibit yg ditanam kemungkinan mmg okulasi pb260, hanya masalahnya bibit bawahny yg kemungkinan salah. Ini agak fatal krn alur getah justru tertutup atw bahkan alurny mati, pdhl tanamnny subur, daun jg lebat n hijau, diameter jg cukup. Stlh sy konsultasikan, krn mslhny digenetik jdi mw dipupuk banyakpun hasilnya ttp kurang. Sekali lg maaf ini hny cerita pengalaman sj.

  253. Februari 1, 2013 pukul 2:21 pm

    aslm.wr.wb.apa kabar pak putera.gimana dengan bibit karet dari balit sembawa,bagus ngak ya pak?

  254. 642 Wawan
    Februari 9, 2013 pukul 6:53 pm

    Menurut sy tergantung rencananya mas. Misal anda bermaksud mentumpangsarikan tanaman lain dilahan, ukuran 6×5 cukup lumayan. Tp kl utk murni pohon karet kykny agak boros lahan. Biarpun didaerah saya banyak yg nekat ambil ukuran 3×4 tp hasilny jg ternyata lumayan tp ngak maksimal krn daun saling bertumpuk. Sy sendiri pake ukuran 4×5, tp yg 1 meter sy tanam rumput katrina krn sy jg sedang mencoba mengembangkan ternak kambing, jdi seolah2 ukurannya jdi 4×4 spt yg disarankan pak putra utk perakaran dibwh tanah (satu pohon mengakar seluas 16m~, badingkan 3×4 12m~) . tp luas bidang daun atas yg menangkap sinar matahari lbh luas dibanding 4×4 krn tinggi rumput cmn 30cm, (daun ttp akan tumpang tinding tp waktuny lbh lama)he.
    Oia kira2 ada ngak rekan2 yg mengembagkan kambing di kebun karet? Mohon masukannya y, trims

  255. 644 syukri
    Februari 15, 2013 pukul 11:44 pm

    Asslm wr.wb
    salam kenal pak..
    slmt pagi pak,mau bertanya ni pak,

    apa saja kelemahan dari berkebun karet?
    Bagaimana cara kita memberikan ketegasan kepada pekerja/penyadap dlm hal tanggung jawab dan etika kepada pemilik kebun?

    Atas jawabannya terima kasih ya pak..

    • Februari 18, 2013 pukul 6:43 am

      Waalaikumsalam Pak.

      Kelemahan:
      1. Sulitnya mendapatkan bibit yang berkualitas unggul, tentunya yang bersertifikat.
      2. Musim hujan tiba, getahnya banyak (produksi meningkat) tetapi tdak bisa disadap secara maksimal.

      Cara supaya kita bisa tegas.
      3. Kita buat aturan-aturan tertulis dan ditandatangani bersama. Isi pokoknya (intinya) Hak dan kewjiban Pemilik kebun dan tukang sadap.
      4. Idealnya tukang sadap jangan ada hubungan famili atau teman. Sehingga kita tidak sungkan untuk bertindak.

      Semuanya berdasarkan pengalaman saya, tentunya berbeda dg pengalaman org lain.

      Wassalam

  256. 646 jaya
    Februari 23, 2013 pukul 7:18 pm

    Ass.pk gun.
    saya baru ingin belajar budidaya karet,terus terang saya masih sangat awam dibidang in.adapaun yang ingin saya tanyakan?
    1.Dimana kita bisa mendapat konsultan karet,dr proses pembukaan lahan sampai,pada proses penanamanya?

    2.bagaimana cara mendapatkan sdm untuk menjaga kebun itu sendiri,serta berapa perkiraan biayanya.?
    Wasalam
    jaya.palembang
    Saya kira itu aja bertanyaan dari saya,kiranya bapak bersedia memberikan sedikit saran serta masukan.

  257. Maret 4, 2013 pukul 2:42 pm

    Hi there I am so excited I found your website, I really
    found you by error, while I was looking on Yahoo for something else,
    Anyhow I am here now and would just like to say thank you for a fantastic post and a all round thrilling blog (I also love the theme/design), I don’t have time
    to browse it all at the minute but I have book-marked it and also
    included your RSS feeds, so when I have time I will be back to read more,
    Please do keep up the excellent work.

  258. 648 iwan
    Maret 14, 2013 pukul 12:09 pm

    Asslm wr.wb
    salam kenal pak..
    saya mau tanya untuk di daerah kepulauan riau khususnya di tg.pinang kira2 dimana saya bisa mendapatkan bibit pb 260 ya pak ?……

    terima kasih infonya pak….

  259. 649 Anto
    Maret 15, 2013 pukul 10:17 am

    Asslmualaikum Pak Putera,, Saya Anto..saat ini ku putar rekaman pembicaraan kita waktu lalu,, jadi kangen ma bapak,,

    • Juli 17, 2013 pukul 6:29 am

      Walaikumsalam.
      Soory Mas, Apa kabar??? Saya beberapa bulan ini memang tidak aktif di forum ini, penyebabnya klasik yaitu malas, sinyal dan sarana;
      (PC dan Laptop rusak, printer hancur disambar petir). Komunikasi kebun jakarta (untuk memperbiki) agak susah.
      Kapan balik ke Indonesia?

  260. 651 ahmad fauzi
    Maret 25, 2013 pukul 7:58 am

    bibit yg bagus (yg lebih banyak getah’y) untuk areal tanah yg keras dan berkerikil apa ya?

  261. 652 Toni Hariadi
    April 4, 2013 pukul 3:55 pm

    Selamat jumpa kembali mas putrajaya, udah lama ngak masuk ke blog bapak, sekarang toni sudah mulai produksi utk 2 ha, baru percobaan, do’a kan ya semoga sesuai harapan, dan tahun depan lokasi kedua juga produksi amiin

  262. 654 riki s
    April 6, 2013 pukul 3:40 am

    Asslm wr.wb
    salam kenal pak putra jaya..
    saya riki., 24 th
    saya mau numpang tanya pak.. saya punya lahan +/- 4 ha di kepri ( natuna).. dan rencananya mau buka lahan karet.
    apakah bpk punya saran mengenai bibit jenis apa yang cocok.. dan kalo ada kenalan penyedia bibit di daerah tsb, mohon bantuan infonya..

  263. April 11, 2013 pukul 8:59 am

    assalam pak putera….saya david..dari bengkulu..baru buka karet umur 8 bulan…klo kebun bapak pake pupuk apa sampe sadap..klo pake pupuk tablet bagus nggk..trus sebatangnya brapah biji…wassalam

  264. 656 Septy septiyono
    April 12, 2013 pukul 7:37 am

    Selamat Siang Bpk. Putra Jaya..sy kebetulan sekarang bekerja sbgai PNS golongan III di sebuah Kementerian Hukum dan HAM di daerah , sebenarnya sy kepingin sekali budidaya pohon karet..yg seperti sy baca hasilnya luar biasa..akan tetapi untuk daerah saya sepertinya tidak ada tanah yg murah (sy tinggal di daerah purwokerto jawa tengah) kira2 berapa modal yg harus sy keluarkan untuk bisa budidaya pohon karet..terima kasih banyak jawabannya…

  265. 657 juliansyah
    April 20, 2013 pukul 2:08 am

    hanya satu kata..MANTAP

    • Juli 16, 2013 pukul 4:24 pm

      Ga juga, tapi kalo dibandingin dengan investasi bikin rumah kontrakan di Jkt, ya MANTAP.
      Investasi diproperti (kontrakan, ruko dll) di Jkt balik modal kl 15-20 thn. Hitung sendiri klo ivestasi dimodel ini

  266. April 23, 2013 pukul 4:53 am

    salam kenal pak..
    saya david dari bengkulu ..mau nanya pak ..klo pake pupuk tablae gimana..apa pernah dicoba dikebun bapak..kl sudah brapah dosisnya..kbun saya baru umur 6bulan

  267. 661 boim
    April 23, 2013 pukul 3:20 pm

    malem pak mau tanya pak,,tau obat untuk jamur akar ga y pak yang manjur banget,kebon sy kena jamur akar pak,,,

    • Juli 16, 2013 pukul 4:19 pm

      Tidak tau Naak, ha ha ha. Masalahnya saya juga sempat pusing disebabkan serangan JAP, terahir saya dapat informasi (langsung saya pakai) dari teman penyuluh (berdasarkan pengalaman petani karet bangka) Bayleton campur garam.
      Alhamdulillah lokasi yang saya obati dengan resep tersebut tdk ada yang kena JAP.

  268. 663 yugianto
    Mei 21, 2013 pukul 4:24 pm

    aslm pak mohon dipandu cara penanaman karet di tanah teras siring sebab ukuran petakan teras siring ngak sama ada satu meter ada dua meter tolong di panduk pak wasalam

  269. 664 yugianto
    Mei 21, 2013 pukul 4:31 pm

    kemiringan tanah saya ada yg tiga nyampek empt puluh derajat

    • Mei 22, 2013 pukul 1:12 am

      Bismillah.lam kenal pak Putera.domisili ane di pangkalpinang,bangka belitung.kmrn ane beli kebun karet unggul milik paman sendiri.alhamdulillah mulai bulan kmrn sadap perdana.yg jadi persoalan adalah bibit dalam 2HA kebun tersebut ad jenis PB 260 dan GT.kalo PB hasilnya ckup memuaskan,sedangkan GT masih jauh dr perkiraan qt.sbagai info bahwa ukuran lilit batang dan umur tanam udh masuk,terutama utk bibit Gt,sktr 45cm dan 5thn tanam.apa sy perlu menunggu lagi utk melakukan penyadapan thp bibit GT?ato memang standar lateks yg keluar udh maksimal sesuai dengan bibit tsb?mksh byk atas jwbannya.barokallohu fii kum

  270. 667 ahmad husen
    Juni 14, 2013 pukul 4:54 pm

    Saya sangat tertarik untuk memperaktekkan kebun karet,hanya saja apakah semua jenis karet jg bisa menghasilkan taksasi 1 ons per pohon.

  271. Juni 22, 2013 pukul 2:06 am

    wah….. pak putra lagi sibuk nie

    jarang Ol

    • Juli 16, 2013 pukul 3:57 pm

      Ga juga Mas, malah banyakkan nganggurnya (tinggal ngontrol yg nyadap dan nunggu nimbang,… ha ha ha).
      Masalahnya; Di kebun sinyal tidak bagus, perangkat kerasnya (PC dan Laptop rusak malah printer hacur disambar petir) dan masalah lainnya kadang timbul malas, habisnya agan2 kebanyakkan masalahnya sama tetap aja nanya, ombok ya cari. curhat ni ye
      Makasih Mas atas kunjungannya, Selamat Puasa

  272. Juni 24, 2013 pukul 7:46 am

    Apakah Anda mencari pinjaman bisnis, pinjaman pribadi, pinjaman rumah, kredit mobil, pinjaman mahasiswa, pinjaman konsolidasi utang, pinjaman tanpa jaminan, modal ventura, modal, dll .. Atau apakah Anda menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lebih reasons.You ke tempat yang tepat untuk solusi pinjaman Anda! Saya seorang pemberi pinjaman pribadi, saya memberikan pinjaman kepada perusahaan dan individu pada tingkat bunga rendah dan terjangkau dari 2%. Bunga. Silahkan hubungi kami melalui e-mail susanmichael911@gmail.com

  273. Juli 10, 2013 pukul 2:57 am

    bos kira kira banyak ngak getahnya karet alam krn sudah terlanjur tanam, sekarang umur 6,5 tahun belum dipanen

  274. 674 resta
    Juli 13, 2013 pukul 5:25 am

    saya punya lahan karet sebanyak 1 h. jumlah karet nya 600. sedangkan bibit nya palembang punya. tapi pekerja nya bukan saya pekerja nya orang lain. jadi hasil nya di bagi 50:50 sama pekerja nya. jadi penghasilan saya per bulan brapa ya mas?

  275. 676 zulkarnain
    Agustus 15, 2013 pukul 6:38 pm

    Assalamualaikum Pak Putera,
    Perkenalkan nama saya Zulkarnain asli Makassar dan diberikan karunia istri asli Padang… minggu lalu saya antar istri pulang kampung ke Padang, sekitar 1 minggu saya disana … suatu hari saya diajak mertua perempuan saya ke “ladangnya” dan subhanallah luasnya minta ampun namun kondisinya masih berupa hutan namun ada beberapa pohon seperti durian, petai dan gambir (konon katanya kakek istri saya berkebun gambir). kondisinya berbukit bukit dan dibelah oleh aliran sungai jernih dibawahnya.
    Mertua saya memberitahukan kepada saya bahwa istri saya mendapat jatah 6 hektar dan kalau mau lebih silahkan saja dirambah …. saya disarankan untuk segera menanam di lahan istri saya tersebut dan saat ini saya sedang mengumpulkan dana untuk modal awal (merambah, membeli bibit dan membeli pupuk) tadinya saya mau mengajak teman saya menanam durian montong (karena ternyata di ladang tetangga banyak pohon duriannya)…. namun ada juga yang menyarankan untuk menanam karet … bahkan rencana awal saya adalah menanam cabe karena waktu panennya relatif singkat hanya hitungan bulan dibandingkan dengan karet / cengkeh / kopi / dll .. setelah membaca postingan pak putera (baru sampai postingan tahun 2010 – karena sekarang sudah jam 01:27 WID – waktu indonesia bagian depok jawa barat) dengan mengucapkan Bismillah saya tetapkan untuk menanam karet (2 hektar dulu seperti saran Bapak).

    Oleh karena itu tentunya saya harus meniapkan lahan (membersihkan semak dan pohon) setelah itu menanam….. Pertanyaan saya apakah pantas saya memesan bibit saat ini atau terlalu dini untuk memesannya ? dan apakah sudah ada (benar adanya) bibit yang 3,5 tahun sudah bisa di sadap ?.

    Dari dulu saya hobby berkebun walau berkebun namun hanya di pot & polibag – sementara ini saya dihadiahkan 6 hektar (ngeri juga memikirkannya ha ha kalau di pot gagal gak masalah tapi kalau 6 hektar gagal pisa berabe juga….)

    wassalamualaikum
    zulkarnain

    • Agustus 20, 2013 pukul 4:42 pm

      Waalaikumsalam
      1. Pantas. Sebaiknya memang begitu dari pada lahan sudah siap tanam baru mencari bibit.
      (Saya tahun ini, Juli kemaren buka lahan kl 2,5 ha dan langsung pesan bibit meskipun rencana nanamnya di bulan Des 13 atau Jan 14)
      2. Informasi memang pernah saya dengar ada bibit umur 3,5 th sdh bisa di sadap, tapi saya sendiri belum menanamnya atau melihatnya.
      Wassalam

      • 678 didik
        Desember 6, 2013 pukul 4:05 am

        karet saya umur 2,5 tahun udah di sadap.,sekarang usia karet saya sudah 5 tahun,hasilnya saat ini antara 90-110kg/5 hari dalam 1 Ha..,kalau mau nanam karet syarat utama selain bibit adalah lahan harus dekat air atau sungai alias lahan lembab.

      • Januari 14, 2014 pukul 5:19 pm

        Umur segitu sudah dipanen jenis bibitnya klon apa Mas?

  276. September 13, 2013 pukul 4:18 pm

    Alhamdulillah saya sudah memiliki 11 ha lahan karet.2 hektar masih dalam mau masa tanam..doakan pak semoga berhasil sukses

  277. September 30, 2013 pukul 8:12 pm

    yg ditakuti pas kita nanam tu karetnya trnyata gx ad kluar gtah nya,sudh menunggu sekian tahun mala gx ad hasilnya,,,,,,,,,,

    • Oktober 3, 2013 pukul 5:38 am

      Kalo waktu nanam ga keluar getah gpp Mas. Mungkin maksudnya beberapa tahun kemudian setelah kita tanam ???
      Itu makanya harus hati2, teliti, serius dan kerja keras. Baca deh postingan yg lainnya!

  278. 684 Darwan
    Oktober 2, 2013 pukul 2:49 am

    Ass Wr. Wb…..Mau nanya mas Putera Jaya, kebun saya didaerah Lahat Sumatera Selatan sekarang sudah berumur 2 Tahun tingginya kurang lebih 3 meteran dan batang sebesar lengan orang dewasa. Bibit jenis Pb260 yg saya beli berupa stum mata tidur yg saya besarkan dulu dipolibag sampai 2 payung baru ditanam. Setelah saya baca di internet katanya setinggi pohon karet saya itu sudah bisa/bagus untuk di Topping. Petanyaan saya apa artinya dan fungsinya serta maksudnya di topping tersebut……..terimakasih sebelumnya

    • Oktober 3, 2013 pukul 5:32 am

      Topping maksudnya dipotong atau dipangkas, rata-rata org melakukan topping ketinggian 3 meter dari tanah.
      Fungsi atau kegunaannya secara produksi (hasil), saya belum memperhatikannya, tetapi kalau dari segi keteraturan
      dahan lebih baik ditopping dari pada tidak. Tapi ada juga yang menyarankan sebelum ketinggian 2 meter dahan yang tumbuh harus dibuang,
      setelah itu dibiarkan apa adanya (biarkan tumbuh secara alami). Saya pakai dua2nya (ditopping ya, ga ditopping ya)

  279. 686 muksinadilsmd@yahoo.co.id
    Oktober 7, 2013 pukul 9:18 am

    Sekarang saya kerja service laptop, hasil kerja ad garansi setelah terima ongkos service, beda dengan karet setelah jual hasil karet tidak ada garansi,

  280. Oktober 29, 2013 pukul 10:06 am

    Hari Baik:

    Apakah Anda membutuhkan pinjaman mendesak untuk mengatasi kebutuhan keuangan Anda, Kami Tawarkan pinjaman mulai dari $ 5,000.00 sampai $ 50,000,000.00 Max, kita dapat diandalkan, efisien, cepat dan dinamis, dengan 100% Dijamin Kami juga memberikan pinjaman dalam (Euro, Rupiah, Pounds dan Dolar .) yang suku bunga yang berlaku untuk semua Pinjaman ini (4%) jika Anda tertarik mendapatkan kembali kepada kami melalui ( success.finance@outlook.com ) dengan informasi di bawah:

    Nama Lengkap Anda: ________________
    Negara: ____________
    Kota: ____________
    Alamat: ______________
    Jumlah Dibutuhkan: __________
    Durasi: ______________
    Tujuan Pinjaman: ____________
    Penghasilan Bulanan: ____________
    Umur: _____________
    Seks: ______________
    Pekerjaan: _________
    Nomor telepon: ___________

    Terima kasih.

  281. 689 Tya ansyah
    November 12, 2013 pukul 11:42 am

    Woww keren tu,, kami punya lahan kurang lebih 9 ha..
    .rencananya akan di tanam pohon karet semua.. 9×4.500.000 = 40.500.000.-/ bulan.. 😀 Do’a kan saya lah,, semoga berhasil..(y)

  282. 691 irfan
    Desember 8, 2013 pukul 7:46 am

    klo z sdah ada stu hektar lbih mas, sdah 4 thun tpi bingung jualx dmana yaa..? krena di tmpat z d sulawesi kmoditas utamanya bkan kret, mhon solusinya mas..?

  283. 692 Pak Deni
    Desember 20, 2013 pukul 8:41 am

    Assalamualaikum pak (Putera Jaya)
    Saya Pak Deni dari Malang namun istri saya asli dari Padang Lawas Utara (Sumut) th 2011 yg lalu saya membeli karet -+ 1 h(500 btg) di daerah dekat kampung halaman saya yang mana sebagian besar sudah berumur 2 tahun dan saat ini sudah menghasilkan “sedikit” dan insyaAllah diperkirakan oleh saudara yang mengurus kebun saya itu awal tahun 2014 ini sudah menghasilkan semua dan katanya hasil panennya kurang lebih 50 kg per minggu x harga perkilo Desember ini Rp.7000. Nah pertanyaan saya pak, apakah benar perkiraan saudara saya itu(500 batang menghasilkan 50kg/minggu atau 100 kg/blan) dan satu hal lagi apakah cuaca musim kemarau karet itu tidak boleh diguris/dipanen (istilah kami disana)?lalu pada saat musim apa sebenarnya batang karet mampu mengeluarkan getahnya yang maksimal? demikian pak atas info dan ilmu yang diberikan saya ucapkan terima kasih.
    wassalamualaiku ww

  284. 693 Irwan
    Januari 11, 2014 pukul 1:43 pm

    Saya sama bapak saya sudah tanam karet 2 ha.
    Gimana pa caranya biar cepat besar sama hasilnya banyak.

  285. 695 Josua Sitorus
    Januari 13, 2014 pukul 2:22 am

    Salam hangat pak , Saya berasal dari Sungai Bahar, Jambi. Saya sangat salut melihat konsistensi komentar dan kebaikan bapak dari awal 2010 sampai sekarang, Semoga bapak semakin sejahtera dan sehat selalu. TERIMAKASIH

  286. Februari 3, 2014 pukul 7:31 am

    Mohon informasi yang jual bibit di Kalimantan barat dong, kalo bisa yang wilayah sintang atau melawi. Saya butuh klon IRR112 tapi kalo ga ada PB260 juga ga apa-apa. terima kasih

  287. 699 Alif
    Februari 6, 2014 pukul 10:55 am

    Ass pak, saya alif. Mau tanya kalo mau beli 1 HA kebun karet kira kira di daerah mana ya yang bagus sekarang? Maaf saya orang awam. Saya dari surabaya soalnya

  288. 700 andre
    Februari 20, 2014 pukul 2:39 pm

    izin gabung mas putera jaya.. boleh gak saya menyampaikan ilmu yang sedikit ini untuk pembaca semua. bagi yang mau main sama kebun karet hati hati dalam memilih bibit. sekarang banyak sekali bibit palsu beredar. pohon karet dapat disadap apabila lilit batangnya sdh mencapai 45cm. umur tanaman tidak menjadi pedoman buka sadap. kalau tanaman berumur 2tahun lilit batangnya sdh mencapai 45 cm boleh disadap.. tp sayangnya sampai hari ini blm ada tanaman karet 2 thn lilit batangnya mencapai 45cm. biasanya tanaman karet mencapai lilit btang 45cm antara umur 4 – 5 tahun. sekarang ada klon tanaman karet yang pertumbuhannya jagur yaitu IRR 112. bibit ini asli punya indonesia dan hasil penelitian peneliti peneliti terbaik pusat penelitian karet. bila ada yg menawarkan bibit IRR 112 untuk hati hati, karena bibit ini belum bnyak beredar dan di sebar luaskan. salam RUBBER. semoga bermanfaat dan sukses terus petani karet.

  289. 702 ariowishnu
    Februari 22, 2014 pukul 11:17 am

    Assalamualaikum pak (Putera Jaya)
    Saya ario dari jakarta namun sejak agustus 2013 karena kedinasan saya di tempatkan di Gelumbang, di tempat ini setiap hari saya berinteraksi dengan yang namanya karet, mulai dari aromanya , petaninya, kebunya dan yang paling menggiurkan adalah hasilnya, untuk saat ini harga karet untuk jual melalui KUD di kisaran 14 rb dan kalo lewat tokek berkisar 8 rb – 10 rb, sangat turun drastis kalou dibandingkan dengan harga pertengahan tahun 2012 yang lalu (info petani setempat), nah yang ingin saya tanyakan apa sih yang mempengaruhi naik turunnya harga karet ? dan dalam satu desa / kabupaten itu kenapa harga karet bisa bervariasi ? , Mohon bimbingannya pak sebelum terjun langsung menjadi pemilik kebun karet.. hehe

    • April 6, 2014 pukul 3:09 pm

      Secara global pasti alasannya PASAR DUNIA,… tp pasar lokal bermacam-macam alasannya; pemilulah, pilkadalah, tujuhbelasanlah dll sebagainya yang kadang tdk masuk akal, tapi yang sangat MERUGIKAN PETANI PERANNYA PARA CALOK DI SETIAP PABRIK. Ini sebetulnya yang harus diberantas oleh yang berwenang kalau mau meningkatkan kesejahteraan petani karet. Ceritanya panjang Mas cobalah sekali-kali main ke pabrik karet di Sumsel ini.

  290. 704 Andrean
    Maret 4, 2014 pukul 8:01 am

    Pak Putera jaya Salam Rubber dan Salam Kenal semoga senantiasa bahagia dan sejahtera.
    Pak Deni, kebunnya bisa saja dan sangat mungkin menghasilkan lebih dari 50 kg per minggu… kalau musim kemarau pakai sistem sadap S/2 D/3… Pak tya ansyah hati hati kalau mau menanam pohon karet, sekarang banyak sekali bibit palsu beredar buatan para Broker bibit.. kalau mau tanamlah bibit karet IRR (Indonesia Rubber Research) 112 dan 118, tanamannya jagur dan cepat besar. hati hati bibit ini belum banyak beredar.

  291. 706 aisah
    Maret 9, 2014 pukul 12:37 pm

    bukanya 800 ons itu tidak ada 1 kg pak 1kg bukanya 1000 ons coba dicek lagi pak hitunganya

  292. 707 aisah
    Maret 9, 2014 pukul 12:51 pm

    oh iya benar pak

  293. 708 aisah
    Maret 9, 2014 pukul 12:55 pm

    oh saya yang salah hehehe

  294. 710 rukmadi bengkulu
    Juni 24, 2014 pukul 7:16 am

    Assalammualakium pak putera,bagaimana perbandingan/pertumbuhan pb260 dengan irr 112 bagusan yang mana trksh….

  295. 712 rukmadi bengkulu
    Juni 30, 2014 pukul 3:26 am

    jarak tanam IRR112 yang di tanam sekarang berapa pak dan bapak pakai pupuk apa,rncna air tahun ini sya akan meremajakan tanamn karet sya trksh…

    • Juli 3, 2014 pukul 3:32 pm

      Jarak tanam 4×4 m, 20 hri sebelum ditanam sisi lubang di oleskan bubuk belerang secukupnya dan di dasar lobang diberi pupuk dasar (prokpospat) untuk 2 ha ckup 2,5 karung a 50 kg ini untuk mencegah JAP (jamur akar putih), umur 3 bulan saya pupuk dengan gramalet (khusus untuk karet) perbatang cukup satu tablet caranya di tanam lk 10 – 20 cm jarak dari batang kl 20 cm.

  296. 714 ema pasaman
    Desember 13, 2014 pukul 5:48 am

    asslm., pak putra… maaf … mau tanya, saya mau jual kebun saya 10 ha, 3 ha nya sudah ditanam karet (umur lebih kurang 3 thn).. kebun saya di daerah perbukitan di kabupaten pasaman, sumbar, tp sudah bs dilalui motor. kira2 klo saya jual harga nya laku brp ya? makasih info nya

    • Desember 20, 2014 pukul 1:29 am

      Mahon maaf Ema, saya ga tau pasaran harga tanah di daerah pasaman
      Kalao di tempat ku per hektar tanah kosong harga sekarang 25 juta, yang ada karetnya sdh panen bibit kualitas kurang bagus 60-75 jt, ysng belum panen
      50-60 jt per hektar.

  297. 716 Julian
    April 1, 2015 pukul 3:39 am

    Maaf OM…. Saya orang ogan ilir tinggal di desa tanjung raja, umur sih baru 23 tapi untuk masa depan sekarang udah mulai berpikir…… kayaknya nanam karet itu lebih menguntugkan dari pada mengejar pns/pegawai swasta, kalo gak kebereratan minta alamat tinggal rumahnya om sekalian no handphone klo g keberatan hhhe… mau konsul dan tanya masalah karet soalnya udah lama tertarik tapi pengetahuan masih minim…… Makasih semoga sukses slalu bisnisnya

  298. 719 iwan
    Juli 18, 2015 pukul 4:29 pm

    pak putra,perkenalkan nama saya iwan dari palembang kota.awam akan perkebunan karet….saya di tawari adik ipar saya di pangkalan balai.katanya ada orang yg mau jual karet yang sudah siap panen.dengan harga 100 juta.bisa nego..pertanyaan saya pak putra,apa yang harus di perhatikan saat pembelian lahan dan pohon karet tsb.agar saya tidak di curangi…mohon petunjuk…

  299. 721 sarmedi
    Agustus 14, 2015 pukul 5:25 am

    Dear Bapak/Ibu

    Kalau boleh nanya, karna saya belum begitu paham dengan sawit, ada kenalan mau gadaikan sawit seluas 2.5 ha degan posisi mau panen, kira untuk hasil perbulannya gimana ya perhitungannya klu dibandingankan dengan harga sawit pada saat ini, mohon saran dari bapak/ibu
    terimakasih


Tinggalkan Balasan ke Putera Jaya Batalkan balasan


Agustus 2010
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031